"Tunggu tunggu hei!!!.. " Teriaknya saat dua orang polisi itu membawa sosok wanita paruh baya dihadapan nya. Ia berusaha mencegah nya, namun sia sia
Dihalaman rumah itu, Jae hanya terdiam menyaksikan hal tersebut. Menatap pria itu histeris saat ibunya dibawa oleh pihak kepolisian. Setelah semua bukti yang dikumpulkan nya seorang diri. Dengan semua berkas berkas dan bantuan dari kenalan kenalan nya hingga menemukan bukti pengangkatan anak itu. Secara resmi Bu Niken atau katakan saja ibu angkat dari pemuda itu telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus penculikan. Sekalipun tidak dengan kekerasan, namun menutupi semua fakta padahal beliau tau bahwa keberadaan pemuda itu sedang dicari oleh kepolisian
"Heh!! Kamu!" Biru berjalan dengan cepat kearah nya. Dengan tangan mengepal dan wajah mengeras itu
Bughh!
"Kak Jae?!!" Teriak seseorang yang tampak berlari ke arah mereka berdua
Jae meringis saat sebuah pukulan mendarat dipipinya. Membuatnya sedikit limbung dihadapan pria itu. Yasa menghampiri mereka. Setelah mendapati pesan mengenai kelanjutan pencarian mereka. Ia langsung mendatangi rumah itu. Dan dengan mata kepala nya menatap Biru yang tampak marah
"Yasa?! Kamu-"
"Tunggu tunggu Biru.. Aduh muka Kak Jae bonyok ini" Ucapan Biru terpotonh oleh Yasa
"Sakit juga gila. Kecil kecil tenaga nya gede juga" Ucap Jae yang memegangi pipinya
"Heh! Apa?!!" Ucap Biru yang tampak semakin marah
"Biru, dengerin dulu. Kamu harus dengerin penjelasan kita tentang ini semua" Ucap Yasa
"Jadi kamu sekongkol sama dia?!" Tanya Biru yang menunjuk wajah Jae dengan tangan nya
"Bukan gitu. Makanya dengerin dulu" Ucap Yasa
"Apa apaan?! Kalian berani berani nya buat laporan palsu sampe bunda ditangkep polisi! Kalian ada masalah apa sama bunda?!!" Teriak nya
Biru tampan benar benar marah saat ini. Wajahnya mengeras. Ia tak tau masalah apa yang menimpa bunda nya. Hingga bunda harus dibawa polisi sore ini. Bunda adalah sosok ibu yang baik untuknya. Jangankan untuk melakukan tindak kriminal. Untuk sekedar memarahinya saja bunda tidak pernah
"Itu bukan laporan palsu" Sahut Jae
"Jadi maksud kamu bunda ngelakuin tindak kriminal?! Apa itu? Penculikan?!! Emang siapa yang diculik coba? Aku aja tinggal sama bunda selama ini gak pernah liat-"
"Kamu" Timpal Yasa
Setelah satu kata itu terlontar. Biru terdiam, benak nya justru semakin marah saat mendengar jawaban tak masuk akal itu
"Kamu gila?!! Aku anak bunda! Mana ada aku diculik sama bunda!"
Yasa masih mencoba meredakan amarah Biru. Suasana benar benar kacau. Kedua polisi itu masih menahan Bu Niken yang kedua tangan nya sudah diborgol. Terdiam disana untuk menunggu perintah selajutnya dari Jae
"Labiru.... " Lirih Bu Niken disana
Biru menoleh. Menatap bunda yang sudah menangis keras menatap nya. Pria itu kemudian menghampiri nya. Perlahan air mata menetes dari pelupuk matanya. Ia berlutut disana, dibawah kaki bunda
"Bundaa.. Jangan tinggalin Biru. Pak, tolong. Bunda gak salah, tolong lepasin bunda" Biru menangis menggenggam tangan bunda yang dipasangi borgol didepan tubuhnya
"Maaf, kami hanya menjalankan perintah sesuai prosedur penangkapan" Ucap Salah satu petugaa polisi disana
"Bunda... " Tangisnya pilu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee