•22•

9.7K 488 11
                                    

~SELAMAT MEMBACA~

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

"Saya menyesal sumpah! Saya tidak habis pikir kamu seperti ini pada saya! cuih, anak durhaka!! Pak Tolong bawa dia pergi dari hadapan saya. Saya serahkan bukti ini pada bapak, hukum dia seberat apapun sesuai pasal nya. Saya yakin hukuman dia lebih berat dari yang saya duga jika melihat kelakukannya."

Tiara menangis, ia teriak meminta maaf namun apalah daya ia tetap di seret pergi sama kedua polisi seperti perintah Arvand.

"Maafin Daddy Nak.." ucap Arvand beralih menatap Bella.

"Jangan minta maaf sama saya, minta maaf langsung sama anak anda sendiri."

Arvand mengeryit bingung, "Kamu kan anak saya."

"Bukan. Saya hanya jiwa yang tersesat ke tubuh anak bapak. Sejujurnya Anak bapak sudah meninggal waktu terakhir ia mencoba bunuh diri. Sayangnya bukannya tenang dengan tubuhnya malah saya yang masuk di raga dia."

"Maksud nya?" ucap semua orang tak percaya.

"Jangan aneh-aneh deh Bel!" ucap Anna.

"Dek, apasih lo ngomong nya. Lo ga mati yah, lo masih ada sampai saat ini dan untuk selamanya," ucap Nathan.

"Maksud kamu apa sih nak, jangan gini dong. Mommy tau mommy salah tapi tolong jangan gini... Mom minta maaf yah sayang."

"Maaf semuanya, tapi memang benar saya bukan Arabella Citra.. anak kalian, sahabat Anna. Saya Arabella Quenzy. Tanpa gue jelasin kalian sudah pasti tau saya siapa."

"Kok bisa? kok bisa lo ditubuh adek gue hah!!!" bentak Nathan.

Anna menyekal Nathan yang ingin mendekati brangkar Bella. "Jangan kasar Kak."

"Gue alamin transmigrasi jiwa, gue kecelakaan dan bukannya mati tenang dialam akhirat, gue malah nyasar ke tubuh Ara. Jadinya gini deh. Awalnya gue gak mau gini, tapi Ara bilang gue harus tetep bertahan disini dan balasin dendamnya dia kepada kalian semua. Yah karena dendam gue juga belum kelar sama keluarga gue yaudah gue setujuin aja. Dan buat semuanya gue minta maaf, gue ga bermaksud buat sembunyikan hal ini dari kalian semua. Cuma ini permintaan Ara juga. Gue cuma lakukan aja selagi gue mampu. And yah, gue sadar gue gak selamanya harus disini, ini bukan tempat gue. Makanya tadi gue ga mau ngelawan saat Tiara mau bunuh gue. Karena gue juga mau balik dan mau nyusul Ara. Gue capek hidup di dunia ini hahha."

"Dan ada satu hal lagi yang harus kalian tau, Arcia Company itu perusahaan milik Ara. Dia bangun dari waktu dia SMP kelas 3, gue gak tau cerita lengkapnya gimana intinya Arcia Company sekarang di alihkan ke Kak Nathan, gue harap lo bisa nge handle semuanya. Ara percayain ke lo Kak."

"Dan Anna gue yakin lo kecewa berat sama gue, tolong maafin gue sama Ara yah. Gue udah anggep lo sodara gue juga. Gue beruntung banget kenal lo selama ini, gue baru pertama kali punya sahabat yang benar benar tulus berteman sama gue. Gue sayang lo tapi mungkin Ara lebih sayang sama lo. Dan gue yakin lo benci gue karena nyembuyiin ini semua. But ini semua demi kepentingan Ara dan itu permintaan dia juga ke gue. Gue mohon lo jaga diri baik baik."

"Paman, gue balikin pangkat paman ke Blackwolf lagi. Karena itu adalah hak yang bener bener harus paman miliki, posisi Ketua itu lebih cocok untuk paman dan Paman masih pemenang nya."

"Dan buat Kak Riana, Bang Alex, Semuanya keluarga Ara. Gue minta maaf sekali lagi.. paling terdalam di lubuk hati gue. Dan Buat Brian d.k.k Gue harap setelah ini kalian semua berubah jadi lebih baik. Sebenci-bencinya kalian kepada Ara dia gak pernah ada rasa benci ke kalian, dia sayang kalian cuma sedikit kecewa saja kalian percaya pada orang yang salah dan tutup mata dengan Ara."

"Dok, dokter dimas.. sampaikan sama Mama Papa, abang abang gue yah, kalau gue udah maafin mereka. Gue sayang kalian semua. Tapi gue ga bisa lama lama disini terus menerus. Gue butuh pulang dan istirahat."

"Ara udah nungguin gue disana. Bang Dimas Janji yah, gak jaim lagi sama Abang. Gue yakin Abang Dimas juga kaget kan kalau gue Bella Sepupu kesayangan lo. Haha gue sayang lo juga Bang. S-serius gue gak bisa lama-"

"Bella. shut diam.. lo baik baik aja. Dengar gue. Kita semua disini buat lo okey. jangan bilang apapun. lo butuh istirahat dek.. gue mohon siapa pun lo gue sayang sama lo gue udah anggep lo adek gue." Ucap Nathan memotong perkataan Bella.

"Kita sayang lo Bel, gue tetep sahabat lo okey gue ga marah sama lo. lo bertahan ya demi gue dan lainnya." Ucap Anna.

Bella terharu. Ia menatap satu persatu orang di sana. "Maaf. Gue mau istirahat gue capek."

"Nak.. Mommy mohon bertahanlah sayang.."

"Dek siapa pun lo kita sayang sama lo. mau lo itu ara atau pun bella kita sayang sama lo. Maafin Kakak yah!" ucap Riana menimpali.

"Gue juga minta maaf dek. Gue tutup mata karena Tiara. Anak sialan itu." Ucap Alex.

"Kita juga minta maaf Bell, gue sayang sama lo. Gue cinta sama lo. bertahan yah?" ucap Brian.

Daniel menggeram mendengar perkataan Brian. "Dih ga jelas," ucapnya sinis.

"Bertahan, aku bawa kamu berobat ke Australia." Lanjut Daniel pada Bella yang sudah terlihat memandang sayup.

"Engga! Memang nya Lo siapa Bella hah!" kesal Brian.

"This is mine!" ucap Daniel.

"Ngarep!"

Tit...tit...

"Dok, Bella!!"

"Tenang semuanya, Bella biar saya tangani." ucap Dimas.

"Bella bangun dek. Ini Abang Dimas. Kamu bertahan yah sayang," ucap Dimas mendorong brangkar Bella ke ruang IGD.

"Kalian tunggu di sini." Ucap Dimas saat sudah sampai di ruang IGD.

Semua orang nampak khawatir dan cemas dengan keadaan Bella.

"Gue pastiin Tiara di hukum mati kalau Bella ga baik baik aja Kak, karena dia Bella jadi seperti ini," ucap Riana dengan dendamnya pada Tiara.

Nathan hanya tersenyum mengejek. "Ini semua karena kalian, andai kalian berpihak ke Bella, ga akan sejauh ini Tiara bermain." ucapnya.

"Tiara bakal berurusan sepenuhnya sama gue kalau Bella kenapa-kenapa," ucap Anna mengalihkan perhatian yang lain.

"Maksud lo?" tanya Brian mendahului Nathan.

"Gue bakal bunuh dia dengan tangan gue sendiri kalau dia gak di hukum mati!" ucap Anna membuat semua yang mendengarnya sedikit tidak percaya. Anna membuka laptopnya kemudian mengotak-atik. "Gue yakin ada yang bantu dia untuk melakukan ini semua," ucap nya.

Setelah beberapa menit berkutak dengan laptopnya. Anna bersuara, "Bener kan! Dia dibantu. Gue udah dapat data kedua pria itu, dan gue gak akan lepasin mereka juga. Awas aja!"

"Siapa orang itu?" tanya Paman Demian.

"Iswan dan ketua gang Elang."

"Okey, soal mereka biar anggota blackwolf akan tangani."

"Sebenarnya kapan ini semua selesai." Arvand menimpali.

"Sebentar lagi, jika Bella sadar semuanya selesai."

***

TBC.

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

follow papilionem_me_

Badgirl Transmigrasi ||Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang