17. Pantas mati

474 89 97
                                        

●●●

jeffrose_'s present

●●●

"KAMI para juri memutuskan bahwa terdakwa, Dejun Xiao, 23 tahun, bersalah atas 6 tuntutan. Salah satu di antaranya adalah pembunuhan tingkat pertama yang telah menjatuhkan terdakwa kepada hukuman mati. Sebelum itu, terdakwa akan dihukum kurungan selama 11 tahun untuk menebus 5 tuntutan yang lain."

Entah berapa kali Ten menghela nafasnya yang semakin lama semakin terasa berat saja. Di ruang tamu apartemen Hendery yang sempit dan sering kali berbau apak ketika hujan turun itulah kini ia duduk sendiri. Merenungi apa-siapa yang telah dia dengar dari televisi.

Tayangan sidang Dejun berlangsung singkat, sangat singkat ketimbang kasus-kasus Hendery lainnya yang biasanya minimal memakan waktu dua hari. Ten menaruh keyakinan itu pada mulanya. Ia yakin Hendery akan memperjuangkan kasus Dejun setidaknya sampai hati juri nampak terenyuh. Tapi sayang sekali, kasus Brutusist adalah kasus istimewa yang tak boleh diulur-ulur waktunya, dan kesehatan Dejun juga membuatnya terlihat tidak boleh duduk di kursi panas itu lama-lama.

Dan pengadilan tingkat pertama itu berujung pada kekalahan.

Ten mematikan tayangan televisi itu dan menggeram. "Sialan!" bentaknya. "Mengapa mereka melarangku bersaksi?!"

Dilemparkannya botol gin yang semula berada di genggamannya dan mengerang lagi.

"Henderyㅡbangsat ituㅡpengecut sekali dia!" katanya. "Sudah kukatakan pergilah ke psikiater paling mahal dan mintalah dia bersaksi bahwa Dejun Xiao itu gila! Karena dia memang gila!"

"Siapa yang gila?"

Seluruh tubuh Ten berjengit. Ambruklah ia ke sofa. Dengan mata panik sekaligus ngeri, ia menoleh ke pintu depan.

"Marshal Seo?!" serunya.

Marshal Johnny Seo berdiri gagah dengan sikap efisien dan congkak di samping ambang pintu apartemen Hendery. "Anda tadi berkata Dejun Xiao gila. Saya penasaran apakah Anda bercanda atau tidak."

Ten menelan ludahnya sendiri. "Sedang apa kau di apartemen orang?!"

"Anda saksi negara yang berharga, Tuan Lee. Sudah menjadi tugas kami untuk terus 'mengawasi' pergerakan Anda," jawab Marshal Seo dengan sangat terkendali. "Sekarang sepertinya giliran Anda menjawab pertanyaan saya."

"Ini sama sekali bukan urusanmu!"

"Tentu saja ini urusan saya, Tuan Lee. Saya menyelidiki Brutusist selama bertahun-tahun."

"Jika kau memang sudah menyelidiki selama bertahun-tahun, kenapa kau masih bertanya apa Dejun itu gila ataㅡ"

Ten menutup mulutnya segera. Marshal Seo hampir saja tertawa melihat kecerobohannya.

"Tuan Lee, saya sudah menyelidiki Brutusist selama bertahun-tahun, dan saya memang tidak mendapat laporan bahwa salah seorang anggotanya menderita kegilaan. Memang, mereka agak 'bodoh' karena selalu menolak kemajuan zaman, tapi tidak ada pergerakan impulsif di sana. Semuanya teratur, diatur oleh sang sheriff," jelas Marshal Seo. "Maka informasi bahwa Dejun Xiao, salah satu anggota berharga mereka, menderita penyakit mental adalah hal baru bagi saya."

Devil's Advocate ● HenXiao ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang