•09•

16K 957 4
                                    

~SELAMAT MEMBACA~

×××
ɮaɖ ɢɨʀʟ tʀaռsʍɨɢʀasɨ
×××

"Please lah Bel... tolak yah, itu bahaya bagi nyawa lo," mohon Anna pada Bella. Mereka sekarang berada di rooftop. Bella sudah tidak mood untuk mengikuti pelajaran.

"Anna mending lo balik ke kelas. Gue lagi pengen sendiri."

"Ta—"

"Anna... please."

"Huh, yaudah."

Anna langsung pergi walaupun dengan keadaan terpaksa.

Bella menatap langit biru dengan tatapan dingin dan datarnya.

"Kalau gue tolak, otomatis kehidupan gue ini bakal sia-sia. Gue hidup cuma mau nuntasin semuanya. Selebihnya gue gak peduli, mau gue mati atau engga," ucap Bella masih menatap langit.

"Ara... maafin gue karena tindakan gue ini, tapi gue janji. Bakal kabulkan keinginan lo buat bahagia, gue janji. Tapi sebelum itu lo jangan marah sama gue. Karena emang ini sikap gue," ucapan Bella seakan dirinya berbicara dengan Ara.

"Ara asal lo tau. Kehidupan kita gak jauh beda, lo dan gue sama-sama butuh kasih sayang keluarga, sama-sama bertingkah bodoh hanya untuk diperhatikan, sama-sama anak broken home, yang selalu di hina, dicaci maki, di pukul, di jauhin sama keluarga dan semua itu ulah dari seseorang yang datang di kehidupan keluarga kita, bedanya adalah. Kalau lo orang asing sedangkan gue adalah paman dan juga sepupu gue sendiri."

"Ara... lo tau, sebelumnya hidup gue baik-baik aja, tapi setelah kejadian itu, hidup gue jadi gak tenang karena berbagai jebakan dari Paman dan sepupu gue. Jujur Ara, gue cuma bertingkah seperti anak nakal agar mereka yang munafik itu percaya kalau gue udah masuk ke jebakan dia, tapi ternyata kelakuan gue ini gue bawa sampai sekarang."

"Ara tau. Keluarga besar gue gak seperti keluarga besar lo, di mana saat kita semua kumpul mereka berdebat untuk hak warisan. Siapa yang berhak, siapa yang pantas, siapa yang inilah, itulah semuanya mereka perebutkan. Tapi saat Opa mengatakan keputusannya. Semua keluarga  kecewa dan mulai bermusuhan."

"Mereka mulai saling menjatuhkan satu sama lain bahkan sampai membunuh. Karena lo tau siapa yang berhak atas warisan Chandra? Papi gue. Iya, karena Papi gue yang Opa percaya. Dan saat itu semuanya berubah. Mereka berusaha bunuh Papi dan keturunannya. Suatu hari kita kembali kumpul keluarga, saat itu gue dan kedua sepupu yang memang akrab sama gue lagi ada di taman. Tapi tak selang berapa menit, gue dibuat terkejut kedua sepupu gue terbaring dan kehilangan nyawa mereka saat itu juga."

"Gue tentunya sangat terkejut. Iyalah, siapa coba yang tidak terkejut liat kedua sepupu yang lo sayang mati tepat di hadapan lo. Anehnya saat itu gue gak ikut mati Ra, saat itu gue belum sadar kalau gue di jebak, gue pun mulai dibenci sama keluarga, mereka laporin gue ke penjara karena mereka mengira gue yang bunuh kedua sepupu gue. Padahal gue di situ juga gak tau apa-apa, posisi gue yang lagi takut dan masih terkejut gue cuma bisa diam, gak tau mau ngomong apa. Jadi gue di penjara tapi gak lama gue di bebasin, karena ga ada bukti kuat kalau gue pembunuhnya."

"Setelah gue keluar dari penjara, gue pulang ke rumah, bukannya disambut dengan baik, gue malah disambut dengan tatapan tajam dan benci Ra, Papi, Mami, dan saudara-saudara gue jauhin gue, mereka marah karena gue Opa sampai merubah keputusannya akan hak warisannya pada Papi. Iya, kepercayaan Opa pada Papi sudah lenyap. Dan semuanya karena gue. Papi mulai jauhi gue, bukan Papi aja tapi semua saudara gue, dan juga Mami."

Badgirl Transmigrasi ||Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang