●●●
jeffrose_'s present
●●●
"KAU bukan Lucas."
Yangyang tersenyum singkat sedikit mencemooh dan duduk di hadapan Yuna. "Memang bukan. Namaku Yangyang."
"Kemana Lucas?" Gadis itu berbicara lagi dengan nada provokatif yang sama.
"Dia sedang mengurusi hal lain."
"Apa dia mendelegasikan urusanku kepadamu?"
"Tidak," jawab Yangyang tenang. "Aku datang kemari atas inisiatifku sendiri."
"Bukankah itu melanggar peraturan?"
Yangyang mengangkat kepalanya. "Tahu apa kau soal peraturan?"
Yuna membuang mukanya. Enggan menatap laki-laki yang kira-kira sebaya dengan mantan kekasihnya itu, Hangyul Lee.
Yuna berpenampilan persis seperti apa yang Yangyang bayangkan. Tinggi, langsing, pucat, dan rapuh, sama seperti pasien stress pasca-trauma lainnya. Namun sejak awal Yangyang mengenali sifat keras kepala gadis itu. Ia mengetahuinya dari catatan kenakalan yang Yuna lakukan di sekolah.
Gadis itu adalah pemimpin kelompok perundung.
Maka cara yang paling mudah untuk mendekatinya bukanlah dengan kasih sayang dan belas kasihan. Yuna harus ditantang, diremehkan, dan dihina. Semua itu guna menggugah jiwa pemberontak yang pernah ia miliki dulu.
"Kau gadis yang tidak mengenal aturan," ujar Yangyang santai. "Kau menyentuh titik terlemah Hangyul Lee."
Yuna menolehkan wajahnya dengan dramatis.
"Hangyul Lee memiliki kehidupan yang lurus dan sempurnaㅡdan memuakan, dan di matanya kau adalah sesuatu yang kacau. Kau kekacauan yang sempurna untuk mengacaukan kehidupannya. Dia mungkin tidak menginginkanmu sebesar yang dia tunjukan, tapi dia menginginkanmu."
Yuna menepuk dahinya keras-keras sampai menjadi tamparan.
"KAU TIDAK TAHU APA-APA!"
"DAN KAU MENGINGINKANNYA!"
Air muka Yuna memucat. "Aㅡapa maksudmuㅡ?"
"Dan di tengah-tengah kehidupanmu yang kacau itu..." Yangyang menahan kata-katanya dan menganalisis perubahan ekspresi Yuna, "...kau menginginkannya yang lurus, yang sempurna, yang teratur."
Bibir Yuna mencebik, namun Yangyang bisa melihat matanya mulai berair. "Kau tidak tahu apa-apa soal kami," lirihnya.
"Kau tahu dia membuatmu mengonsumsi ekstasi, tapi kau tidak peduli, karena kau takut akan kehilangan dia, karena kau menginginkannya," lanjut Yangyang. "Kau tahu, 'kan? Kau ingat ketika dia melakukannya."
"Hentikan..."
"Kenapa kau tidak mengatakannya, Yuna? Kenapa kau bilang bahwa kau tidak ingat apa-apㅡ"
"KUBILANG HENTIKAN!"
"Kaulah yang seharusnya berhenti! Apa kau tahu menyembunyikan fakta di depan pengacara itu ilegal?!"
Kedua tangan Yuna bergerak menutup daun telinganya. "Diamlah. Aku mohon. Berhentilah berbicara tentang dia."
"Kenapa? Apakah aku membuatmu harus berbohong lagi? Apakah aku membuatmu harus menyembunyikan fakta lagi? Lucas HuangㅡLucas Huang yang kau kenalㅡdia percaya padamu. Dia percaya kau berkata jujur kepadanya, karena dia berniat membelamu! Dan kau berbohong padanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Advocate ● HenXiao ●
FanfictionMereka memang menyatakan diri sebagai pembela, namun dengan misi dan kredo yang jelas amat berbeda. ●●● jeffrose_'s present A HenXiao Fanfiction
