Harusnya Ibu dan Anak memiliki perasaan saling menyayangi dan saling menjaga satu sama lain namun berbeda dengan Lalisa Eliora dan Ibunya Jisu Castella yang selalu bertengkar setiap saat terutama saat Lisa menanyakan siapa Ayahnya.
Semua yang di lak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello!
New story again?
Gak apa-apa lah ya.
This Story's mine so don't plagiarism.
Happy Reading.
Seorang perempuan berusia sekitar 40-an tahun dan sebentar lagi akan memasuki kepala lagi berjalan memasuki kawasan sekolah,senyuman di wajah sedari tadi tidak luntur dari wajah cantik nya yang mungkin mulai terdapat kerutan di area-area tertentu namun tidak menepis fakta kalau di usianya yang sudah memginjak kepala empat,ia masih terlihat sangat cantik.
Perempuan itu adalah Jisu Castella.
Hari ini kedatangannya ke sekolah untuk menemui guru Putrinya,tadi saat dia bekerja dia menerima panggilan dari guru dan mengatakan kalau Putrinya dalam masalah.
"Halo."
"Apa ini Ibu Lisa?"
"Iya,ada apa ya?"
"Bisakah Ibu datang ke sekolah,Lisa membuat masalah."
"Baiklah,saya akan segera kesana."
Jisu menghela nafas panjang mengingat perkataan guru Putrinya,entah sampai kapan dan harus berapa kali dia datang ke sekolah karena Putri nya Lisa selalu membuat masalah,entah itu dalam pelajaran ataupun dengan teman-temannya.
Perempuan itu menghentikan langkahnya saat berada di depan pintu kantor kepala sekolah,Jisu menarik nafas dalam-dalam kemudian membuangnya lalu mengetuk dan membuka pintunya.
Terlihat jelas ada Lisa putrinya di dalam dan ada satu anak seusia Putrinya namun berjenis kelamin Pria dan ada memar di wajah pemuda itu,Jisu yakin kalau memar itu di sebabkan oleh Putrinya.
"Ibu Jisu?"
Jisu menganggukkan kepalanya. "Iya,saya Jisu Ibu Lisa."katanya sembari menatap Putrinya yang memalingkan wajah enggan menatapnya.
Kepala sekolah Robert mempersilakan Jisu duduk di hadapannya lalu beralih menatap kearah Lisa dan juga Mario pemuda yang wajahnya memar itu, sebenarnya juga ada memar di wajah Lisa namun tidak sebanyak Mario, sepertinya ada sesuatu yang aneh.
"Hari ini saya memanggil Ibu karena ingin membahas masalah Lisa,Putri Ibu baru saja berkelahi dengan Mario."ucap Robert menjelaskan.
Jisu melirik kearah Lisa, melayangkan tatapan tajamnya kemudian kembali menatap Robert. "Saya minta maaf atas nama Lisa,saya berjanji tidak akan ada lain kali lagi dan saya juga akan menerima hukuman yang bapak berikan pada Putri saya."ujar perempuan itu pasrah,tidak ada yang bisa dia selamatkan karena sepertinya Lisa lah yang mencari masalah lebih dulu.
Lisa berdecak kesal. "Kenapa harus aku? Ibu bahkan tidak tau siapa yang memulai perkelahian ini lebih dulu,harusnya Ibu bertanya padaku bukan malah mengajukan hukuman untukku."kata nya dengan nada sedikit meninggi.