Yangyang menggigiti kuku jari telunjuknya dengan perasaan gelisah. Di depan sana Moon saem yang sedang menjelaskan pun ia abaikan. Ini semua karena ia masih mencoba memikirkan orang yang bisa ia titipi anjing peliharaan kakaknya yang ia bawa tadi pagi.
" Yangyang-ssi, bisa tolong perhatikan penjelasan ku?. " Pertanyaan yang di layangkan Moon saem membuat Yangyang tersentak karena terkejut.
" I-iya, saem. "
Moon saem melanjutkan penjelasannya, sementara Yangyang mengelus dadanya yang terasa berdebar-debar akibat di kejutkan oleh guru yang menjadi wali kelas nya tadi. Hyunjin yang duduk di samping Yangyang menyenggol bahu teman nya itu pelan.
" Kenapa?. Kau ingin ke kamar mandi?. " Tanya Hyunjin sembari berbisik.
Yangyang melotot selama beberapa saat, apa temannya bilang?. Memangnya wajahnya tadi menyiratkan keinginan untuk pergi ke kamar mandi apa?.
" Apa wajah ku terlihat seperti orang yang ingin ke kamar mandi?. " Yangyang bertanya dengan nada sinis.
" Hmmm. Kau... Seperti sedang menahan keinginan buang air besar. " Balas Hyunjin.
Tolonglah! Lain kali jika ada waktu untuk berlibur bersama teman-temannya atau pun study tour ia mau request ke wisata pantai agar ia bisa mencekik Hyunjin sampai pingsan lalu membuangnya ke laut. Rasanya Yangyang geram sekali dengan otak bodoh Hyunjin ini.
" Kau... " Yangyang menggeram pelan ia menunjuk Hyunjin dengan mata menyipit tajam yang akhirnya malah membuatnya seperti tengah berusaha melihat di saat dirinya punya gangguan mata rabun dekat.
" Yangyang-ssi, bisa jelaskan apa yang membuatmu tidak fokus mengikuti jam pelajaran ku?. " Moon saem lagi-lagi membuat Yangyang jantungan.
" Eumm... Itu... " Yangyang bingung harus menjelaskan dari mana.
Doyoung yang melihat Yangyang kebingungan segera mengangkat tangan nya. Daripada Yangyang berucap kata ini-itu saja lebih baik ia yang menjawab.
" Iya, Doyoung-ssi?. "
" Sebenarnya Yangyang ingin meminta bantuan saem. " Taeil yang ada di depan mengerutkan dahinya kurang paham akan ucapan Doyoung.
" Maksudnya?. Bantuan apa?. "
" Yangyang ingin menitipkan anjing peliharaan nya yang tadi sempat ia bawa karena Haechan baru sembuh jadi dia membawa anjing nya sebagai hadiah. Nanti jam istirahat rencananya hyung nya Yangyang mau mengambil anjing nya tapi... Tapi tadi Yangyang mendapat kabar kalau hyung nya kecelakaan jadi dia tidak bisa mengambil anjing itu. "
" Lalu kami baru ingat kalau nanti ada ulangan harian matematika, anjing nya Yangyang selalu menggonggong berisik. Yangyang khawatir kalau anjing nya akan mengganggu jadi. " Jelas Doyoung dengan wajah penuh drama nya.
" Lalu?. Kamu ingin anjing milik Yangyang di titipkan ke saem?. " Tawar Taeil, kasihan juga Yangyang kakak nya kecelakaan pasti dia sangat mengkhawatirkan kakaknya, padahal semua yang Doyoung katakan hanya kebohongan saja.
" Memangnya boleh, saem?. " Tanya Yangyang.
" Iya, nanti saem akan membawanya. Jam pulang sekolah nanti ambil anjing mu di ruangan saem. "
" Terimakasih, saem!. " Yangyang mengikuti alur permainan Doyoung, ia mengusap air matanya yang sebenarnya berasal dari rasa sakit akibat cubitan di kakinya sendiri, sebagai bentuk mendramatisir suasana.
" Sama-sama, nanti kalian bisa mengambil nya di ruangan saem saat sudah jam pulang. " Taeil membereskan buku-buku dan alat yang digunakannya untuk mengajar, juga mengambil tas khusus berisi anjing peliharaan Yangyang, lalu segera keluar dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Mate
WerewolfDonghyuck, yang akrab di panggil Haechan memiliki hidup yang cukup kelam semenjak dia lahir. Di usianya yang hampir menginjak delapan belas ia di jual keluarganya pada kelompok mafia yang sering mengadakan pelelangan. Dimalam itu juga dia mendapatka...