Tok... Tok... Tok...
Pintu rumah itu diketuk. Terhitung sudah hampir 37 rumah dihampiri mereka. Dengan secuil informasi yang sebenarnya tak cukup membantu
"Kalo kali ini bukan juga gimana kak?" Tanya Yasa
"Kalo kita berhenti, gak akan ada yang tau kebenaran nya. Kalo kita terus cari, siapa tau tuhan kasih keberuntungan" Ucap Jae
Ceklek
Pintu itu terbuka. Menampakan sosok wanita paruh baya yang sedang mengenakan apron untuk memasak. Wajah nya tersenyum ramah saat melihat kedua pemuda itu
"Ya? Cari siapa ya?" Tanya Wanita paruh baya tersebut
Yasa dan Jae saling menatap. Sebelum akhirnya berani mengutarakan pertanyan mereka
"Rumah Bu Niken?" Tanya Jae
"Saya Bu Niken. Ada keperluan apa ya?" Tanya Bu Niken dengan senyum ramah nya. Wanita paruh baya itu memiliki senyum yang sangat manis
Yasa tercekat. Hampir merasa senang, namun ia buang ekspetasi nya jauh sebelum memastikan kebenaran nya
"Oh mari mari masuk dulu. Silahkan duduk" Ucap Bu Niken membawa mereka berdua ke dalam ruang tamu
Nuansa rumah sederhana. Dengan interior yang didominasi warna peach pudar. Yasa dan Jae terduduk di sofa abu abu itu. Diikuti Bu Niken yang terduduk dihadapan mereka
"Maaf sebelumnya... Saya kesini ingin memastikan suatu hal" Ucap Jae
"Memastikan apa ya?" Tanya Bu Niken
Yasa merogoh kantongnya. Meraih ponsel nya yang ia kutik sesaat. Lalu memberikan nya pada Bu Niken. Sebuah foto dari sesosok pria muda
"Bu Niken kenal sama yang ada difoto itu?" Tanya Jae
Seketika raut itu berubah. Senyum diwajah Bu Niken memudar begitu saja. Berganti dengan tatapan waspada pada kedua pria dihadapan nya
"Kalian siapa?" Tanya Bu Niken lirih
"Kita mau memastikan apa Bu Niken kenal sama laki laki itu?" Tanya Jae
"Kalian bukan temen temen anak saya kan?" Tanya Bu Niken. Rautnya berubah panik
"Jadi dia anak Bu Niken?" Tanya Yasa
"Bukan. Saya gak kenal, saya gak tau siapa yang ada di foto itu" Ucap Bu Niken. Melempar begitu saja ponsel milik Yasa dimeja
"Saya temen nya. Saya temen kuliah nya" Ucap Yasa
Bu Niken tampak marah. Ia beranjak begitu saja. Menatap mereka berdua dengan tajam
"Anak saya gak kuliah.. Jangan bohong kalian!....Pergi!" Ucap Bu Niken. Menunjuk pintu keluar dengan jari telunjuk nya
Mati Yasa!
Pria itu tak mengira kalau alibi nya berunjung seperti itu
"Maaf bu. Kami datang baik baik. Kami-"
"Pergi! Saya gak kenal sama kalian!.... Penipu!" Ucap Bu Niken
"Tunggu Bu. Kita gak bermaksud gitu kok" Ucap Yasa mencoba menenangkan Bu Niken
"Pergi!!... Sebelum saya panggil polisi!" Ucap Bu Niken menaikan intonasi nada bicara nya
"Baik baik... Maaf menganggu waktunya. Permisi" Ucap Jae
Yasa meraih ponsel nya. Lalu mengikuti langkah kaki Jae yang sudah keluar dari rumah itu. Mereka berdua cukup shock dengan kejadian barusan. Ia tak menduga nya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee