"Ada yang liat Yasa gak?"
Pria itu mengeringkan kepala bersama handuk yang menggantung di lehernya. Sekeluar nya dari kamar mandi tadi. Adiknya sudah tak terlihat
"Tadi katanya sih mau jemput" Sahut Ivan
"Jemput? Jemput siapa?" Tanya ny lagi
"Biru.. "
Badanya membeku seketika saat nama itu terucap. Apa ia salah dengar? Atau ia sedang bermimpi saat ini. Untuk apa Yasa menjemput Biru. Bahkan adiknya itu tak mengenal pria itu
"Tadi katanya mobil Biru mogok ditengah hutan waktu mau balik kesini. Jadi dia nelfon kamu, terus-"
"Yang angkat Yasa?!" Ucap Aksa memotong ucapan Dean
Ketiga teman laki laki nya itu mengangguk bersamaan diruang tengah. Mereka menatap bingung ke arah Aksa yang justru tampak panik. Pria itu sudah lari ke kamar nya dan memeriksa pesan dari Biru. Dan benar saja, matanya semakin terkejut saat sebuah balasan 'ok' yang tentu saja bukan darinya tertulis setelah sebuah Sharelock itu
"Mampus.. " Gumamnya
Ia dengan cepat mengganti pakaian nya. Meraih jaket juga ponsel dan kunci mobil miliknya. Namun, saat larian nya sampai diambang pintu. Sebuah mobil sudah berjalan masuk dihalaman rumah mereka.
Itu mobil milik Yasa
Tubuh Aksa berdiri mematung diambang pintu. Sembari melihat kedua pria yang keluar dari mobil tersebut. Namun kali ini, dirinya justru dibuat tampak bingung karena tak ada sesuatu yang mencurigakan
"Eh Aksa.. Udah selesai mandinya? Mau kemana rapi amat?" Tanya Biru yang datang membawa tas ransel nya. Disusul Yasa yang berjalan dibelakang nya
Aksa hanya terdiam. Pandanganya fokus menatap raut wajah Yasa yang tak menunjukan kecurigaan
"Tadi kata adik kamu, kamu lagi mandi. Jadi dia deh yang nyusulin aku. Btw, makasih ya Yasa tumpangan nya.. " Ucap Biru yang tersenyum pada Yasa juga sebaliknya.
"E-enggak. Mau santai aja diluar" Jawab nya pada pertanyaan Biru yang sebelumnya
Biru hanya ber-oh ria disana. Lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Aksa yang masih terdiam menatap Yasa. Raut wajah adiknya berubah tepat saat Biru pergi meninggalkan mereka berdua. Ia mendekat kehadapan Aksa
"Kak.. "
"Jadi kamu-"
"Iya. Dan Yasa punya banyak pertanyaan soal itu"
. . . .
"Kagetlah. Siapa yang gak kaget liat muka Semesta kayak gitu" Ucap Yasa
Ditemani dua gelas teh hangat menuju matahari tenggelam. Disebuah warung kopi yang tak jauh dari rumah. Mereka akhirnya memutuskan untuk berbincang. Tentang bagaimana Yasa yang masih tak percaya apa yang dilihat nya sore tadi
FLASHBACK
Pria itu bergegas turun dari mobil saat melihat sosok yang menunggu di pinggir jalan itu. Sial, dugaan nya benar
"Eoh?" Ucap sosok dihadapan nya saat melihat orang lain dan bukan Aksa seperti yang diharapkan datang
"L-labiru?.. " Ucap Yasa lirih
Mata itu menelisik setiap inci wajah disana. Wajah itu.. Wajah yang selama ini dicari nya. Sosok yang selama ini dicari keberadaan nya. Bagai jackpot pada video game yang selalu dimainkan nya tiap malam. Sebuah kebetulan bukan main. Dan dipikiran nya saat ini hanya satu. Kenapa kakaknya menutupi semua ini darinya. Kenapa Aksa tak langsung memberitahunya mengenai hal ini. Ia yakin kalau kakaknya juga mempunyai dugaan yang sama seperti dugaan nya sekarang. Hanya saja, kakaknya itu tak mengetahui fakta yang ia sembunyikan selama ini
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee