XI

947 120 22
                                    


Junkyu x Yoshi

Warning(s)
Typo(s)
BxB area



Warning(s) Typo(s) BxB area

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jadi...?"

Aroma terapi yang Yoshi nyalakan di ruang tengah sungguh tidak berguna. Dan lagi sepertinya kesunyian senang membuat Yoshi gugup ketakutan. Ia tidak berani sekedar melihat kaki Junkyu yang terlapisi kaos kaki hitam. Ada yang mengganjal di hatinya, namun dirinya yang lain mendesaknya untuk membuka mulut. Yoshi kebingungan, tidak tahu pilihan mana yang resikonya paling kecil untuk ditanggung.

"Yosh–"

"Tolong tunggu sebentar."

Mulut Yoshi terbuka kemudian mengatup kembali. Yakin sekali Junkyu bisa mendengar hela napas beratnya, keraguan, ketakutan, dan kekhawatiran yang mengumpul menjadi satu mengerubunginya bagaikan burung gagak tengah memakan bangkai yang diincarnya. Buncahan didada semakin mendorongnya, gelombang dan badai kengerian akan kegelisahan menenggelamkan dirinya yang tengah berdiri tegang. Tapi, Yoshi tahu. Tahu bahwa ia tidak bisa menutup dan menghalangi semuanya.

Junkyu.
Apa laki-laki yang baru dekat dengannya bisa dipercaya? Apa pria Kim itu akan berlaku sama seperti tidak ada apa apa setelah Yoshi mengungkapkan semuanya?

"Tidak masalah kalau kamu tidak ingin menga—"

"Aku seorang pecandu."

Junkyu bisa melihatnya. Getar cemas, takut, sedih berpadu dari sorot mata Yoshi. Ditambah pengakuan Yoshi membuat pria Kim itu menahan napas.

"Apa maksudnya?"

"Aku seorang pecandu, Junkyu. Aku..."

Sekonyong-konyong lelehan likuid bening jatuh. Junkyu segera mendekati Yoshi. Mencengkram pundak si surai terang. Ia tidak bisa menahan khawatir dan bingung yang secara jelas terlukis di wajahnya. Keinginan bertanya makin lama makin menguap tapi, mulutnya tak kunjung berbicara. Junkyu masih terpaku melihat Yoshi menangis.

"Aku... pecandu sex."

Apapun yang akan keluar sebagai mengakuan Yoshi, Junkyu sudah siap. Sudah sangat siap. Nyatanya alasan yang lewat dibenaknya mengalahkan realita. Kalimat Yoshi sukses membuat Junkyu membeo tidak percaya. Kedua tangannya jatuh lesu, tungkainya melangkah mundur, perutnya seperti terlilit. Keterkejutan masih hadir di dalam diri Junkyu.


...

"Mandi malam-malam memang menyegarkan. Tugasku banyak sekali sampai lupa mandi. Kamu sudah mandi Yoobin?"

Pintu kamar mandi terbuka. Yoshi keluar sembari mengeringkan rambut cokelatnya yang basah. Teman sekamarnya, Yoobin, tengah asik membolak-balikan halaman komik. Tanpa menunggu jawaban, Yoshi menaruh baju kotornya di satu tempat khusus lalu duduk di kursi meja belajarnya—merapikan tumpukan buku dan kertas-kertas yang memenuhi permukaan meja.

Addicted || KyuYoshi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang