Sidetrack 1 Part 2

171 7 0
                                    

Mason baru menyadari bahwa dia tidak memberi tahu Noah kalau ia sudah pulang dari rumah sakit. Ketika Noah datang berkunjung kemarin, Mason memang menyebutkan tentang keluar dari rumah sakit, tetapi kemudian Tony datang dan topiknya telah berubah. 'Apakah dia menelepon karena dia tahu bahwa aku sudah keluar?' Mason dengan lembut menyentuh bibirnya sambil memutar matanya. "Pertama aku ingin menyelesaikan masturbasi, mencuci tangan atau mandi lalu menelponnya kembali dalam keadaan bersih. Aku merasa bersalah karena memikirkannya untuk masturbasi dan tidak menjawab panggilannya tadi ..." Mason perlahan mulai menggerakkan tangannya lagi dan menggigit bibirnya lalu telinganya memerah.

".... Noah..."

Mason diam-diam bergumam dan mengelus pen*snya yang licin. Handphone berdering lagi. Mason merasakan dorongan untuk orgasme lebih cepat dan berpikir, 'Tidak bisakah dia mengira aku sedang tidur atau apa?' dan terus menggerakkan tangannya sambil mengabaikan panggilan itu. Handphone terus berdering dan setelah beberapa saat terdiam. Mason melirik pemberitahuan panggilan tak terjawab dan menggerakkan tangannya lebih cepat. 'Aku harus segera menyelesaikan ini, menyeka tanganku dan meneleponnya kembali.' Bahkan saat dia berpikir, handphone tersebut berdering lagi.

"......"

Mason menatap handphone dan mendesah pelan. Kemudian dia tiba-tiba berpikir, 'bagaimana jika Noah berpikir bahwa aku keluar tanpa memberitahunya dan sekarang dengan sengaja mengabaikan panggilannya?' Mason menggunakan tangannya yang bersih untuk memegang handphone dan menekan tombol panggil, tepat sebelum deringan berhenti.

[Apakah kamu tidur?]

"Ah.. Ya..."

Mason menjawab sambil melihat sekeliling dan mendengarkan suara lesu Noah. Aku meletakkan tisu di suatu tempat di sekitar sini... Mason terengah-engah mencoba mencabut tisu yang entah bagaimana berakhir di lantai dan gagal.

[Aku pergi ke rumah sakit, tetapi kamu sudah pulang. Apakah kamu sedang di rumah?]

"Kamu pergi, kamu pergi ke rumah sakit? Aku baru saja akan meneleponmu, tapi kemudian sutradara dan Chase tiba-tiba masuk..."

Mason mulai mengeluarkan keringat dingin dan menatap tangannya yang basah kuyup.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa memberitahumu sebelumnya."

[Tidak, sekarang aku memikirkannya, aku memang mendengar sesuatu seperti itu kemarin. -Mungkin, apakah kamu berada di tempat lain selain rumahmu?]

Noah berhenti sejenak seperti sedang melakukan sesuatu dan bertanya.

"Tidak, aku dirumah sekarang...."

Mason merasa sedikit gugup karena suatu alasan dan dengan ragu berdiri. Ketika dia berbalik ke arah pintu dengan pose canggung, dengan celana masih menempel di lututnya, dia yakin dia mendengar suara gemerisik dari luar.

[Apakah kamu di kamar tidur?]

"Um.. Mungkin...."

Mason merasakan keringat dingin mengalir bolak-balik di belakang punggungnya, di atas tangan dan selangkangannya yang basah. Dia berbalik dari pintu dan hendak bertanya, 'Mungkin, apakah kamu di dalam rumahku?' Tetapi Noah memotong dan berkata, [Aku di dalam rumahmu.] Meskipun dia telah memasuki rumah orang lain tanpa menekan bel pintu atau meminta izin, Noah melanjutkan dengan suara sopan.

[Apakah kamu bangun? Aku ingin melihat wajahmu dan menyapa ....]

"Tidak. Jika kamu menunggu di ruang tamu sebentar ... "

Mason mendengar beberapa langkah kaki di luar ruangan, jadi dia bergerak seolah ingin berlari dan mengunci pintu. Yang mengecewakannya adalah dia lupa celananya tersangkut di lutut dan kakinya yang terluka. Celananya melilit pergelangan kaki dan kakinya yang tidak memiliki kekuatan lagi menyerah begitu saja. Bam! Mason jatuh di atas karpet.

[BL] KILL THE LIGHTS [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang