PSS-34

1.7K 283 27
                                    

Shirin dan Sunghoon langsung pulang kerumah. Diperjalanan menuju kerumah Shirin sesekali mencuri pandang kearah Sunghoon. Dan Sunghoon juga tau kalau Shirin sesekali melirik kearahnya.

Shirin terus berbincang dengan dirinya sendiri seraya meremat-remat jemarinya. Sunghoon fokus pada jalanan dan masih sedang menetralkan amarahnya.

Perdebatannya dengan Tzuyu mungkin sudah selesai. Tapi Sunghoon tak yakin jika kedepannya akan bagaimana. Putusnya hubungan diakhiri dengan perdebatan bukanlah hal baik. Tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi.

'Sunghoon putus sama Tzuyu demi gue?'

'Kenapa tiba-tiba? Apa Sunghoon mau fokus sama gue?'

'Aaa cocweet'

Shirin mulai senyum-senyum sendiri seraya menatap lurus kedepan. Sunghoon yang melihat itu sedikit heran. Kenapa Shirin senyum-senyum sendiri padahal tidak ada yang lucu.

"Jangan ngelamun!"tegur Sunghoon seraya menepuk pelan paha Shirin.

Sunghoon hanya takut kalau Shirin ketempelan atau bahkan kerasukan. Karna sedari tadi Shirin hanya melamun tanpa ekspresi dan tiba-tiba senyum-senyum seperti itu.

"Eh!"pekik Shirin sadar akan dunia nyatanya.

"Jangan senyum-senyum sendiri aku jadi takut"ucap Sunghoon seraya sesekali melirik kearah Shirin.

"Takut kenapa?"tanya Shirin kebingungan kenapa Sunghoon tiba-tiba takut padanya.

"Takut kamu kerasukan"saut Sunghoon yang langsung mendapat pukulan dari Shirin.

"Tabok nih!"ancam Shirin seraya menatap tajam kearah Sunghoon .

"Kan kamu udah mukul tadi"saut Sunghoon lagi.

"Audeh"

Shirin mulai ngambek dengan Sunghoon. Dan Sunghoon tersenyum tipis karna ulah Shirin. Entah apa yang membuatnya tersenyum tapi semua yang dilakukan Shirin ketika merasa jengkel adalah hal menyenangkan bagi Sunghoon.

'Oh iya gue pengen nanya kronologi putusnya dia sama Tzuyu ke Sunghoon tapi gue takut deh nanti dia ngamok lagi' batin  Shirin mulai berperang dengan rasa takutnya.

"Hun"panggil Shirin untuk memulai percakapan.

"Hm?"hanya deheman singkat dari Sunghoon membuat Shirin menjadi semakin ragu.

"Gue pengen tanya deh"ucap Shirin memberanikan diri.

"Apa?"

"Jangan marah ya"peringat Shirin. Karna takutnya Sunghoon masih menyimpan amarahnya setelah 'mungkin' bertengkar dengan Tzuyu.

"Nggak akan"timpal Sunghoon dengan yakinnya.

"Bener ya"tanya Shirin memastikan.

"Kapan aku pernah marah ke kamu?" tanya Sunghoon seraya menoleh kearah Shirin.

"Nggak pernah sih"saut Shirin.

'Iya juga Sunghoon nggak pernah marah ke gue, tapi gue mulu yang marah ke dia. Ini Sunghoon yang kurang tegas jadi Suami apa gue yang terlalu durhaka sama Suami?' batin Shirin bertanya-tanya.

"Nah"

"Mau tanya apa?"tanya Sunghoon yang mulai fokus kembali kearah jalanan.

Shirin menatap Sunghoon yang fokus pada jalanan. Sunghoon yang merasa tak ada sautan lagi dari Shirin itu menolehkan kepalanya kearah Shirin.

Shirin yang ditatap Sunghoon itu tiba-tiba merasa panas pada area pipinya. Matanya yang membulat besar menambah kesan lucu dimata Sunghoon. Sunghoon tersenyum singkat dan Shirin langsung menatap lurus kearah depan.

Perjodohan√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang