[BL] KILL THE LIGHTS [Novel Terjemahan Bahasa Indonesia]

Chapter 5.4

Ketika Noah bertemu dengannya untuk pertama kalinya, itu adalah pagi hari . Noah, tujuh tahun, yang mengikuti ibunya, Rebecca Kelly, ke lokasi syuting mengikuti seorang wanita yang tampak tertekan karena wanita tersebut mengatakan bahwa ibu Noah mencarinya. Biasanya dia tidak bertingkah sebodoh ini, tapi hari itu dia sangat ingin pulang. Itu hampir waktu yang dijanjikan ibunya.

Ibu Noah, Rebecca Kelly yang terlahir sebagai aktris, menikmati perhatian orang lain. Dia suka pergi berkeliling dengan bayi malaikat seperti Noah dan senang membual tentang melahirkan anak yang cantik ini.

Noah tidak peduli untuk tampil di depan kamera karena dia melakukannya ketika dia masih sangat muda, tetapi itu adalah hal yang melelahkan bagi seorang anak ketika orang-orang datang dan berbicara dengannya seperti di lokasi syuting. Karena itu, Noah sangat tidak suka berbicara dengan orang-orang di lokasi syuting sendirian, tidak seperti tempat lain, tetapi Rebecca berjanji bahwa mereka akan pergi berlibur musim panas selama dua minggu jika dia menunggunya selama dua jam. Dia tidak berpikir itu hanya akan memakan waktu dua jam, tetapi sangat membosankan menunggunya begitu lama itu sebabnya Noah mengikutinya ketika wanita itu mengatakan bahwa ibunya sedang mencarinya.

Wanita itu membawa Noah ke tempat parkir terpencil. Ketika dia berpikir itu sedikit aneh, dia mengeluarkan pistol setrum dari tasnya, dan dalam sedetik pandangan Noah menjadi gelap.

Tempat dia membuka matanya adalah di ruang bawah tanah wanita itu. Noah terbangun di tempat yang dingin dan gelap, dan awalnya mengira dia sudah mati. Dia tidak bisa melihat apa-apa dan tidak bisa bergerak satu inci pun. Wanita itu menempelkan selotip di sekujur tubuhnya. Kecuali hidungnya, wajah, lengan, dan kakinya diikat dengan selotip, sehingga dia tidak bisa menggerakkan ototnya.

Berapa lama dia menggigil dalam kegelapan itu? Waktu yang sangat lama telah berlalu. Selama waktu itu, Nuoah tertidur dan terbangun dan tertidur lagi. Beberapa waktu telah berlalu, dia terbangun dari suara pintu yang berat terbuka. Seseorang masuk.

Noah menahan napas dan tidak menggerakkan otot berbaring. Seseorang yang datang bergerak-gerak seperti melihat Noah, dan Noah lebih banyak menahan napas. Dia merasa ada sesuatu yang mendekatinya, dan dia merasakan napas hangat di telinganya.

'Aku tahu kamu sudah bangun.'

Napas panas yang bernafas di depan hidungnya memiliki bau yang menjijikkan. Noah mengangkat kepalanya dan memukul dagunya dengan sangat keras. Dengan suara menggelegar, dia jatuh ke belakang sambil berteriak, dan Noah... tidak bisa bergerak lagi setelah itu. Itu tidak bekerja seperti film di mana karakter utama berhasil melarikan diri. Tangan dan kakinya diikat dan tidak bisa melihat apa-apa. Wanita itu berhenti sedikit tetapi menjambak rambutnya dan menampar wajahnya tanpa henti.

'Kamu anak nakal yang sombong. Kamu sama saja dengan wanita j*lang itu. Pel*cur itu bertindak seperti dunia bahkan tidak bisa menyentuhmu.'

Telinganya berdenging, dan hidungnya berdarah. Dia juga merasakan rasa asin di mulutnya. Suara cekikikannya terdengar seperti telinganya ditutupi sesuatu.

'Jika kamu mati, itu akan menjadi sesuatu untuk dilihat di wajahnya, betul?'

Dia mengatakan hal itu gemetar seperti dia menangis.

'Kamu merasa seseorang akan menyelamatkanmu, kan? Karena kamu adalah pemeran utamanya. Karena kamu adalah orang yang spesial, kamu pikir kamu tidak akan mati seperti ini.'

Dia terengah-engah seperti dia terlalu banyak tertawa. Wanita itu berkata kepada Noah muda seperti dia berbicara pada dirinya sendiri.

'Maaf, tapi polisi sudah datang. Aku bertingkah seolah aku khawatir mendengarmu menghilang, dan mereka pergi begitu saja. Aku pandai berakting.'