VII

978 136 6
                                    


Junkyu x Yoshi

Warning(s)

Typo(s)
Bxb area


Typo(s) Bxb area

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepulang dari mengobrol dengan Jaehyuk, segera ia berjalan setengah berlari guna sampai ke huniannya. Menaiki tangga buru-buru hingga hampir terpeleset. Dompet dan kunci motor diambilnya lalu menutup pintu sampai berdebum kencang —beruntungnya, Junkyu masih hidup sebab sang kakak sedang kerja. Pria Kim itu melajukan motor gaya tuanya di jalanan kecil —jalan tikus yang terkadang ia gunakan untuk sampai ke sekolah Rowoon dalam waktu singkat—kecepatannya pun tidak bisa dikatakan lamban. Rambut hitamnya menari diterpa angin, berkali-kali pula Junkyu harus mengedip-ngedipkan kedua matanya karena kering, mengerem lalu menancapkan gas awut-awutan ketika dihadapi persimpangan.

Sesampainya di gerbang sekolah. Junkyu berlari dengan napas pendek yang tersenggal-senggal. Kepalanya melongok kesana-sini mencari kemenakannya dan tidak ada. Berakhir mendudukkan bokongnya pada bangku bersemen dekat tanaman pucuk merah, mengatur napas. Tidak butuh waktu lama, deru napasnya juga sudah normal, kedua pusaran cokelatnya menangkap sosok Rowoon keluar dari pintu berdaun dua bersama Beomha. Junkyu bangkit namun, baru dua langkah ia langsung menghentikan pergerakkan.

Dua bocah itu, Rowoon dan Beomha, berbicara dengan laki-laki yang eksistensinya bagaikan puzzle yang harus Junkyu pecahkan.Gayanya ramah, terlihat murah senyum, walau begitu Junkyu justru menggigit daging bagian dalam mulutnya dan rahangnya mengencang. Tiba-tiba, Yoshi keluar dari sana dengan senyum lebar sampai membuat kedua mata itu menyipit akibat daging pipi yang terangkat, bercakap normal dan terlihat sangat dekat. Perasaan Junkyu langsung campur aduk, wajahnya mendung tanpa alasan.

"Rowoon," Suara Junkyu terdengar lebih berat dari biasa (ia menyimpulkan untuk mengambil Rowoon sesegera mungkin) . Tatapannya dingin bahkan ke Yoshi sekalipun.

"Ah, Paman. Tadi, kita habis membuat patung dari tanah liat dengan Pak Guru Ha jadi kita keluar agak lama." Rowoon menjelaskan dengan wajah berseri seolah telah mendapatkan permainan baru. Anak itu menarik ujung lengan baju Junkyu untuk digenggam, menyengir bagai kuda mengekspresikan antusiannya.

"Ah, ya Junkyu... Ini temanku Yoonbin yang tempo hari lalu kamu lihat."

"Oh. Kita pernah bertemu? Dimana? Aku Ha Yoonbin."

Junkyu menggeram. Ia sungguh ingin cepat-cepat pergi. Dua ujung bibirnya ditarik sedikit —Junkyu tahu senyumnya tidak terlihat ramah kali ini.  "Di cafe sekitar tiga minggu yang lalu. Kita duduk bersebelahan. Secara teknis, kamu tidak sadar keberadaanku,"

Junkyu biarkan kalimatnya menggantung. Sejujurnya ia ingin mengobrol agak lama dengan Yoshi, sayangnya dirinya sudah terlanjur dongkol dengan keberadaan Yoonbin. Aneh. Padahal mereka tidak ada relasi apapun. Junkyu membiarkan matanya memejam lalu menggelengkan kepala. "Aku harus pulang. Permisi. Ayo Rowoon."

Addicted || KyuYoshi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang