10

1.3K 207 2
                                    

"Jangan bodoh!" Tepukan terasa sedikit kuat, Ji soo tertawa saat Jennie tampak kesal akan ucapannya,

"Apa kau pikir aku mau memberikan tubuhku hanya untuk tau siapa yang kau suka?" Ji soo menggeleng pelan,

"Yasudah tak usah kesal begitu, lagipula aku tidak menyukai siapapun. Untuk saat ini aku ingin sendiri" Jennie mendengus dengan delikan malas, dia lirik Ji soo yang mulai menatap malam berbintang kembali.

"Kenapa? Apa jangan-jangan kau gay?" Ji soo tersenyum gemas saat Jennie bertanya dengan begitu polosnya.

"Apa seorang gay meniduri perempuan?"

"Bisa saja kau bisex-"

"Stt...mulutmu indah tapi pedas sekali dalam berucap." Ji soo usap pelan bibir Jennie membuat sang gadis gelapan dibuatnya,

"Tch." Ji soo terkekeh, dia mulai berdiri dan menatap Jennie yang terlihat masih memikirkan hal yang cukup sulit Ji soo tebak.

"Ayo ini sudah sangat larut, aku ingin segera pulang dan beristirahat." Jennie mengangguk mengerti, dia mulai berdiri dan berjalan mengikuti Jisoo kearah parkiran.

Dalam kesunyian malam didepan apartemen Jennie mulai turun dari motor, dia menatap Ji soo yang perlahan membukakan helmnya, Ji soo tersenyum kecil, dia rapihkan rambut Jennie, entalah. Jennie hanya membiarkan sebab nyaman dia rasa.

"Kau hati-hatilah. " Jennie berucap dan hendak pergi, namun Ji soo segera menahan tangan sang gadis,

"Kenapa???" Ji soo mendekat lantas dia kecup cukup lama pipi kanan Jennie membuat mata kucing sang gadis membelak kaget, dia terpatung akan tindakan spontan Ji soo,

"Selamat malam. Aku pulang dulu, jika ada apa-apa kau bisa menghubungiku."

Ji soo tersenyum dia mulai menyalakan mesin motor lantas pergi dengan perlahan meninggalkan Jennie yang terdiam menatap kepergian dengan hati yang sangat tidak kharuan.

"Tch. Bajingan itu." Jennie tidak tau kenapa, dia merasa gelisah akan prilaku Ji soo. Lelaki cantik yang begitu manis saat tersenyum.

Jennie sedikit sulit mengakui jika Ji soo mampu membuat senang hati.

Setelah mengantar Jennie, Ji soo memilih pergi menuju kediaman Rio, bukan hanya karna dia berusaha menghindar dari Bawahan sang ayah yang sedang mencarinya, jadi akan lebih baik dia berlindung dibawah naungan keluarga Rio.

Ji soo disambut oleh beberapa pembantu, mereka mengatakan jika Rio sedang berada dikamar, mungkin juga tuan muda itu sedang tidur dan Ji soo hanya mengangguk lantas segera menuju kamar Rio.

Ketika pintu kamar terbuka Ji soo lihat Rio tampak masih terbangun diatas tempat tidur,

"Ji! Astaga kau mengangetkanku!" Rio spontan menutup buku pelajaran, nampaknya lelaki ini sedang belajar.

"Yoo, kau baik-baik saja???" Ji soo menutup pintu dan menguncinya, dia berjalan lantas duduk diatas sofa yang berada didalam kamar Rio.

Suasana kamar nampak mewah, well, Rio adalah anak dari orang kaya raya, dia adalah pewaris dari everland, taman bermain yang terkenal di soul, tak hanya itu kakanya Sehun adalah pemilik perusahaan minuman yang terkenal diamerika. Tak heran jika Rio sangatlah kaya raya.

"Kau pikir?" Rio tersenyum pelan, dia meregangkan ototnya,

"Tumben kau kemari, apa ayahmu mengincar lagi???" Rio bertanya, dia lihat Ji hanya mengangguk, lelaki itu mulai berbaring diatas sofa.

I'M JI SOO KIM {JENSOO}ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang