Rahasia yang berhasil membuat dunia ku hancur.
"Leta"Leta menatap kecewa orang-orang disekitarnya. Didepanya sudah ada keluarganya.
"Dy, bilang sama leta, kalau lio anak nya papi, aku mohon dy, semuanya bohong kan"
Abi menatap sendu anak perempuanya itu, dari dulu rahasia ini ia simpan rapat, ia tau bagaimana kejamnya ayu itu kalau tidak bisa mendapatkan keinginanya.
"Maafin dydy" lirih abi.
Nafas leta menderu, ia kecewa, berarti secara tidak langsung lio adik iparnya.
"Maafin papi ta, papi nggak maksud" sesal adi
Luka maupun adam hanya diam, mereka juga tidak tau menjelaskan seperti apa.
"Mas adam, luka, jangan bilang kalian udah tau?" Geram leta
"Ta, aku nggak maksud bohongin kamu, tapi ini kenyataanya, kita ngikutin semua permainan ayu demi kamu"
"DEMI AKU, SELALU DEMI AKU, KALIAN BERBOHONG SELALU MENGATASNAMAKAN AKU!" marah leta.
"Memang semua demi kamu ta, ayu mengancam akan mencelakai kamu jika adam tidak menikahinya" ujar abi.
Leta menatap adam yang menunduk. Sedari tadi adam belum mengeluarkan sepatah katapun.
"Benar mas? Apa itu sebabnya selama ini mas selalu cuekin aku, iya?"
Adam menatap leta dengan penuh rasa bersalah.
"Maaf ta, mas nggak bisa berbuat apapun" sesal adam.
"Ta sabar, jangan pikir macam-macam, nanti berimbas ke bayinya" peringat luka.
" lo nyuruh gue tenang, gimana gue bisa tenang disaat kalian menyimpan rahasia sebesar ini" emosi leta.
"Ta-"
Belum sempat luka melanjutkan ucapanyan leta sudah merintih sakit.
"Akh.."
Leta mejamkan matanya rasa sakit kini menjalar keseluruh tubuhnyan leta memejamkan matanya, sakit itu lah yang ia rasakan.
Semua orang yang melihat leta kesakitan menjadi panik, apalagi melihat darah yang mengalir dikaki leta.
"Sakit ka" rintih leta.
Luka yang panik langsung mengendong leta membawanya kerumah sakit.
"Tahan ta tahan, lo bisa ta, bisa"
Luka membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, yang terpenting saat ini keselamatan leta dan bayinya.
***
Adam yang terlihat panik terus berdiri didepan ruang operasi itu.Tidak berselang lama rasa lega membuat adam bersujud sukur saat suara tangis bayi menyapa telinganya.
Adam duduk menatap ruang operasi itu, ada rasa ingin melihat, tapi ia tau posisinya. Didalam sudah ada luka menemani leta.
"Bang?"
Adam menoleh saat luka keluar, dengan senyum mengembang.
"Gimana?" Tanya adam kawatir.
Semua orang menatap luka, berharap kabar yang mereka dengar kabar bahagia.
Luka memeluk adam, pelukan selamat yang ia berikan.
"Lo mau masuk liat anak lo, dia mirip banget sama lo" bisik luka.
Adam melepaskan pelukan luka, ia menatap luka tidak percaya, pria itu memperbolehkanya masuk.
"Lo serius?"
"Iya"
Senyum adam mengembang tanpa menghiraukan tatapan bingung orang tua leta, adam masuk dengan perasaan berdebar.
"Ayahnya bayi?" Tanya dokter yang sedang menagani leta.
"Iya dok"
Leta menoleh pada adam.
"Silahkan diazani pak anaknya"
Tangan adam bergetar menerima bayi perempuan itu, air matanya menetes saat melantunkan seruan allah itu.
Tidak beda jauh dengan adam, leta ikut menangis, impian yang selalu ia doakan kini dikabulkan dengan jalan yang berbeda.
Adam meletakan bayi itu disamping leta.
"Makasi ta"
Leta menganguk lemah.
Leta menatap keluarganya satu persatu, bayi mungil itu berhasil memgalihkan permasalahan yang sedang melanda mereka.
Leta bersukur anaknya terlahir sehat walaupun tidak cukup bulan. Bobot bayi yang berat, membuat bayi itu tidak perlu masuk ke inkubator.
"Jadi si cantik ini mau dikasih nama siapa?"tanya kinan.
Leta diam, ia menatap luka.
Luka mendekat, ia mengengam tangan leta yang dingin.
"Namanya freya andrea anaya"
Leta mematap adam, pria itu hanya diam, mendengarkan.
"Pangilanya siapa?" Tanya abi.
"Rea"
"Namanya cantik, seperti orangnya" puji abi.
"Mau coba gendong nggak bang?" Tanya luka saat rea diserahkan padanya.
Luka paham betul arti tatapan itu.
"Boleh"
Jantung adam berdetak lebih cepat saat putrinya itu dalam gendonganya.
"Hai rea, ini papa" batin adam sambil mencium pipi kemerahan rea, bayi itu hanya mengeliat kecil.
"Ya sudah, kalau begitu mama balik ya sayang, jangan pikirkan masalah yang lain dulu, kamu fokos dulu sama rea" pesan kinan.
"Iya ma" senyum leta.
"Papi juga pamit ya, kalian jaga rea baik-baik" pesan adi.
"Iya pi"
****
Tiga hari berlalu, leta sudah kembali kerumah, jangan tanya bagaimana hebohnya lio, bocah itu sangat antusias saat melihat rea."Unda, ea itu pelempuan ya?" Tanya lio.
"Iya perempuan, jadi lio harus jaga rea ya" ujar lio
"Oce unda" ujarnya dengan cengiran.
Leta menatap keluar saat mendegar suara keributan diluar.
"Lio tunggu disini ya, unda lihat keluar dulu"
"Oce unda"
Leta beranjak dari duduknya, ia berjalan pelan. Leta menatap luka, adam, dan ayu yang sedang bersitegang.
"Ini kenapa?" Tanya leta
Mereka menatap leta. Ayu menatap leta dengan senyum mengejek.
"Saya kira kamu, perempuan baik, ternyata sama saja seperti ibu kamu?"
"Maksud mbak apa?" Tanya leta tidak mengerti.
"Jangan pura-pura bodoh leta!" Geram ayu.
***
Mohon maaf sebagian part sudah di hapus demi kepentingan penerbitan.Ketentuan harga.
1. Untuk mahasiswa atau pelajar dapat harga spesial 35k.
2. Jika tidak mahasiswa atau pelajar dapat harga tetap 50k.
Admin.
Hp.082173749397
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI MAS ADAM.
Romance"mas Adem, umur leta udah 24 tahun loh mas,mas adem masih nggak mau nikahin leta" "Hm" "Ya udah, kalau mas adem nggak mau nikahin leta, leta aja deh yang nikahin mas adem, mau nggak?" seorang gadis yang mencintai anak tetanganya secara terang-terang...