(29) Morning Kiss

315 48 15
                                    

*

*

*

Urusan dengan orang tua Joohyun sudah beres. Taehyung dengan senyum merekah keluar dari mobilnya. Berniat menuju unit apartemennya untuk beristirahat setelah seharian sibuk dengan urusan kantor dan juga sibuk dengan kegiatan melamar. Senyuman belum pudar. Saat ingat bagaimana mudahnya mendapat restu, senyum Taehyung melebar.

Hidupnya benar-benar terasa mudah.

Namun baru beberapa langkah dia menjauh dari mobil, ada gangguan.

"Kim Taehyung."

Well, itu adalah Park Sena yang memanggil. Dengan langkah lebar, mantan kekasih Taehyung itu mendekat.

"Kau memblokir nomorku? Sudah cukup aku kena blacklist Kims. Kau tidak perlu melakukan hal itu pada nomorku juga." Omel Sena.

Taehyung memutar mata malas. "Memangnya kau ada urusan apa denganku?"

Hey, sebenarnya yang masih ada urusan di sini adalah Taehyung. Iya, urusan menjatuhkan Sena karena Sena telah menyakiti Joohyun.

"Aku rindu, ingin mengobrol." Nada bicara Sena terdengar lirih, seakan berusaha menyampaikan ketulusan.

Taehyung tersenyum sinis. Jadi, di sini Sena sama sekali belum tahu kalau ternyata Taehyung sudah tahu mengenai apa yang dilakukan Sena pada Joohyun? Entah pura-pura tidak tahu atau memang Sena kurang teliti dalam menjalankan perbuatan jahatnya. Bagus juga sih, karena dengan tidak tahunya Sena, maka Taehyung akan lebih mudah dalam melindungi Joohyun.

"Kau pikir kau siapa? Rindu padaku? Cih, aku tidak rela diriku mendapat rindu darimu. Dikiriku terlalu berharga untuk itu." Ucapan yang cukup menusuk dari seorang Kim Taehyung.

Sakit hati tentu saja. Namun Sena tak ingin terlihat menyedihkan. Sebisa mungkin dia akan tetap berusaha sampai Taehyung benar-benar kembali padanya. Pikir Sena, saat ini langkahnya mendekati Taehyung lebih mudah karena yang dia tahu tahu, saingan terberatnya―Joohyun―telah keluar dari perusahaan. Tak sia-sia dia menyewa beberapa orang untuk menyerang Joohyun. Beruntung pula dia memiliki teman yang bekerja di Kims sehingga bisa dimanfaatkan dan bisa memberi tahu mengenai keadaan terkini―termasuk keluarnya Joohyun dari perusahaan. Namun Sena melewatkan satu hal, yaitu untuk saat ini dan seterusnya, Joohyun berada dalam perlindungan dan pengawasan Taehyung.

"Astaga Kim Taehyung, sebegitu bencinya kau kepadaku? Hey, aku hanya ingin kita berteman kok." Sok ramah. Ups, salah. Oke sebut saja benar-benar ramah karena memang seperti itulah Sena terhadap orang yang dia inginkan.

Sena kira Taehyung sudah baik-baik saja kepadanya. Rupanya dia salah. Taehyung masih terlihat marah padanya. Tentu Sena masih ingat dengan pertemuan terakhir mereka yang bisa dibilang sangat tidak menyenangkan.

"Ya, aku sangat membencimu. Sekarang menyingkirlah, aku lelah."

Bukannya menyingkir, Sena justru maju selangkah. Membuatnya semakin dekat dengan Taehyung. "Tidak ingin mengajakku mampir? Aku juga lelah, baru selesai shooting."

Susah juga berhadapan dengan Sena. "Park Sena," Taehyung berucap lirih dengan suara bariton khas yang sangat seksi. "Aku benar-benar lelah. Tolong jangan ganggu atau aku akan benar-benar marah."

Mendadak Sena takut. Taehyung terlihat benar-benar serius. Well, pria itu memang sedang serius.

Tak ada pilihan lain. Sena menggeser tubuhnya. Memberi jalan sehingga Taehyung bisa melewatinya. Oke, untuk sekarang Sena akan mengalah. Tak ingin gegabah dan justru membuat Taehyung semakin kesal padanya.

Make It Right ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang