19

1.7K 219 11
                                    

"Jisoo adalah adik kembar Ji, Ji terlahir lebih dulu dari Jisoo, Jisoo, memiliki nama panggilan Jichu dari keluarga dan Ji Isa memiliki panggilan Jim, " Suara Rio terdengar jelas ketika pada akhirnya dia menceritakan masa lalu Ji pada Jennie yang mendatangi setelah tau Ji pergi.

"Ibu Dara adalah sosok yang baik, ramah dan penyayang, hanya saja dia lebih memperhatikan Jisoo dibanding Ji, Ayah Ji adalah seorang pegawai kantor biasa, dia sosok yang tidak terlalu perhatian pada kedua putra-putrinya, meski begitu tidak ada yang salah dengan Ayah Ji dia cukup bisa diandalkan sebagai ayah. "

"Noona pasti bertanya-tanya kenapa ibu dara lebih memperhatikan Jisoo, itu karna Jisoo hampir meregang nyawa ketika bayi, karna kondisi tubuh Jisoo kekurangan sel darah merah yang sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal sehingga membuat si penderita pucat dan mudah lelah. Dokter berkata jika jisoo mengidap penyakit anemia. Dokter menjelaskan penderita Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat. Oleh karena itu Jisoo harus menjalani perawatan intensif. Dan sejak itu pula Jisoo selalu lebih diutamakan dibanding Ji.

"Aku berteman dengan Ji sejak umurku 4 tahun, bagiku dia adalah kaka yang baik,, dia selalu menjagaku dan juga Jisoo, kami selalu bermain ber 3, aku tau benar betapa sayangnya Ji pada Jisoo, bahkan meski perhatian ibunya semua teralihkan pada Jisoo, Ji tidak mempersalahkan itu namun aku tau dia selalu memendam sakit hatinya, sebenarnya rasa sayang ibu dara sama besarnya untuk kedua anaknya namun karna kondisi jisoo, perhatian ibu dara sedikit teralihkan dari ji "

Jennie mendengarkan apa yang Rio ungkap, dia lirik sesekali Rio mengelus perut besar Rosie,

"Akupun terkadang menginap dirumah mereka dan tau benar perbedaan perhatian ibu Dara untuk Ji dan Jisoo, sedangkan ayah Ji tak terlalu perduli dan selalu sibuk bekerja. Setiap malam disaat anak-anaknya sudah tertidur ibu Dara selalu menangis dan meminta maaf pada anaknya terutama kepada ji, ibu dara sangat merasa bersalah karena membiarkan ji harus tumbuh tanpa perhatian yang cukup darinya, ibu dara sadar akan itu, namun keadaan lah yang membuat ibu dara begitu. Jika di ingat kembali aku merasa sedih melihat ibu dara kala itu, setiap menginap disana aku selalu mendengar tangis pilu ibu Dara setiap malamnya maka dari itu aku pun terbangun dan mendengar semua isi hati ibu Dara dalam diam, tanpa ku sadari aku pun ikut menangis malam itu"

"Hingga semua berjalan dengan baik seperti biasanya, dan setelah beberapa tahun, saat umur Ji dan Jisoo 13 tahun, kejadian buruk itu menjadi titik awal kehancuran keluarga Ji, " Rio menghela nafas sejenak,

"Sore itu kami bermain bersama seperti biasa, saat itu Key datang membawa sepedah tua, sepedah itu sedikit lebih tinggi dari badan kami, Key menawarkan untuk siapa saja yang bisa menaiki dia akan memberi hadiah. Tentu saja kami bersemangat untuk hal itu"

"Jisoo sangat ingin menaiki sepedah meski sebenarnya Jisoo tak terlalu lancar, Ji sempat melarang namun Jisoo tetap ingin menaiki hingga Ji memilih untuk mendampingi dengan Jisoo yang menaiki sepedah dan Ji membantu menuntun sepedah itu dari samping."

Rio terdiam sejenak,

"Ji mendorong pelan sepedah dan berlari kecil saat Jisoo sudah bisa menjalankan sepedah itu, Ji terus mengikuti dari belakang hingga saat menaiki tanjakan Ji membantu Jisoo untuk mendorong sepedah itu naik namun Ji tak sengaja mendorong kuat mungkin karna dia kerahkan semua tenaga untuk mendorong hingga dia tak bisa mengontrol saat Jisoo sampai puncak,. "

Rio memejamkan matanya sejenak, dia tak ingin mengingat hal yang terjadi selanjutnya, dia menarik nafasnya,

"Sepedah yang Jisoo kendarai meluncur kencang kearah jalan raya, dan kami baru tau jika rem sepedah milik Key blong, saat itu Jisoo berteriak keras memanggil nama Ji dan Ji sekuat tenaga berlari untuk menggapai Jisoo namun sebuah mobil melaju cepat tepat ketika Sepedah yang Jisoo naiki memasuki jalan raya dan hantaman pun tak terhindarkan. "

I'M JI SOO KIM {JENSOO}ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang