Junkyu x Yoshi
Warning(s)
Typo(s)
Bxb areaMalam kali ini sangat berangin. Beruntungnya Yoshi mengambil jaket tebal dekat gantungan pintu walau sembarang ambil. Masih sore sekitar setengah delapan, ia keluar tuk mengusir rasa bosan sepulang mengajar. Niatnya pula ingin belanja keperluan yang sudah habis sekaligus membeli makan malam—Yoshi sudah mengirim pesan kepada Junkyu bahwa pria itu tidak perlu ke rumahnya membawa makanan-karena bagaimana pun rasanya tidak enak diberi makan gratis dari hari ke hari.
"Kak Yoshi."
Praktis Yoshi menoleh ke sumber suara, mendapati pria lebih muda drinya dengan tatapan datar. "Oh, Asahi! Kamu tidak pulang ke Jepang? Sebentar lagi musim dingin."
"Belum bisa. Uang tabunganku habis karena membeli beberapa stel musim gugur dua minggu yang lalu. Payah. Aku langsung sawan setiap lihat baju model baru."
Kikikan tidak bisa Yoshi tahan. Ia terlalu hapal tabiat adik kelasnya yang sama sama berasal dari Jepang. Tangannya terjulur meraih satu box deterjen. "Aku tidak keberatan meminjamkan uang. Tahun lalu kamu tidak pulang 'kan?"
Yoshi bisa mendengar dengusan Asahi. Ia menatap pria itu lekat-lekat.
"Tidak perlu, Kak. Aku bisa di sini untuk beberapa waktu. Mungkin akhir atau awal tahun aku bisa pulang, lagipula Kakak sudah terlalu banyak membantu. Aku merasa tidak enak."
"Ah, kalau ada masalah atau apapun itu kamu tidak perlu sungkan menghubungiku. Akan kubantu sebisaku dan aku tidak keberatan sedikit pun. "
Asahi mengatupkan bibir, menelanjangi Yoshi dengan tatapan datarnya untuk beberapa saat. Kemudian beralih memilah sabun cuci piring. "Baik, terserah Kakak. Kak Yoshi memang paling bandel, selalu berkata seperti itu. Kamu habis menangis 'kan kak? Matamu bengkak."
Sekujur tubuh Yoshi menegang, perkataan Asahi seolah sihir yang mengutuknya menjadi batu. Tidak begitu lama, Yoshi menampilkan sederet giginya, menggaruk kepala yang tidak gatal. "Ah, em... begitulah..."
"Ingin cerita? Sambil makan ramen dan telur rebus di depan toko."
Yoshi menggeleng tanpa ragu. Tersenyum lebar meyakinkan Asahi. "Tidak perlu. Hanya masalah kecil. Ngomong-ngomong, kamu keluar dengan Jaehyuk atau bagaimana?"
"Jaehyuk dirumah. Kakinya terkilir saat ingin berangkat kerja tadi siang. Oh ya, katanya ada temanmu yang menemuinya di kafe tempo hari. Aku tidak tahu Kak Yoshi punya teman baru-Junkyu?"
Praktis kedua bola mata Yoshi membulat. "Dia?"
Asahi tidak lekas menjawab. Ia melototi sederet sabun mandi cair dan sesekali melirik sabun batangan. Dompetnya tipis, Asahi menimbang pilihan mana yang harus diambil tapi tidak merugikan keuangannya. Beberapa detik kakinya melangkah menjauhi Yoshi, mengambil beberapa sabun mandi batangan. "Iya. Kata Jaehyuk, dia datang siang hari dan... Hanya mengobrol tentang Kak Yoshi. Menurut Jaehyuk pula,"
Kalimat Asahi mengantung membuat Yoshi secara otomatis mengalihkan pandangan dari produk pasta gigi kepada pria yang lebih muda. Menunggu Asahi dengan sabar walau dadanya seperti dipenuhi balon-balon yang siap meledak. Sesak dan penuh.
"Dia menyukaimu, Kak."
Cengkraman tangannya pada tas belanjaan semakin erat. Yoshi sudah pernah mengasumsikan hal ini sebelumnya, jauh dari Junkyu menciumnya dua hari yang lalu. Awalnya Yoshi sama sekali tidak sadar, namun lambat laun dirinya juga selalu bereaksi aneh terlebih perasaan di dadanya yang kian berisik tiap kali dibanjiri kasih dan perhatian oleh Junkyu. Karena hal itu, ia berani berasumsi walau tak pernah satu huruf pun keluar sekedar bertanya-tidak berani kalau boleh jujur, Yoshi takut dicap 'sangat percaya diri'.
"Apa kamu menangis karena si Junkyu, Kak?"
Asahi, setidak pedulinya pria itu pada dunia, pada apapun yang terjadi, diam-diam Yoshi tahu yang lebih muda selalu bisa mengobservasi apapun yang dilihatnya. Menebak dan menyimpan jawabannya dalam bisu. Dan untuk Yoshi yang terlampau takut menguak dirinya dihadapan orang lain—walaupun kepada temannya sekalipun—ia selalu bisa mengunci mulut kendati Yoshi yang lain sudah meraung dalam tangis tidak bisa menahan semuanya.
"Ah, kenapa aku harus menangis karena Junkyu? Aku bahkan—"
"Kamu menyukainya 'kan, Kak?"
.
.
.
.
.
.
.
.
Double update awokwok //jarang banget untuk tipikal aku
Sejujurnya ini masih satu bagian, cuman aku split jadi dua biar nggk kebanyakan di satu halamanBagi pembaca, semangat untuk harinya ya ✌
Salam,
Resresanroti
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted || KyuYoshi ✔
FanfictionHubungan Kim Junkyu dan kekasihnya berakhir tandas karena salah dua diantara alasan yang lain bahwa dirinya adalah seorang pengangguran dan bersikap acuh tak acuh. Pada waktu yang bersamaan ia tidak sengaja mendengar sedikit percakapan antara Yoshin...