12

9.6K 897 139
                                    

Siapa sangka pilihan untuk mengambil libur sehari lagi setelah Haechan pulang dari rumah sakit merupakan keputusan yang agak memberatkan. Pasalnya ke-6 Alpha tampan pemilik Omega manis dan lucu bernama Lee Haechan itu tengah melakukan sesuatu yang jarang mereka kerjakan. Apalagi kalau bukan bersih-bersih mansion.

Penyebab utama kejadian yang agak langka ini adalah adanya seekor kecoa yang tiba-tiba terbang di kamar utama. Haechan yang memang di biarkan tidur sampai agak siang menjadi sasaran hinggap si makhluk kecil mengerikan itu. Alhasil Haechan yang terbangun gara-gara kecoa itu hinggap di tangan nya langsung berteriak lalu menangis. Para Alpha sontak berlari menuju kamar utama dan terjadilah aksi saling kejar-kejaran antara 6 pemuda tampan dengan seekor kecoa terbang, akhirnya setelah beberapa saat saling berteriak kesana kemari kecoa berhasil di amankan dengan cara di asingkan ke hutan belantara.

Di duga kecoa keluar dari dapur atau tempat kotor yang tidak mereka ketahui. Dan disinilah Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung berpencar untuk membersihkan ruangan-ruangan di mansion. Haechan? Tenang saja Omega manis itu punya tugas yang paling berarti bagi keenam matenya, yaitu duduk nyaman di ruang tengah sambil menonton tv juga dengan semangkuk cemilan manis yang baru Renjun buat pagi ini.

" Tolong angkat sedikit kaki mu!. " Pinta Jeno sambil menepuk pelan kaki Haechan.

Haechan mengangkat kakinya lalu menekuk nya agar Jeno bisa mengepel ruang tengah dengan benar. Haechan menunduk lalu tersenyum sebagai penyemangat Jeno.

" Tidak mau ku bantu?. " Tawar Haechan, jari nya mengulurkan cemilan di mangkuk ke mulut Jeno yang tentu saja langsung melahapnya.

" Tidak usah, kamu duduk saja. Nanti kalau sakit lagi bagaimana?. Sudah ya!. " Jawab Jeno sembari mengunyah makanan yang Haechan berikan.

" Semangat ya, Papa!. " Ujar Haechan dengan gestur tangan mengepal ke atas juga suara lucu yang di buat semirip mungkin dengan anak-anak.

" Iya, Baby. Papa pasti semangat!. " Jeno menyempatkan dirinya untuk berjongkok sebentar dan mengecup perut Haechan, ia tidak berani menyentuh karena tangannya masih kotor.

" Kami tidak di beri semangat?. " Tanya Jaemin yang berdiri membawa sapu dengan empat saudara nya yang lain tak jauh dari Haechan dan Jeno.

" Hwaiting, Daddy!. " Mata Haechan menutup saking lebarnya senyuman yang ia beri pada para matenya.

" Nah, begini kan kami semangat. " Puas dengan semangat yang Haechan berikan semuanya kembali bekerja, meninggalkan Haechan yang berada di sofa dengan tayangan tv agak membosankan.

" Aku bosan~ . " Dia mematikan tv lalu meregangkan otot-otot tubuhnya.

Haechan melirik sekitarnya untuk memeriksa apakah salah satu matenya berada tak jauh darinya. Untung nya ada, Jaemin sedang mengelap jendela dapur yang menghadap ke taman. Haechan tersenyum kecil lalu mendekati Jaemin.

" Na, " Panggil nya manja.

" Wae?. " Jaemin memberi pertanyaan tanpa suara dari luar jendela.

Haechan ada di balik jendela lebih tepatnya ada di dapur. Begitu mendapat sahutan Haechan berjalan keluar lewat pintu kaca penghubung taman dan dapur.

" Nana!. " panggil nya lagi.

Jaemin tersenyum sekilas lalu menoleh agar matenya puas.

" Kenapa, baby?. "

" Nana sudah selesai belum?. "

" Belum, setelah ini masih ada garasi, dan ruang kerja yang harus ku bersihkan. " Jaemin melanjutkan acara mengelap kaca jendela nya.

Our MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang