PSS-35

1.8K 283 14
                                    

Hari sudah mulai malam Shirin dan Sunghoon juga sudah selesai membersihkan badan dan juga sudah makan malam. Mereka berdua sekarang tengah berpelukan diatas ranjang. Saling memberi kehangatan satu sama lain.

Sunghoon yang sibuk mengelus punggung Shirin seraya memejamkan mata. Shirin yang sibuk dengan pikirannya seraya memainkan telinga Sunghoon.

Entah kenapa Shirin memainkan telinga Sunghoon. Shirin menyukai 3 titik diwajah Sunghoon, yaitu dagu, hidung dan telinga.

"Kenapa bisa putus? Berantem?"tanya Shirin tiba-tiba.

Sunghoon membuka matanya pelan dan menundukkan kepalanya sekilas melihat kearah Shirin. Lalu kembali pada posisinya semula dan menutup matanya kembali.

"Nggak berantem sih awalnya,aku maunya juga putus baik-baik cuma Tzuyu nggak mau diputusin yaudah aku ngomong kalau aku udah nggak cinta sama dia karna aku udah cinta sama kamu"jelas Sunghoon dengan santainya tapi sudah mencakup semuanya.

"Santai dong jantungnya"ujar Sunghoon diakhiri tawaan ringan seraya mengeratkan pelukannya pada Shirin.

"Sunghoon lo ngomong santai banget sih! Gue deg-degan tau! "

Shirin semakin menyembunyikan dirinya didalam selimut yang awalnya hanya menutup tubuhnya sampai leher tapi sekarang sudah menutup seluruh tubuhnya. Tapi Shirin tetap memeluk Sunghoon dengan erat.

Detak jantung Shirin tak bisa dikontrol saat Sunghoon bilang cinta padanya. Kenapa akhir-akhir ini jantungnya selalu berdetak dengan kencang saat berdekatan dengan Sunghoon ataupun mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulut Sunghoon.

'Baperan nih jantung'runtuk Shirin memarahi jantungnya seraya memegang dadanya.

"Lucu banget"ucap Sunghoon.

"CUKUP! lo ngatain gue lucu udah lebih dari 10 kali Sunghoon!"Kesal Shirin.

"Yaudah kamu cantik"saut Sunghoon yang langsung membuat bibirnya sakit karna dipukul oleh Shirin.

"Sakit sayang"ucap Sunghoon seraya mengusap bibirnya sendiri.

"AAAA SUNGHOON GILA!"teriak Shirin sedikit teredam karna posisinya berada didalam selimut.

Hening beberapa saat karna Shirin sibuk dengan jantungnya dan Sunghoon yang sibuk merasakan detak jantung Shirin. Senyum terukir manis dibibir Sunghoon melihat reaksi Shirin seperti itu.

"Kenapa kamu sampai deg-degan? Tapi kayak bukan deg-degan lebih ke salting" ujar Sunghoon.

"Nggak usah ditanya deh!"ketus Shirin yang masih menyembunyikan seluruh badannya didalam selimut.

"Ish!"Shirin semakin kesal karna mendengar tawaan Sunghoon.

Kenapa akhir-akhir ini Sunghoon sering mentertawakannya. Rasanya Shirin ingin memukuli Sunghoon sampai menangis. Biar Sunghoon tidak mentertawakannya lagi.

'Sunghoon bilang dia cinta sama gue?'

'Masa udah cinta sih sama gue? Padahal gue kan nggak ngapa-ngapain'

Shirin semakin bingung dengan keadaan. Dia sedang mencari-cari sikap mana yang kemungkinan besar bisa membuat Sunghoon mencintainya. Tapi semua sikap yang ia tunjukkan kepada Sunghoon adalah sikap buruk.

'Masa dia suka gara-gara gue jahat? Wah kalau beneran mah kelainan nih orang'

'Masasih Sunghoon cinta sama gue? Iya sih gue emang cantik'

Shirin mengintip sedikit kearah Sunghoon dan untungnya Sunghoon masih memejamkan matanya, jadi Shirin aman.

'Ah buaya darat ini mah lagi ngerjain gue kayaknya!'

Perjodohan√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang