Keheningan hanya bisa Ji rasa, bagaimana hati menyendu akan segala rasa yang tak pernah tersampaikan, semua berjalan tak sesuai apa yang diharapkan, namun apa yang di harapkan? Makna apa yang akan dia bawa?
Bagaimana seorang bajingan sepertinya bisa membahagiakan seseorang? Kenapa dia begitu percaya diri dengan perasaanya? Patah hati bukan lah hal yang pertama ia rasa namun mengapa patah karna Jennie begitu menyakitkan?
Pikirannya tak bisa berhenti untuk berpikir, kenapa dia sangat bodoh? Untuk apa dia perjuangkan kisah antara Jennie dan Taehyung? Bagaimana dengan kisahnya? Kisahnya belum dimulai namun sudah berhenti ditengah jalan.
Kisah yang dia bayang kan untuk diukir dalam sejarah kehidupan harus berakhir dengan Kisah yang lain demi membahagiakan Jennie lantas menyakiti dirinya sendiri.
Kenapa dia tak mau jujur? Tapi untuk apa kejujuran jika berakhir hancur juga? Apa berkata jika aku mencintaimu akan merubah posisi dihati Jennie? Tidak. Hei Ji...kau terlalu berharap.
Merasa kesal dan bodoh namun ketidakberdayaan serta hati yang lebih berkuasa dibanding logika membuat diri menjadi begitu egois untuk kebahagiaan jennie yang akan meruluhlantahkan hati.
Terbayang sudah apa yang akan terjadi dengan nasib hati saat kisah Jennie dan Taehyung terjadi, semua pasti hancur melebur bagaikan butiran pasir dipesisir.
"Kau baik-baik saja?"
Suara Jhonny sadarkan dia dari lamunan panjang.
"Ya." Jhonny hela nafasnya, dia memberikan secangkir kopi.
Kini jennie telah pergi, setelah bercengkrama cukup lama Ji soo mampu tenangkan hati Jennie, meredakan keresahan yang dialami sang gadis, meski dalam ungkapan katanya membuat pedih diri sendiri.
"Kau yakin ingin membantunya?" Ji soo hanya diam.
Jhonny mulai duduk dikursi bekas Jennie, menatap Ji soo yang termenung, Jhonny tau jika saat ini Ji soo tidak baik-baik saja.
"Hm, akupun masih meragu apakah aku benar-benar mencintainya ataukan perasaanku hanya sementara padanya." Ji soo berucap.
Tidak. Ji soo sadar jika dirinya sudah jatuh sangat dalam pada pesona Jennie yang membuatnya begitu sangat ingin memiliki. Ucapan yang terucap dibibir sangat berbeda dengan hati, dan sebagian manusia yang merasa patah hati akan bertindak seperti ini, berdusta untuk yang dicinta bahagia.
"Lantas apa yang akan kau lakukan?" Ji soo menarik nafas, dia ambil coffe yang Jhonny beri secara percuma,
"Aku akan membuat semua berjalan sesuai apa yang Jennie mau. " Ji soo mulai berdiri, sudah waktunya dia kembali sebelum sang ayah menyadari jika Ji soo diam-diam pergi hanya untuk bertemu dengan Jennie.
"Aku pulang Jhon. Terimakasih untuk coffenya dan untuk bunga mawar kau bisa membuangnya, jika kau mau kau bisa tanam" Ji soo menepuk pelan bahu Jhonny lantas pergi.
Jhonny hanya diam, dia sangat tau rasanya patah hati, Ji jarang jatuh cinta, Jhonny tau sebab semasa bangku SMA dia dan Ji berteman baik, meski tak sedekat Ji dan Rio. Setidaknya Jhonny tau, hanya ada 3 gadis yang Ji sukai termasuk Jennie.
•
•
•
Malam yang tenang, Jennie berbaring diatas ranjang, ada perasaan lega yang penuhi hati, bertemu dengan Ji soo mengurangi beban pikiran, dia sesekali melirik ponselnya bagaimana pesan dari lelaki itu baru saja sampai.
Kau sudah sampai? Jika sudah segeralah tidur.
Terlihat biasa namun kenapa? Jennie merasa senang akan pesan yang Ji soo kirimkan, dia mulai kembali merindukan lelaki yang penuh akan misteri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M JI SOO KIM {JENSOO}END
FanfictionNamaku Ji soo Kim, dan ini adalah Kisahku.