Bugh!
Suara mengaduh itu bisa terdengar cukup kuat. Pantat nya menciun tanah sempurna setelah dorongan keras dari sosok dihadapan nya. Aksa menyeringit perih saat menyadari tangan yang dibuatnya bertumpu menekan batu lancip disana
Pria di hadapan nya justru berdecak. Mengusap kerah dan sisi depan baju nya dengan wajah sinis
"Ih apaan sih. Gak sopan banget peluk peluk. Kita baru kenal kalo kamu lupa" Ucap Biru ketus
"Awshh-" Aksa mencoba berdiri diikuti rasa ngilu dipinggang nya yang masih terasa
Ia menatap sosok dihadapan nya. Menatap wajah itu, wajah milik Semesta. Suara, bahkan setiap detail pria dihadapan nya ini benar benar mirip seperti Semesta
"Maaf... Tadi-"
"Dasar aneh!" Ucap Biru cepat lalu berjalan meninggalkan Aksa disana
Aksa masih tak melepaskan pandangan nya dari sosok itu. Kepala nya berputar, berpikir takdir macam apa yang sedang tuhan rencanakan. Ia tak bodoh, ia masih ingat betul saat Semesta masih dimakamkan hari itu. Bagaimana ia dengan rutin mendatangi makam adiknya itu setiap minggu
Kaki nya mengikuti langkah Biru yang semakin menjauh. Ia berjalan perlahan, bermaksud mengikuti pria itu secara diam diam
Langkah hati harinya dibuat perlahan. Sebisa mungkin tak menimbulkan suara mencurigakan apapun. Dahinya berkerut saat ia mendapati sebuah sungai jauh dipandangan nya disana
"Aksa... "
Tubuhnya tercekat sembari menahan nafas nya. Sial, dia ketahuan
Ia melihat Biru menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik dan mendapatinya berdiri setengah bungkuk seperti patung disana
"Jangan ikutin aku!"
Biru kembali melanjutkan langkahnya setelah meneriaki nada ketus itu. Namun, bukan Aksa namanya kalau pria itu menyerah begitu saja. Ia tetap melanjutkan jalan nya
Sedetik kemudian. Biru kembali menghentikan langkahnya yang hanya berjarak 3 meter dari hadapan nya. Pria itu dengan cepat berjalan mendekati Aksa. Aksa tampak terkejut saat kerah nya ditarik dan tubuhnya dibanting ke sebuah pohon disisi kanan nya
"Eh-"
"Kamu mau apa sih? Ha?" Tanya Biru yang tampak kesal
Ia semakin meremat kerah baju milik Aksa. Menatap tajam pria dihadapan nya.
"Em... Aku-"
"Kamu ngapain sih ngikutin aku! Mau cari gara gara? Ah... Atau kamu mau bully aku? Iya? Mentang mentang aku sendiri terus kamu ramean sama temen kamu! Cih-"
"Enggak.. "
"Terus kenapa?!"
"Aku mau ngomong sama kamu" Ucap Aksa. Ia tak menyangka kalau pria dihadapan nya ini begitu emosional dan arogan
"Terus menurut kamu kita lagi ngapain? Main catur?!" Ucap nya ketus
"Tapi... Gak gini" Ucap Aksa. Perlahan tanganya menarik tangan Biru yang menarik kerah nya
Perlahan Biru melepaskan genggaman erat dikerah itu. Berdiri menjauh dari Aksa yang menelan ludah nya setelah baru saja merasa terintimidasi
"Mau ngomong apa?!" Ucap Biru dengan tatapan sinis nya
"Jangan galak galak dong Biru~" Ucap Aksa. Tangan nya dengan sengaja mencubit pipi pria dihadapan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee