Suara mobil itu terhenti didepan rumah, pria paru baya turun dengan gagahnya, diikuti 2 orang ajudan, mengikutinya memasuki rumah sedeharna yang memiliki kenangan lama baginya.
Dia lihat bagaimana halaman yang begitu bersih, dia perlahan membuka pintu yang terkunci, dia suruh salah satu ajudannya untuk membuka pintu dengan kunci ganda, lantas ketika rumah itu terbuka, dia masuk kedalam.
"Apa begitu caramu masuk kerumah ini?" Ji soo berdiri diambang pintu, dia cukup terkejut atas kedatangan sang ayah.
"Rumah ini masihlah milikku, sampai kapan kau terus berpenampilan seperti itu Ji!" Ji soo menggertakan giginya, dia sungguh benci pria dihadapannya ini,
"Apa masalah mu hah! Ini hidupku mau bagaimana diriku, itu aku yang mengaturnya!" James Kim. Ayah dari Ji soo ini tampak kesal juga sebab ini kesekian kalinya dia datang namun Ji soo menanggapinya begitu kasar.
"Turunkan nada bicaramu, kau tau ayah kemari ayah itu memyayangimu, kau terima tawaran ayah dan tinggal bersama ayah, " Ji soo tersenyum kecil,
"Aku sudah bilang aku tidak mau! Sebelum kau mengajakku harusnya kau tidak perlu meninggalkan ku dan ibu!!!" James menghela nafas,
"Dengarkan ayah, aku tau kau sangat membenciku tapi cobalah mengerti, a-"
"APA LAGI YANG HARUS AKU MENGERTI HAH!!!! Apa kau pun mengerti diriku hah! Kau meninggalkan kami, terlebih kau malah menikah dengan wanita lain saat ibu sakit! Apa kau pikir dengan semua kesuksesan kekayaanmu aku akan patuh dan ikut denganmu? Tidak! Aku tidak akan mematuhimu!!!!" James menggertakan giginya, dia tampar kuat Ji soo,
"Jaga ucapanmu Ji! Kau memang kurang ajar!" james perintahkan kedua bawahannya untuk menyiksa anaknya, dia hanya ingin memberi pelajaran pada anak yang selalu melawan ini.
Berbagai pukulan Ji soo terima sampai lelaki itu terkapar dilantai, James berjongkok menatap sang anak yang kersakitan,
"Aku akan segera mendaftarkanmu wajib militer," james memberi kode pada bawahannya lantas membuat kedua bawahannya memotong rambut panjang Ji soo sampai pendek tak beraturan.
"Berhenti bersikap bagai kau adalah jisoo. Berhenti merasa bersalah juga, ayah melakukan ini padamu agar kau sadar, jika orang mati tidak akan bisa digantikan, putri kecil ku kau tak bisa menyerupainya meski wajahmu mirip bukan berati kau jadi dia." Ji soo terdiam,
"Namamu JI ISA KIM bukan Jisoo kim! Awal tahun depan kau akan kukirim keamerika untuk melakukan pendidikan disana. " James mulai berdiri meninggalkan Ji soo yang terdiam lantas lelaki itu mulai menangis.
Dia menangis sebab begitu putus asa, serta rasa menyesal yang teramat dalam, rasa bersalah yang terus menggenggam jiwa raganya,
"Arrgg!"
•
•
•
Bagai daun yang berguguran, jiwa nya seperti daun kering yang bertebangan, sudah 10 tahun berlalu namun rasa sedih terus menghantui, ini begitu menyebalkan ketika kenyataan selalu menampar hati yang berusaha berkhayal.
~
Sudah beberapa minggu setelah malam aku meninggalkan pria cantik itu, entah kenapa aku selalu memikirkannya, bahkan disela pekerjaan ku sebagai model aku tak bisa hentikan pikiran ku dari pria bernama Kim Ji soo itu.
Dia menarik perhatianku sejak pertama bertemu, aku tidak tau kenapa namun aku merasa jika aku merindukannya, ada rasa penasaran kepadanya, terlebih aku terus teringat malam itu, bagaimana dia melumat dan mempermainkan bibirku dengan sangat ahli.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M JI SOO KIM {JENSOO}END
FanfictionNamaku Ji soo Kim, dan ini adalah Kisahku.