•16•

14.9K 951 93
                                    

Wait! Follow dulu nih kawan!
papilionem_me_

udah?

Okey, thank's kawan!

***

~SELAMAT MEMBACA~

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

Tepat hari ini, Bella pulang ke mansion. Dirinya tinggal menunggu Nathan yang sedang mengurus tebusan obat buat Bella.

Bella sedang berada di taman rumah sakit dengan duduk di bangku taman yang disediakan.

Matanya menangkap sosok yang ia tau itu adalah Tiara dan Mommynya.

"Sedang apa mereka kemari?" gumam Bella menatap lekat Tiara dan Sinthia.

Tak lama ia dibuat terkejut karena tepukan dari pundaknya. Bella menengok ke belakangan dan melihat Nathan sedang tersenyum.

"Kenapa hmm?" tanya Nathan.

"Kak... kok mereka ada di sini? ngapain?" tanya Bella to the point pada Nathan.

"Iya yah. Gue juga gak tau," ucap Nathan.

"Yaudah deh, yok pulang," ajak Bella diangguki Nathan.

"Mobil lo, parkir di bagian mana?"

"Lah, motor kakak ke mana?"

"Dibawa pulang sama supir, lagian lo masih sakit. Jadi lebih aman naik mobil daripada naik motor."

"Yaudah deh. Kalau gak salah gue parkir di parkiran depan."

"Oh, siniin kunci mobil lo. Lo tunggu di parkiran dekat taman, gue ambil mobil dulu."

Bella memberikan kunci mobilnya pada Nathan. Nathan langsung berjalan menuju parkiran di mana mobil Bella di parkir. Sedangkan Bella berjalan menuju Parkiran dekat taman.

***

Nathan turun dari mobil sesaat melihat Bella yang sedang menunggunya. Nathan mengulurkan tangannya pada Bella.

"Ayo, kita pulang," ajak Nathan.

Bella menerima uluran tangan Nathan lalu mengangguk kepala.

Bella berjalan dituntun oleh Nathan sampai masuk ke dalam mobil. Setelah itu barulah Nathan menyusul masuk ke mobil dan mengendarai mobil Bella dengan kecepatan normal.

"Kak, kenapa tadi ada Mom dan Tiara di rumah sakit? siapa sakit?"

Nathan mengedik bahu kecil. "Lo tanya gue? gue juga gak tau. Lo tau kan gue gak terlalu peduli sama mereka."

Bella mendengus kesal. "Kak, gue tau lo gak suka Tiara, tapi tolong lah Kak, Daddy dan Mommy tetap orang tua kita, jangan benci juga sama mereka!"

"Jadi lo gak benci sama Daddy dan Mommy yang suka perlakuin lo buruk?"

Bella mengangguk mantap. "Of course, gue gak pernah benci mereka, gue cuma marah dan kecewa aja."

Nathan menghembuskan nafasnya kasar, tidak mengerti dengan jalan pikiran adiknya ini, adiknya terlalu baik, dia menyesal karena dulu tidak membela dan memperhatikan Bella.

Nathan sekilas melirik Bella yang sedang menatap pemandangan luar dari kaca mobil, Nathan tersenyum tipis, tangan kanannya mengelus puncak kepala Bella.

Bella tersentak sedikit karena perlakuan Nathan, ia menatap Nathan lalu tersenyum manis. "Tetep seperti ini sama gue yah, Kak," ucap nya.

Nathan menatap Bella sekilas lalu kembali menatap jalan. "Tentu saja," ucapnya.

"Hoaammm..." Bella menguap, ia mengantuk. Nathan melihat itu hanya tersenyum.

"Tidur aja, nanti gue bangunin kalau udah sampai," ujarnya.

"Yaudah, gue tidur dulu." Bella sedikit mengatur posisi kursi dengan sedikit kebawah, agar ia bisa tidur nyenyak.

***

"Dek, bangun... udah sampai."

"Dek..."

Belum ada tanda-tanda Bella akan bangun dari tidur nyenyak nya. Nathan pun keluar mobil, ia tidak akan membangunkan Adiknya itu. Jadi dia menggendong Bella ala bridal style.

"Huh... gimana nekan bel-nya?" tanyanya pada diri sendiri.

Bella sedikit bergerak di gendongan Nathan, ia memeluk pinggang Nathan erat.

Sedangkan Nathan sedang memikirkan bagaimana dirinya menekan Bel.

"Nathan?" panggil seorang wanita dari belakang Nathan. Nathan langsung berbalik melihat siapa yang memanggil nya. Dan yah dia menatap sang Mommy dan Tiara sekarang berdiri di hadapannya.

"Iya?" jawab Nathan.

"Astaga Kakak! Tiara kang—"

"Jangan peluk gue, lo gak liat ada Adik gue lagi tidur!" potong Nathan saat melihat Tiara berlari dengan merentangkan tangannya.

Tiara berhenti tepat di hadapan Nathan, matanya melirik Bella yang tidur dengan nyenyak.

"Kak Bella kenapa, Kak?" tanyanya.

"Bukan urusan lo!" bentak Nathan.

Shintia melotot tak percaya saat Nathan membentak Tiara. "Nathan, jangan berani kamu bentak Tiara, dia adik kamu juga lho!" ucap Shintia.

"Adek gue cuma Bella, cuma BELLA!" ucap Nathan dengan menekan kalimat terakhirnya.

Shintia memutar bola matanya malas, lalu ia menarik Tiara menjauh dari hadapan Nathan.

Shintia menekan Bell, dan tak lama Bi Inah membuka pintu. Tanpa menunggu lama Nathan masuk dan berjalan menuju lift, mengantar Bella ke kamar Bella yang di lantai dua, menghiraukan keluarganya yang menatapnya aneh.

Sampai di depan kamar Bella, ia berusaha membuka pintu tapi pintunya terkunci. Nathan berdecak kesal. Ia lalu memanggil salah satu pembantu yang kebetulan ada di lantai dua.

"Bi, buka pintu kamar Bella."

"Tapi, Tuan Nathan. Kunci nya hanya satu dan ada pada Nona Bella."

"Ck.. yaudah periksa di kantong celana dia, siapa tau ada."

"Baik Tuan Muda."

Tak lama kunci kamar Bella pun sudah berada di pembantu itu, dan ia pun membuka pintu kamar Bella.

Nathan langsung masuk dan membaringkan tubuh Bella dengan hati-hati di kasur king size Bella.

"Untung lo gak berat amat, Dek," gumam Nathan.

Nathan sedikit membungkuk kan badannya lalu mencium kening Bella sayang. "Tidur yang nyenyak!" ucapnya kemudian berjalan keluar dari kamar Bella tak lupa menutupnya.

***

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

~TBC~

Hi Guys!
I'm comeback!!

Gimana?

Lanjut?

Emm... liat aja nanti yah kalau vote nya udah mencapai target hehe... makanya vote dong!

Jangan lupa juga follow me in wattpad!
papilionem_me_

Udah?

Okey thank's guys!
See you!!

Ingat vote disetiap chapter dan komen disetiap baris!!!!!

Badgirl Transmigrasi ||Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang