(5) Lunch With The Gang

357 71 16
                                    

*

*

*

*

*

Nasib baik hari ini adalah akhir pekan sehingga Joohyun tidak perlu cemas karena telat bangun. Jarum pendek pada jam di dinding kamarnya sudah hampir menunjukkan angka sepuluh sementara dia baru saja membuka mata. Semalam dia susah tidur hanya karena terngiang tawaran basa-basi Taehyung―tawaran mengenai menginap di apartemen pria itu.

Joohyun jelas masih mengingat saat tiba-tiba wajahnya menghangat begitu Taehyung mengucapkan tawarannya. Joohyun merona. Malu. Dan semakin malu saat ternyata Taehyung memergoki dia yang pipinya sedang merona itu. Pria itu bahkan sampai menahan tawa sambil bertanya 'hey, bukankah kau sendiri yang berkata bahwa hal itu sudah biasa? Lalu kenapa sekarang malu-malu seperti itu?'.

Ah sial.

Pagi menjelang siang yang semula damai mendadak berisik karena pintu diketuk, membuyarkan flashback Joohyun. Dengan malas dia turun dari ranjang untuk membukakan pintu yang semalam dikuncinya itu. Bukan bermaksud memiliki prasangka buruk, hanya saja dia harus tetap waswas. Semalam ada Jungkook, jadi Joohyun merasa harus mengunci kamarnya karena takut jika Jungkook tiba-tiba masuk.

"Baru bangun?" Itu adalah Eunwoo, adik kesayangannya.

"Eung. Wae?"

"Eomma menyuruhmu belanja."

Joohyun malas. Masih enggan meninggalkan kamar nyamannya. "Kenapa tidak kau saja?"

"Aku ada kegiatan dengan rekan kampus. Cepat bersiap, Jungkook sudah menunggu."

"Mwo? Jungkook?"

Eunwoo tak menggubris, lebih memilih turun tangga dan meninggalkan sang noona yang bertanya-tanya.

*

*

*

Dalam perjalanan menuju supermarket, Joohyun tak henti-henti mengumpat dalam benak. Yang pertama adalah untuk Eunwoo, yang kedua untuk Jungkook dan yang ketiga adalah untuk ibunya. Sial sekali Joohyun hari ini. Sang ibu memaksanya untuk berbelanja dengan alasan 'nanti malam teman Appa akan datang makan malam di sini'. Jika pergi sendiri, Joohyun justru tidak apa-apa. Namun ibunya itu memaksa Joohyun untuk pergi dengan Jungkook.

"Kau jangan terlalu baik pada Ibuku. Kau bisa menolaknya, tak usah sungkan."

Jungkook yang sedang menyetir menoleh sekilas pada Joohyun. Pria itu tahu betul bahwa saat ini Joohyun sedang kesal. Tergambar jelas dari wajahnya. Jungkook tersenyum, "Kebetulan aku sedang free, jadi tak masalah."

Joohyun memutar mata jengah.

"Noona tidak suka pergi denganku?"

"Kau sudah tahu jawabannya, kenapa masih bertanya?" Joohyun sama sekali tidak berusaha menutupi.

Jungkook sesungguhnya sakit hati dengan jawaban Joohyun. Namun pria itu terlanjur dibutakan cinta sehingga dia tetap tersenyum. Tak apa-apa Joohyun cuek padanya, yang penting mereka bisa pergi bersama.

*

*

*

Acara berbelanja berjalan lancar―menurut Jungkook. Pria itu terlihat berbinar, tak habis-habis menebarkan senyum saat Joohyun sedikit-sedikit mengajaknya bicara. Menyuruh mengambil barang ini kemudian barang itu. Jungkook layaknya suami siaga untuk istri yang sedang berbelanja. Membayangkannya, pria itu terkekeh sendiri, membuat Joohyun langsung melayangkan tatapan curiga.

Make It Right ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang