PSS-23

1.9K 260 0
                                    

Shirin dan Sunghoon sudah siap dengan seragam sekolahnya. Mereka berdua sudah dimeja makan dan mereka beserta keluarga Shirin sedang menyantap sarapan pagi bersama.

Nancy bilang kalau dia akan sampai ditempat Shirin sekitar 30 menit lagi. Dan Shirin juga sudah antisipasi keadaan dan memperkirakan waktu untuk hari ini.

"Kamu hati-hati nanti kalau sama Nancy jangan ngebut-ngebut"peringat Mama Shirin.

Shirin hanya menganggukkan kepalanya karna dia sedang sibuk mengunyah makanan yang ada dimulutnya.

"Mama pernah mergokin Nancy naik mobil kebut-kebutan"ucap Mama.

Shirin tidak kaget dengan ucapan Mamanya karna memang Nancy itu terkadang gila jika sudah dijalanan.

"Nancy emang gitu kalau bawa mobil. Shirin aja rasanya jantungan kalau sama dia. Sunghoon yang cowok aja kalau balapan sama Nancy pasti kalah"ucap Shirin terselip sedikit sindiran untuk Sunghoon yang jika mengendarai mobil amat lambat.

Karna emang Shirin dan Nancy ini jarang sekali keluar untuk jalan menggunakan mobil Nancy dan Nancy yang menyetir. Karna mereka lebih suka menggunakan taksi dan juga demi keselamatan Shirin pribadi.

"Kalau bisa santai kenapa ngegas. Lagian demi keselamatan dijalan juga"timpal Sunghoon.

"Lelet"ledek Shirin.

"Udah kok malah berantem. Kamu juga Shirin nggak boleh kayak gitu sama suami. Dosa kamu tuh kalau gitu ke Sunghoon. Sunghoon jewer aja telinganya kalau Shirin kayak gitu biar nggak kebiasaan ngejek kamu kayak gitu" ucap Mama membela Sunghoon dan Shirin menjadi cemberut.

"Emang istri nggak punya akhlak"ketus Soobin tiba-tiba.

"Ish! Apasih lo! Kok ikut campur mulu!" Shirin mulai terpancing kesal karna Soobin.

"Udah... Kok malah berantem! Habisin makanannya nanti kalian telat trus Nancy keburu kesini, nanti kacau semuanya" omel Papa Shirin.

"Tau tuh!"seru Soobin.

"Oh iya kemarin jadi unboxing?"tanya Soobin yang bikin Sunghoon bahkan Shirin tersedak makanannya masing-masing.

"He!"Mama Shirin langsung memukul lengan Soobin dengan keras.

"Bisa-bisa kamu bahas begituan. Kita lagi makan nggak usah bahas begituan" tegur Mama Shirin seraya menjewer telinga Soobin.

"Sunghoon nggak boleh unboxing dulu ya!  Shirin masih sekolah nggak boleh! Harus dijaga dulu Shirinnya" peringat Mama Shirin yang membuat Sunghoon mengangguk kepalanya canggung.

"Lo sih!"seru kesal Shirin.

Kapan Oppanya ini diam dan tak membuat masalah. Kan jadi canggung suasananya gara-gara Soobin bahas unboxing .

"Awas aja lo!"gertak Shirin.

"Shirin yang sopan ngomongnya. Dia Oppa mu bukan temanmu"tegur Papa Shirin.

"Iya Pa"timpal Shirin.

"Lagian Shirin nggak mau temenan sama dia"lanjut Shirin.

"Ohhhh baku hantam kita"saut Soobin sudah mengangkat sendoknya kearah Shirin.

"Diem nggak!"lerai Papa Shirin.

"Ayo makan nggak usah ngobrol nggak usah berantem. Berantem lagi Papa balikin nih meja"ucap Papa Shirin mengancam.

"Wihhhh ngeri bro"ujar Soobin.

Memang sepertinya Soobin suka sekali mencari gara-gara. Mungkin dia kurang pukulan jadi dia mencari gara-gara dipagi hari yang cerah ini.

Perjodohan√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang