kembalinya ara

5.7K 357 8
                                    

🍁🍁🍁🍁
Saat kita ingin berhijrah menuju keadaan yang lebih baik, memang ada dua kemungkinan, apakah kita gagal atau kita akan berhasil , tapi bila tidak mau berubah pilihannya hanya gagal.
.
.
.

Happy Reading 😇
**************
Malam menjelang Pagi, rembulan masih betengger setia di tempatnya, bintang bintang mengerjapkan sinarnya, sepasang kekasih sedang bersujud memohon kepada Nya, cinta begitu indah kala di dasarkan atas ikatan dengan tuhanya. Semua masih berjalan sesuai garis takdir yang melintas.
Hanya syukur untuk menerimanya dengan ikhlas.
Seperti biasa ara seusai menunaikan ibadah solat sunnah berjamaah dengan sang suami, ia kembali melantunkan ayat suci Al-Quran yang telah melekat kepadanya, bukan hanya ketika menjelang subuh, namun saat ada waktu luang ara akan menggerakkan lisanya untuk selalu berbicara kepada tuhanya.
Karena ketika kita melafalkan ayat alquran, disaat itulah kita akan mulai bercakap cakap dengan Tuhan kita.

Hingga adzan subuh berkumandang,
Mereka berjamaah menunaikan solat fardhu diiringi dengan dzikir setelahnya.
Akhirnya mereka berkemas barang barang yang akan dibawanya kepesantren.

"Dek udah semua barang barang nya? ".
Tanya Gus fahmi ia membawa koper besar milik ara.

" Udah mas, ini kopernya biar dibantu bang Rendi bawain ke bagasi mobil ya, jangan mas sendirian, nggak tega aku".

"Nggak papa?, mas masih bisa sendiri lo, kasihan nggak enak sama bang Rendi. Nanti ngrepotin".

" Nggak papa mas, udah biasa bang Rendi direporin, mas bawa koper ara aja, biar punya mas dibawain bang Rendi".

"Iya udah dek, terserah kamu aja".

" Gitu dong, ".
" Abaaangg rendiii, tolongin mas fahmi dong bawain koper ini aku tinggalin dikamar jangan lupa bawain ke bagasi mobil aku sama mas fahmi mau beres beres barang lainya".
Teriak ara dari depan pintu kamar abangnya.

"Bisa nggak , kalo nggak usah teriak teriak gitu, suara kamu itu cempreng banget telinga abang sampek sakit denger suara nyaring kamu ni ".
Ucap Bang Rendi membuka pintu kamarnya, Ara hanya tersenyum menggaruk lehernya yang tidak gatal.
Cuma cari sensasi gitu.

" Makasih ya bang udah mau bantuin adek nya ini, yaudah jangan lupa bawain turun itu koper, karena mas fahmi udah bawa banyak banget barang barang yang akan ara bawa. "

"Iya bawel, udah sono gangguin abang lagi semedi aja".
Ucap bang Rendi meninggalkan ara,

Ara tersenyum puas, ia kembali lagi ke kamarnya.
Setelah semua barang bawaan beres, ara dan Gus fahmi bergegas menuju meja makan, semua makanan sudah tertata rapi di atasnya.
Semua anggota keluarga pun sarapan pagi dengan khidmat, tanpa ada yang berbicara satu orang pun.

Ritual sarapan pagi telah usai. Gus fahmi dan ara berpamitan untuk pulang kepesantren. Seperti biasa keluarga itu berpamitan dengan acara mewek mewek an, tentunya cuma ara dan bunda yah guys, Kali ini Gus fahmi mengajak ara
Untuk tinggal dirumah barunya, ara belum tau sih tentang rumah barunya biar surprise gitu.

"Loh mas ini pesantren nya masih lurus kenapa belok? ".

" Iya kita pulang kerumah! ".

" Rumah siapa lagi, jangan bikin aku kayak orang bodoh aja ya mas! ".

" Kerumah kita,"
"Nih udah nyampek".

" Kerumah kita,""Nih udah nyampek"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
imam terbaik ku (tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang