29. Pulang? 2

830 91 35
                                    







"Kamu kenapa bisa muntah muntah?" Tanya Aksa, wajah tegang Bagas bisa dilihatnya

Jangan salah, sekalipun Aksa itu sosok penyayang berhati lembut. Bukan berarti dirinya akan selalu mengasihani adiknya ini. Karena Aksa tau pasti, setiap Bagas sakit. Itu karena ulah bocah itu sendiri

"Aku makan ketoprak" Jawab nya pelan

"Ck.. Kamu alergi sayur, Bagas! Ada ada aja, ngapain makan ketoprak segala" Sahut Aksa setelah mendengar jawaban itu

"Diajakin kak" Suara lirih itu bahkan tak bisa meluluhkan hati Aksa yang terlanjur kesal pada kecerobohan adiknya

"Makan banyak?" Tanya nya

Bagas mengangguk "Dari seminggu kemaren, Bagas makan ketoprak tiap sore"

"Tiap hari?!" Aksa seketika membelalakan matanya. Ia terkejut mendengar itu, bisa bisa Bagas sekarat kalau terus terusan makan ketoprak karena alergi nya

"Maaf kak, Bagas kan-"

"Gak ada alasan, siapa emang yang ngajakin makan ketoprak? Juan?!" Tanya nya

"Bukan" Jawab nya sembari menggeleng

"Terus siapa?"

"Kak Les-"

"Yuhuuu huu!... Delivery datang!!" Teriakan Juan memasuki ruangan tersebut

"Juan mulutnya! Kak Aksa bius kamu nanti biar gak berisik" Ucap Aksa saat melihat kedatangan adiknya diruang rawat Bagas

"Jangan dong kakakku~ Nanti kamu kangen sama suara aku" Ujar Juan dengan suara yang dibuat buat olehnya

"Geli Ih!" Sahut Bagas

"Diem aj kamu.. Masih sakit banyak gaya" Timpal Juan

"Yeeeuu ngeselin"

"Kamu bawa apa?" Tanya Aksa pada Juan yang sedari tadi memegangi kantong plastik ditangan nya

"Makanan"

"Buat aku?" Tanya Bagas

"Dih apaan, orang buat aku sendiri. Aku kan mau pamer aja bisa makan enak. Emang kamu, habis sakit gak bisa makan yang enak enak" Jawab Juan

"Jahat banget ih Juan" Sahutnya dengan bibir mengerucut itu

"Lagian salah sendiri, udah tau alergi malah makan ketoprak. Nih, bubur.. " Ucap Juan sembari menyerahkan kantong pastik tersebut

"Katanya makanan kamu?"

"Enggaklah, masa aku makan bubur doang. Nanti aku mau pesen seblak aja wlee" Ucap Juan dengan menjulurkan lidah nya menggoda

"Ih mau!"

"Nyari penyakit lagi?!" Ucap Aksa

"Hehe enggak"

Setelah perdebatan sepele itu. Bagas mulai memakan bubur yang dibawakan oleh Juan. Terduduk tenang di ranjang rawat itu. Seharusnya hari ini ia bisa pulang. Namun Aksa memaksa nya untuk istirahat hingga sore hari untuk memastikan bahwa dirinya baik baik saja

Aksa dan Juan terduduk di sisi ranjang Bagas. Sembari mengamati si bungsu yang tampak tenang menyuapk sesendok bubur itu ke mulutnya sendiri. Hingga suara pintu geser itu didengar mereka. Menampakan seseorang dengan kursi roda dan balutan perban dikepala nya. Ia mendorong kursi roda itu sendiri untuk masuk ke ruangan tersebut

SPRUTTTTT!

"Huaa Bagas! Bubur nya jangan dimucratin gitu jijik!" Ucap Juan saat semburan itu mengenai sisi kanan wajah nya

𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang