13

8.2K 870 101
                                    

Bacanya besok aja kalau gak kuat, btw buat yang begadang buat nugas semangat ya!

Hal pertama yang Mark lihat ketika dia membuka mata adalah sosok omega manis yang tengah tertidur lelap di atas tubuhnya. Mark tersenyum lalu mengusap punggung omega nya. Mata nya melirik ke sana-kemari mencari saudara-saudaranya.

Mark mengernyit mendapati kelima adiknya masih tidur lelap, lalu mengapa mereka bisa tidak sadar kalau Haechan pindah dari tengah-tengah Renjun dan dirinya menjadi naik ke atas tubuh nya?.

" Eunghh... " Haechan melenguh pelan saat merasakan tangan Mark mengusap punggungnya.

Si manis terbangun, tangan nya terulur untuk mengucek kedua matanya yang terasa agak gatal. Mark menahan jemari yang lebih kecil dari miliknya itu, lalu menggantikan nya dengan mengusap pelan kedua sudut mata Haechan.

" Jangan di kucek, bear. Nanti matamu merah. " Bisik Mark pelan.

" Hyung, bangun?. Apa aku membuat hyung terganggu?. " Tanya Haechan dengan suara serak dan mata bulat yang sedikit berair efek baru bangun tidur.

" Tidak, aku memang tidak tidur terlalu lama. Mungkin karena belum terbiasa tidur siang. " Jawab Mark sambil tersenyum.

" Kenapa?. "

" Apanya?. "

" Kenapa hyung tampan sekali?. Aku kan juga mau setampan hyung!. " Haechan menyandarkan dagunya di dada Mark, ia berucap sembari mengacak surai salah satu matenya itu dengan harapan Mark bisa terlihat sedikit lebih jelek dengan rambut berantakan.

Mark terkekeh geli, ada-ada saja mate nya ini. Di saat omega di luaran sana ingin mempunyai mate setampan mereka tetapi Haechan malah ingin menjadi omega yang tampan seperti matenya, Mark saja membayangkan bagaimana kalau pasangan Alpha dan Omega sama-sama tampan. Itu pasti mengerikan!. Lama-lama gender Alpha dan Omega tidak akan bisa di bedakan jika seperti itu.

" Itu tidak akan bisa, bear. Akan terlihat serakah jika kita semua sama-sama tampan. Lebih bagus begini, Haechannie yang cantik dan manis lalu para Alpha nya yang tampan. " Ujar Mark, ia menahan tangan Omega nya yang terus-terusan mengacak rambut nya, tangan mungil itu ia dekatkan ke pipi lalu di kecupnya singkat.

" Hyung pasti banyak mengatakan kata-kata seperti itu pada Omega atau bahkan Beta di luaran sana!. " Haechan memprotes dengan tangan yang ia kepalkan ke pipi Mark, jadi terlihat seakan-akan ia tengah memukul pipi tirus itu, tak lupa Haechan menggumamkan suara seperti tinjuan tangan kecil nya terdengar nyata.

Mark lagi-lagi tertawa, sungguh Omega yang menggemaskan. Ia bahkan merasa seolah dia tengah menganggu anak TK yang baru lancar membaca dan banyak bertingkah.

" Aduh, sakit!. " Bisik Mark dengan ekspresi pura-pura kesakitan.

" Mau ku pukul lagi?, ini... Bang!. " Haechan tertawa kecil lalu kembali memperagakan posisi memukul pipi Mark.

" Pukul dengan bibir mu saja, sayang. Pasti rasanya jauh lebih menyenangkan. " Goda Mark.

" Andwaee!. Hyung jelek!. " Haechan menahan kedua tangannya di atas dada Mark karena sang Alpha mencoba menekan punggung nya agar bibir mereka saling bertemu.

" Sini, sayang!. " Mark memegangi kedua tangan Haechan supaya tak menghalanginya.

" Eung!. Andwaee!. " Pekik Haechan, ia menyembunyikan wajahnya di dada Mark agar mate tertua nya itu tidak bisa mencium bibirnya.

Our MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang