kenyataan pahit dibalik perubahan cukup memilukan untuk dikenang
"Adam"
Enam bulan berlalu begitu saja, walau hari-hari leta masih dibayang-bayangi luka, nyatanya ia harus terima dengan ikhlas.
Seperti hari-hari biasanya pagi diawali leta dengan memandikan rea terlebih dulu, untuk lio bocah itu masih tingal bersama adam, leta pernah meminta untuk lio kembali padanya tapi ditolak adam lantaran pria itu sudah terbiasa bersama lio.
ceklek
"Pagi seksi"
Leta menoleh pada kara yang masuk kedalam kamarnya.
"Jangan pangil seksi, nanti anak gue mentel lagi"
Kara cemberut.
"Kan sesuai kenyataan, rea memang seksi kok, montok" jelas kara.
"Ra, gue titip rea ya, mau mandi nih, gue mau berangkat ke cafe"
"Wokeh" kara mengendong rea yang sudah rapi.
"Jalan-jalan pagi yok rea, bunda kamu terlalu rajin kerja di hari minggu"
Kara membawa rea keluar, ia akan membawa rea keliling komplek, udara pagi sangat bagus buat bayi.
"Mau kemana pagi-pagi ra?" Tanya abi saat melihat kara yang keluar dengan mengendong rea.
"Jalan-jalan pagi, biar si seksi makin seksi" ujar kara, rea yang ada dalam gendongan karapun hanya menatap abi polos.
"Kasih baju panjang atuh anty, kalau gini kedinginan dia" ujar kinan yang turun dengan baju panjang rea.
"Ya udah mama pakein lah"
Kinan maupun abi hanyaa geleng-geleng melihat tingkah kara.
Setelah semuanya siap, kara asik berjalan santai menikmati udara pagi, orang-orang yang lewat banyak menyapa rea. bayi itu terlalu mengemaskan untuk diabaikan.
"Hai rea, pagi-pagi udah bangun aja" sapa orang-orang yang lewat.
"Iya bu"
kara mempercepat langkahnya saat melihat adam yang berlari santai dengan lio disampingnya.
"Hai bang adam, hai lio" sapa kara sambil melambaikan tangan rea pada adam.
Adam menoleh.
"adek lea antik" sapa lio ikut melambaikan tanganya pada rea dan kara.
"Kara, rea? kok bisa disini?" Tanya adam.
"Jalan-jalan lah bang"
"Rea juga ikut, bundanya kemana?" Tanya adam saat tidak melihat keberadaan leta.
Kara mencibir.
"Kak leta terus yang ditanyain, anaknya nggak"
Adam mengalihkan pertanyaanya, agar tidak gerogi didepan kara.
"Rea mau jalan-jalan sama papa?" Tanya adam
Bayi yang berumur enam bulan itu seakan mengerti, ia tertawa melihat adam yang ingin mengambilnya.
"Ya udah, titip ya bang, kara mau makan bakso sama lio" ujar kara memberikan rea pada adam
Adam dengan senang hati menerima rea, ia jarang menghabiskan waktu dengan rea, malu dan takut untuk menghampiri putrinya itu, apalagi leta masih belum bisa menerima dan berdamai dengan keadaan.
"makan bakso yuk lio" ajak kara
"eli'in ya" pinta lio
"aman, tadi kakak udah nyuri uang mama, sekarang waktunya foya-foya" ujar kara mengandeng tangan lio
![](https://img.wattpad.com/cover/281088687-288-k509974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI MAS ADAM.
Romance"mas Adem, umur leta udah 24 tahun loh mas,mas adem masih nggak mau nikahin leta" "Hm" "Ya udah, kalau mas adem nggak mau nikahin leta, leta aja deh yang nikahin mas adem, mau nggak?" seorang gadis yang mencintai anak tetanganya secara terang-terang...