Menjadi ibu tidak mudah, begitu banyak yang harus dikorbankan, terutama waktu.
"Leta"Tidak terasa tujuh bulan berlalu begitu cepat, selama tujuh bulan itu, Lio dirawat dan dijaga oleh Leta, bayi yang masuk usia satu tahun itu sudah seperti anak kandung sendiri.
"Lio sini, mamam buah dulu"
Hari ini adalah hari libur, jika biasanya ia akan pergi keluar dengan teman-temanya, lain halnya sekarang, Lio sudah tau kalau akan ditinggal oleh Leta, membuat leta tidak bisa berbuat apa-apa.
Lio yang melihat Leta membawa buah, langsung menggelengkan kepalanya dalam pangkuan Abi.
"Sana makan buah, nanti ditinggal bundanya lo" ujar Abi membuat Lio menatap Leta.
"Ayo, mau ikut bunda nggak?"
Leta sudah duduk lesehan diatas karpet, membujuk Lio itu lumayan sulit apalagi menyangkut makan.
"Gi" tanya Lio dengan polosnya.
"Iya, ayo sini mamam buah dulu"
Lio turun dari pangkuan Abi, bayi itu melangkahkan kaki kecilnya sambil berpegangan pada sofa.
"Ndaa" panggil Lio memeluk Leta saat sampai di depan Leta.
"Ii gemes banget, Lio mau mamam sendiri?"
Lio menganguk.
Abi tersenyum melihat Leta, jiwa keibuan perempuan itu seketika keluar, walaupun sifat agresifnya pada Adam belum hilang, setidaknya Abi tau bahwa bukan hanya Adam yang ada di dunianya saat ini.
"Dy minta uang dong" kara sudah bersandar manja pada bahu Abi.
"Datang-datang langsung minta uang" cibir Leta.
"Dih, terserah Kara, kan Kara minta uang dydy bukan uang kak Leta" ujar Kara menjulurkan lidahnya.
"Buat apa, emang uang jajan kamu nggak dikasih mama?"
Kara cemberut.
"Kara buat beli album BTS, mama mana mau ngasih uang kalau menyangkut oppa-oppa Kara"
"Lagian lo, itu kamar lo udah penuh sama album, poster BTS masih kurang?"
"Ya kurang lah, Kara kan fans beratnya" bangga Kara.
"Dih sok-sok berat, karung kali ah" ejek Leta. Kara merengut melihat Leta.
"Ya udah, nanti dydy tf"
Senyum Kara sontak mengembang saat mendengar penuturan Abi, perempuan itu langsung memeluk Abi.
"Wah, dydy yang terbaik, makasih dydy nya Kara"
"Anak manja, Lio kalau udah besar jangan kayak kak Kara ya yang manjanya kayak anak TK"
"Dih, biarin kan dydynya Kara"
Abi yang melihat keduanya, langsung melerai sebelum adanya peperangan kakak beradik itu.
"Udah-udah jangan pada ribut, lihat tu Lio, jadi bingung"
Leta dan Kara sontak menatap Lio yang memandang mereka polos, dengan buah dalam mulutnya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"jawab Abi dari dalam
"Kara coba lihat, itu siapa yang datang"
Kara berdiri, melihat siapa yang datang. Tidak berselang lama, Kara masuk dengan seorang pria di Belakangnya.
"Siang om"
"Siang Luka, duduk Luka"
Leta menatap datar Luka, ada rasa tidak enak di hatinya saat lamaran Luka beberapa bulan lalu yang sempat ia tolak. Bukanya menjauh, malah semakin gencar mendekatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/281088687-288-k509974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI MAS ADAM.
Storie d'amore"mas Adem, umur leta udah 24 tahun loh mas,mas adem masih nggak mau nikahin leta" "Hm" "Ya udah, kalau mas adem nggak mau nikahin leta, leta aja deh yang nikahin mas adem, mau nggak?" seorang gadis yang mencintai anak tetanganya secara terang-terang...