"Iya sama sama Juan. Yang penting sekarang Bagas udah gak murung lagi kayak dulu. Nah, kalo udah gini kan jadi paham satu sama lain" Ucap Zara
Juan kembali mendatangi toko roti milik bunda. Toko yang semakin harinya tampak semakin ramai oleh pengunjung. Ia datang untuk sekedar berterimakasih pada Zara. Setidaknya karena ide kejutan hari itu. Ia dan Bagas bisa berbincang seperti dulu lagi. Dan adiknya, sudah menjadi Bagas yang lebih baik dari yang sebelum nya
"Oh iya kak.. Juan mau curhat nih!" Ucap Juan yang tampak antusias
"Soal apalagi? Tugas kuliah?"
"Bukan bukan.. Kali ini curhat nya yang bikin seneng" Jawab nya dengan senyum
"Tumben. Biasanya ngeluh soal tugas kuliah kalo enggak soal Daegal yang berantem sama Mochi"
Akhir akhri ini. Keduanya memang tampak dekat. Juan sendiri yang sudah menganggap Zara seperti kakak perempuan nya. Membuatnya nyaman untuk bercerita pada sosok dihadapan nya ini. Bukan karena kakak laki lakinya tak peduli dengan dirinya. Namun ia sadar, hidup selama bertahun tahun bersama semua anggota keluarganya yang merupakan laki laki. Membuatnya sedikit sulit untuk bercerita karena gengsi
"Kak Zara tau gak.. Yang kemaren pindahan disebelah rumah Juan" Ucap Juan
"Bu Wirda?"
"Iya. Juan mau bilang sesuatu tapi jangan bilang siapa siapa yah?" Ucap nya yang mendekat kan tubuhnya pada Zara
"Iyaa. Apa apa?" Tanya Zara yang juga ikut antusias dengan cerita Juan
"Juan kemaren ketemu sama anak perempuan nya. Siapa namanya.. Ah Kak Lestari! Kemaren kita ketemu waktu Juan nyolong mangga dipohon depan rumah nya"
Plakk!
"Heh! Kebiasaan nya masih ya. Itu punya orang jangan asal ambil. Heran" Ucap Zara setelah melayangkan pukulan kecil dibahu Juan
"Lagian enak kalo dijadiin rujak kak" Ucap Juan
"Iya deh ah. Terserah kamu" Ucap Zara
"Terus waktu lagi manjat. Juan liat Kak Lestari keluar rumah. Cantik banget tau kak! Sampe bikin Juan jatoh dari pohon nya kemaren" Ucap Juan
"Kamu naksir Kak Lestari?"
"He?!! Kok tau?!" Tanya Juan saat mendengar ucapan Zara tiba tiba
"Ya iyalah. Kamu cerita nya aja heboh gitu. Iya kan?! Kamu naksir Kak Lestari kan?"
"Ssstt... Kak! Jangan kenceng kenceng. Nanti ada yang denger" Ucap Juan sembari menaruh telunjuknya pada pepotongan bibirnya sendiri
"Jadi beneran?" Tanya Zara
Juan mengangguk dengan mata berbinar nya. Zara hanya bisa menggeleng melihat kelakuan absurd Juan saat kedapatan menyukai seseorang. Namun,.. Sejenak ia berpikir. Entah hanya dugaan nya atau tidak. Ia kira Bagas yang menyukai tetangga baru nya itu. Ternyata justru kakak laki lakinya. Memang... Pesona si Lestari itu bukan main. Ia saja sebagai seorang perempuan mengakui kecantikan wanita itu
"Nanti kalo ada waktu... Kak Zara bantuin Juan pdkt dong. Nanti Juan makin rajin kesini deh" Ucap Juan
"Ngapain?"
"Mintain roti gratis ke bunda"
"Yeee... Enak aja kamu. Bayarlah!"
"Iya iya. Tapi Kak Zara bantuin Juan yah?" Ucap Juan yang diangguki wanita itu
. . . . .
"Makasih ya Bagas.. " Ucap Wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee