Sudah dua bulan lebih tiga minggu kkn berjalan. Aksa dan teman teman sudah hampir menyelesaikan seluruh tugas sebelum akhirnya mereka akan mengakhiri kegiatan kkn di desa ini. Beberapa warga bahkan dengan sengaja memberikan beberapa hadiah perpisahan untuk mereka akhir akhir ini. Mengingat jasa mereka yang cukup membantu keadaan desa dengan adanya kegiatan kkn
Aksa kembali merebahkan tubuhnya diranjang. Selama hampir dua bulan ini. Kepala dan pikiran nya begitu berantakan setelah perbincangan bersama Yasa hari itu. Tentang bagaimana hasil akhir yang menyatakan bahwa Biru benar benar Semesta yang masih hidup. Dan mengetahui semua bukti bukti dan fakta yang diungkap Yasa. Justru membuatnya merasa bersalah
Ia mendengar semua cerita Yasa dalam petualangan nya selama tiga tahun untuk mencari Semesta. Dan mendengar berita bahwa Yasa menemukan orang tua angkat milik Semesta atau katakan saja Labiru.
"Pokoknya... Yasa mau bawa pulang Semesta. Yasa yakin banget kak, Bu Niken itu pasti orang yang nemuin Semesta waktu itu. Dan dia jadiin anak angkat sampai sekarang"
Aksa tak berpikir bahwa Yasa adalah orang yang akan berusaha keras mencari Semesta hingga semua bukti yang didapat itu. Selama ini, Semasa Semesta hidup. Yasa satu satunya orang yang tampak kurang dekat dengan Semesta. Namun siapa sangka. Sekarang ini, adiknya itu mati matian untuk mencoba membawa kembali Semesta pulang ke keluarga mereka
Disatu sisi, Aksa cukup senang menyadari bahwa Biru adalah Semesta. Adiknya yang selama tiga tahun ini ia rindukan keberadaan nya. Bagaimana semua dugaan nya yang ia buang jauh jauh agar pria itu tak tersinggung. Namun ternyata takdir berkata lain, Tuhan mendengar doanya dan memberikan kesempatan kedua untuknya bertemu Semesta
"Aksa.. Cari makan yuk. Laper banget nih" Ucap Biru. Pria itu tampak segar sehabis mandi di pukul 7 malam ini. Dengan rambut basah dan handuk dileher nya
Aksa tersadar dari lamunan nya. Beranjak dari kasur dan terduduk disana. Menatap sosok yang berdiri tak begitu dekat dihadapan nya
Ia mengingat misi yang direncanakan oleh Yasa hari itu. Adiknya itu menyuruhnya untuk membawa apapun yang bisa dijadikan untuk bahan tes dna dengan papa nanti. Yang artinya, ia harus berusaha mencari cara agar bisa membujuk Biru untuk pergi bersamanya. Entah, ia juga belum terpikir cara lain agar bisa melakukan tes dna seperti yang direncanakan Yasa. Karena hanya itu satu satunya cara untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Apakah Biru adalah Semesta yang sebenarnya atau bukan
"Ayoo.. Kalo kamu gak mau pergi. Aku sama Dean aja deh" Ucap Biru
"Eh iya iya. Sabar dong" Ucap Aksa
"Ya lagian. Ditanya malah diem aja"
"Iya iya. Sebentar aku ambil jaket"
Tangan nya meraih jaket tebal nya dikursi. Lalu mengikuti langkah Biru keluar dari kamar. Bersamaan dengan itu, Dean tampak ingin mengetuk pintu kamar saat Biru keluar
"Loh Dean? Ngapain didepan pintu?" Tanya Biru
"Sa, aku mau ngomong bentar" Ucap Dean menatap Aksa yang berdiri dibelakang Biru
"Kenapa De? Tumben banget" Ucap Aksa
"Penting. Bentar ya Biru, pinjem Aksa nya sebentar" Ucap Dean
"Jangan lama lama lama ya. Mau cari makan kita soalnya" Ucap Biru
Setelah anggukan itu. Dean menarik tangan Aksa dengan cepat. Mau tak mau langkahnya menyamakan Dean hingga mereka berdua berada di dapur sekarang ini.
Aksa menatap bingung pada teman nya. Ia melihat wajah antusias sekaligus panik pada Dean. Pria itu tampak ragu membuka mulutnya
"Kenapa de?" Tanya Aksa
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝘼𝙏𝘼 𝙎𝙀𝙈𝙀𝙎𝙏𝘼 2 | 𝙉𝘼 𝙅𝘼𝙀𝙈𝙄𝙉
Fanfiction"Aksa.. Bahagia itu bukan perihal senyum abadi. Tapi bagaimana kamu merajut semua luka dan berdamai bersama itu semua" #1 in Terbaik [100921] @LobelyBee