pesantren al ikhlas

8.4K 584 4
                                    

🍁🍁🍁
Saat kamu menemukan keberanian untuk menyerahkan hidup mu pada seseorang, itu akan menjadi saat dimana kamu memahami cinta.
_💞_


Pesantren Al -Ikhlas pagi ini mengadakan acara haul K.H anwar Al-bustomi beliau adalah kakek gus fahmi dari umi Jannah.
Dan dalam acara ini semua santri disibukan dengan kegiatan masing-masing Gus Fahmi yang juga sebagai dosen di kampus yang sama dengan ayah Ara, ia mengundang seluruh dosen kampus untuk menghadiri haul sang kakek,

"Assalamu'alaikum Gus, " Salam para dosen kepada gus Fahmi, termasuk ayah Ara.

"Waalaikum salam, alhamdulillah sudah datang, Terimakasih banyak pak sudah meluangkan waktu nya untuk menghadiri haul kakek saya,"sapa gus Fahmi dengan lembut.

"Hahaha iya Gus, sami-sami, kita kan satu kampus masak iya kami nggak hadir, matur nuhun sanget Gus bisa mengundang kami di acara haul K. H Anwar. " Jawab ayah Reyhan (Ayahnya Ara), dengan senyum ramahnya.

"iya Pak Rey, sami-sami,  yaudah monggo silahkan duduk, jangan sungkan-sungkan damel jamuanya, monggo didahar. " Gus Fahmi mempersilahkan para dosen untuk duduk diruang tamu VIP yang sudah di siapkan, dengan beberapa jamuan yang sudah tertata rapi di meja.

"Nggih maturnuhun, yasudah kami permisi dulu Gus"
Sahut ayah Reyhan.

" Nggih-nggih monggo." Jawab Gus Fahmi dengan sopan.

_______________________________

Disisi lain Ara yang merenung karena ayah Reyhan yang menyuruh Ara mondok lagi (tabarrukan) karena Ara belum terlalu lanyah dengan hafalanya, jadi Ara akan dipondokan lagi di pesantren pilihan Ayahnya.

"Bun, Ara nanti mondok lagi, Ara kalo kangen Bunda lagi gimana?" rayu Ara memelas.

"Sayang, kamu udah mondok sejak kecil loh, masak iya mau kangen-kangenan lagi sama Bunda gara- gara mondok! Ara udah besar loh ya, masak kalah sama si Dina anaknya bu Lastri yang mondok gak pernah pulang itu!"Tanya bunda Risa.

"Ih Bunda itu beda, Ara kan sebenarnya gak bisa pisah sama Bunda ini kan Ara udah khatam, perjuangan Ara kemaren mondok udah selesai dan sekarang Ara mau dirumah jagain Bunda, bantuin Bunda." Keluh Ara dengan berbagai alasannya.

"Nakk, nggak boleh gitu, kamu itu bukan kayak Abang, kamu udah di amanahi untuk selalu menjaga, merawat, dan menyayangi Al-Qur'an Nak, caranya dengan murojaah setiap waktu, dan kalo Ara lupa Ara bisa dosa loh, emang Ara mau hafalan Ara hilang begitu saja gara-gara Ara malas, dan bosen baca Al-Qur'an?" nasihat panjang lebar Bunda.

"Iya nggak mau Bunda,"

" Kalo nggak, Ara harus mondok lagi, kalo di pondok nggak akan ada gangguan nya nak, nanti metode murojaah nya kan bisa ganti-ganti, banyak temanya dan Ara nggak akan mudah bosan, kalo Al-Qur'an itu udah melekat sama jiwa raga kita, InsyaAllah lisan Ara akan dengan otomatis selalu melafalkan ayat suci Al-Quran sayang, karena Ara sudah terbiasa dan Ara juga akan selalu membutuhkannya. " Nasihat bunda.

"Iya bunda Ara insyaallah akan menata niat, bismillah deh, Ara mau berangkat mondok, tapi Ara mondok dimana bun?" Tanya Ara melemas.

"Itu Bunda juga belum tau Nak, nanti aja tunggu Ayah pulang, Ayah lagi menghadiri acara di pondok pesantren temenya Ayah, kamu sekarang istirahat gih, kamu tadi udah bantuin Bunda pasti capek ka?" tutur Bunda risa.

imam terbaik ku (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang