PSS-7

2.8K 435 7
                                    

VOTE DULU!
35 VOTE BUAT UP CHAP SELANJUTNYA!
AWAS LU NGGAK VOTE PANTAT LU KELAP-KELIP LU!



"Mama kasih kamu 2 pembantu buat kerja pagi sama sore dan hanya bekerja senin sampai jumat bagaimana?"ucap Mama Shirin secara tiba-tiba ditengah-tengah acara makan mereka.

"Makan malam kamu yang buat sendiri dan sabtu minggu kalian yang bersihin rumah ini sendiri. Deal atau nggak sama sekali"ujar Mama Shirin membuat Shirin bahkan Sunghoon tersedak makanannya sendiri.

Ini bukan penawaran tapi ini adalah keputusan mutlak yang tak perlu dijawab dan dipilih.

"Ma itu nggak nawarin itu mah nggak usah tanya kalau gitu"protes Shirin pada Mamanya yang hanya mengendikkan bahu acuh.

"Setuju aja dah daripada bersihin rumah ini tiap hari"ujar Shirin pada akhirnya.

"Oke nanti Mama cariin dan Mama pastikan besok pagi sudah berada dirumah ini. Kamu terima beres aja"ujar Mama Shirin yang langsung berdiri dari tempatnya.

"Mama mau kemana?"tanya Shirin yang heran melihat Mamanya berdiri saat makanan mereka belum selesai.

"Pulang"timpal singkat dari Mamanya.

"Yaudah hati-hati"ujar Shirin yang langsung melanjutkan acara makannya.

"Mau Sunghoon anterin sampai depan Ma?"tawar Sunghoon pada mertuanya.

"Nggak usah kamu lanjutin makannya aja. Kalau disuruh Shirin nyuci piring jangan mau!---awas kamu nyuruh-nyuruh menantu Mama"peringat Mama Shirin.

Shirin hanya mengangguk pasrah biarkan saja nanti dia akan tetap menyuruh Sunghoon untuk menyuci piring-piring kotor ini. Karna Shirin akan keluar habis ini dia sudah ada janji dengan temannya.

Setelah Mamanya pulang tak ada percakapan lagi diantara Sunghoon dan Shirin. Mereka dengan hening menyelesaikan makan mereka.

"Cuciin ya gue mau keluar soalnya gue ada perlu. Oh iya sekalian beresin rumah ya masih kotor sapu-sapu atau nggak sekalian pel juga biar kinclong"ujar Shirin dengan nada tak sopannya.

"Mau kemana?"tanya Sunghoon seraya memegang pergelangan tangan Shirin.

"Gue ada urusan bentar doang palingan nanti malem balik. Nggak perlu tau lo ini urusan gue"timpal Shirin.

"Aku suami kamu jadi aku perlu tau kamu kemana dan sama siapa"ujar Sunghoon dengan lembut tapi tegas.

"Nggak peduli! Lo nggak usah ikut campur urusan gue mulai sekarang dan ah ya untuk pacar lo itu.. terserah lo deh mau lo putusin atau nggak itu urusan lo dan gue nggak mau tau"ujar Shirin lalu pergi dari meja makan.

Shirin pergi menaiki tangga dia tidak peduli sama sekali jika Sunghoon akan mengadu keorangtuanya atas kelakuannya pada Sunghoon. Hanya tinggal ancam Sunghoon dan semua akan beres.

Sunghoon itu lemah menurut Shirin. Dia terlalu lemah untuk ukuran suami yang akan tegas dengan istri. Shirin bisa memimpin dan mengendalikan Sunghoon.


Lain sisi Sunghoon hanya bisa menghela nafas. Dia harus ekstra sabar lagi menghadapi sikap Shirin. Mau tak mau dia harus menyuci piring kotor yang sudah menumpuk diatas meja makan itu.

Masih berjalan satu hari saja Sunghoon sudah diperbudak. Entah Shirin itu gadis yang seperti apa.








"Enaknya pakai baju apa ya?"tanya Shirin pada dirinya sendiri seraya menatap deretan baju yang ia punya.

Shirin akan pergi keluar dengan Nancy temannya. Nancy bilang ia akan mengajaknya ketempat dimana Jay sering nongkrong dengan teman-temannya.

"Baju ini aja"ujar Shirin seraya mengambil baju yang ia pilih.

Perjodohan√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang