•05•

18.4K 1K 0
                                    

~SELAMAT MEMBACA~

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

"Wow... kalimat yang sangat bagus yah tuan Arvand. Yah memang benar Ara sudah mati, dan sekarang Bella lah yang berdiri di hadapan kalian semua," ujar Bella dengan nada datar. Tak lupa wajah datar nya namun tatapan nya tajam menatap Arvand, ia sudah berdiri di meja makan.

Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah Bella. Menatap tampilan Bella yang sudah berbeda dari biasanya. Tampilan Ara yang dulunya terlihat cupu, memakai pakaian kebesaran, kacamata bundar, rambut di kepang dua, dengan wajah yang dekil. Sekarang lihat, benar-benar sangat berbeda. Karena Bella aura kecantikan Ara seakan keluar, Ara sekarang terlihat luar biasa cantik, body goals, putih, dan wajah nya yang dulunya dekil dan hitam sudah terlihat putih dan mulus. Seakan tersulap dengan tampilan Ara yang sekarang semua orang berdecak kagum, tapi ada seseorang yang sangat kesal melihat Ara.

"Ara memang sudah mati, yang tenang yah Ra," ucap Bella.

"Maksud lo apa? gak lucu!" ucap Alex.

Bella mengarahkan pandangannya pada Alex, ia tentu saja menatap tajam Alex, membuat Alex sedikit terkejut dengan tatapan Bella.

"Maaf, ini bukan lelucon tuan Alexander Leonald," ucap Bella dan duduk di kursi di hadapan Adriana kakak perempuan Ara, tepat di samping Tiara. Karena hanya itu kursi yang terlihat kosong.

"Lo gak ingat perkataan gue yah? Jangan pernah tampakkan muka lo di hadapan gue!" ucap Riana sembari memakan makanannya tanpa menatap Bella.

"Aku lagi pegang garpu btw, mau aku bantu congkel matanya gak, Kak ?" ucapan itu membuat Riana tak percaya, begitupun yang lainnya. Mereka menatap Bella dengan pandangan yang sulit di artikan. Bella tidak peduli dan langsung memakan makanannya.

Karena sibuk pada pikiran masing-masing mereka sampai tak menyadari jika Bella sudah menghabiskan makanannya. Dia berdiri dan suara decitan kursi membuat lamunan mereka buyar.

"Bi Inah..." Panggil Bella dengan nada lembut.

"Iya Non?" Bi Inah langsung berada di dekat Bella.

"Ini lho Bi... Bella udah selesai makannya, mau pamit juga buat keluar," ucap Bella dengan lembut sembari tersenyum manis menampilkan kedua lesung pipinya, membuatnya makin imut dan cantik, Bella tau keluarganya memerhatikan interaksinya dengan Bi Inah tapi Bella tak peduli.

"Kenapa tidak pamit langsung dengan Tuan dan Nyonya sekalian Non, kan mereka masih ada di sini."

"Sama Bibi aja deh, lain kali Bibi harus terbiasa karena mulai saat ini Bella pamitnya sama Bibi yah. Bi Inah juga udah Bella anggap Ibu sendiri kok, yaudah Bella pergi dulu yah."

"Iya-Iya udah Non."

"Panggil Bella aja Bi, atau Nak?"

"Ta-tapi Non?"

"Gapapa Bi, tenang aja."

"Yaudah, hati-hati Nak, Bella."

Bella tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, setelah itu ia berjalan pergi keluar rumah. Tak lupa mengambil jaket yang entah milik siapa, dia hanya mengambilnya di sofa saat dia lewat.

Nathan melihat jaketnya di pakai Bella pun terkejut tapi ia bisa mengendalikan keterkejutannya, ia pun melanjutkan makannya.

"Dia benar berubah."

"Tapi mungkin cuma cari sensasi aja Kak."

"Tiara jaga ucapan kamu."

"Udah kalian jangan berantem, mending kita makan."

Badgirl Transmigrasi ||Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang