PSS-37

2.1K 312 46
                                    

Shirin yang selesai dari toilet itu langsung berencana untuk balik kekelas. Karna dia juga nggak ada perlu lagi ditoilet setelah dia selesai merapihkan pakaiannya.

Saat Shirin baru saja keluar dari toilet keadaan lorong kelasnya ini sangat ramai.
Shirin bingung dengan keadaan ramai yang tiba-tiba ada dilorong itu.

Shirin melihat banyak siswa yang bergerombol didepan kelasnya. Banyak juga siswa yang berbisik entah membicarakan apa, Shirin juga tidak tau karna tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan dengan jelas.

"Ada apasih?"tanya Nancy tiba-tiba berjalan disamping Shirin. Ada Yeonjun juga berjalan bersama Nancy.

"Nggak tau"saut Shirin juga bingung seraya melihat kearah Yeonjun.

"Ngapain lo lihat-lihat punya gue!"ganas Nancy seraya menutup pandangan Shirin kearah Yeonjun.

"Posesif banget"ucap Yeonjun seraya memeluk leher Nancy.

Shirin yang melihat itu hanya melotot seperti kaget akan adegan yang baru saja ia lihat. Kenapa pagi-pagi harus melihat adegan seperti ini.

"He!"pekik Shirin.

"Apesih! Kok sebar uwu!"kesal Shirin seraya melihat kearah Nancy yang bermimik wajah seperti mengejek Shirin.

"Kamu belum cerita sama Shirin tentang hubungan kita?"tanya Yeonjun pada Nancy.

"Udahlah! Ya kali belum, orang udah bilang makasih juga"saut Nancy tidak santai.

"Wuuuuu santai dong!"ejek Shirin tiba-tiba dan langsung badannya terdorong kedepan entah ulah siapa.

"Weits.... "Shirin langsung menoleh kearah kiri dan ternyata itu adalah Jay yang merangkul bahu Shirin.

"Ada apa nih rame-rame? Ada pembagian makanan gratis apa pembagian uang nih kok rame bener?" tanya Jay seraya menatap Shirin.

Shirin yang ditatap Jay seperti itu langsung deg-degan tidak karuan. Apalagi dengan posisinya yang sangat dekat dengan jay.

"Hm?" tanya Jay lagi yang membuat Shirin menggelengkan kepalanya.

"Nggak tau"timpal Shirin sedikit salah tingkah.

Bagaimana tidak salah tingkah jika Jay merangkul dirinya dan tubuhnya dengan Jay sangatlah dekat tak bercela. Rasanya jantungnya berdetak tak karuan seperti ingin bergerak lebih luas dari dadanya.

Kenapa dia tidak bisa mengontrol dirinya kalau sudah berhadapan dengan Jay. Tapi dia juga tak bisa mengontrol dirinya jika sudah bersama Sunghoon. Ini sebenarnya dirinya ini memihak kepada siapa? Jay apa Sunghoon?

"Habis dari toilet udah gini"ucap Shirin lagi.

"Awas"ucap Tzuyu berjalan memisahkan Jay dan Shirin.

"Apaansih nih nenek lampir! Ganggu aja" gumam Shirin lirih bahkan mungkin hanya dia yang bisa mendengar ucapannya itu.

Tapi Shirin juga membiarkan saja perlakuan Tzuyu tadi padanya. Mungkin Tzuyu masih kesal kepada dirinya karna Shirinlah alasan Sunghoon memutuskan hubungan dengannya.

Akhirnya Shirin yang kepo itu langsung mendekat kearah gerombolan itu. Memang dikelasnya itu ada apa sampai membuat keributan seperti ini.

Tak beberapa lama tiba-tiba gerombolan yang belum sempat Shirin dekati itu terbelah seperti memberi jalan. Dari gerombolan itu keluarlah Jake dan yeoja kemarin yang bernama Alisa.

Jake menarik Alisa melewati Shirin bergitu saja. Entah Jake tak melihat Shirin atau bagaimana,Shirin juga tidak tau.

"Ada apasih?"tanya Shirin pada salah satu temannya yang baru saja ia tarik paksa.

Perjodohan√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang