(39) Euphoria

241 27 0
                                    

*

*

*

*

*

Hari demi hari telah berlalu. Suasana yang awalnya riuh oleh cerewetnya Taehyung kini semakin ramai dengan tambahan suara tangis bayi. Iya, bayinya Joohyun dan Taehyung.

Enam bulan sejak Joohyun bertemu dengan Sena, nyatanya kekhawatiran Taehyung mengenai Sena yang hanya pura-pura tidaklah terjawab. Sena benar-benar telah berubah, tak lagi mengacau kehidupan Taehyung dan Joohyun.

"Taehyung-ah, cepat! Sarapannya sudah siap. Kau bisa telat kalau di situ terus."

Taehyung abai, sama sekali tidak mengindahkan Joohyun yang sudah teriak-teriak dari arah dapur. Pria itu justru sibuk sendiri di ruang tengah, bersenda gurau dengan putri kecilnya yang berusia tiga bulan.

"Cepat makan lalu pergi mandi." Joohyun yang terus-terusan diabaikan akhirnya menghampiri sang suami sembari berkacak pinggang.

"Lima menit lagi."

Joohyun memutar mata kesal. "Tidak ada lima menit. Makan sekarang atau aku membawa Taera ke kamar dan tidak mengizinkan kau menengoknya."

Taehyung langsung memberikan tatapan maut. "Aish menyebalkan. Iya, iya, aku makan." Namun tatapan maut itu langsung berubah menjadi tatapan lembut saat kembali menatap Taera. "Sayang, Appa makan dulu ya. Kau di sini dengan Eomma." Diakhiri dengan kecupan ringan untuk putri kecilnya.

*

*

*

"Sayang, Ayah pulang ...." Hari masih sore, matahari pun masih terlihat terang bersinar tapi Taehyung dengan penuh semangat sudah kembali ke rumah.

"Hey, hey, jangan mendekat. Bersihkan diri dulu." Omel Joohyun.

Tak ingin berlama-lama, pria itu pun segera berlalu menuju kamar untuk membersihkan diri dan ganti baju.

Tak sampai sepuluh menit, Taehyung sudah keluar kamar. Segera mendekat pada sang buah hati yang sedang telentang di pembaringan khusus bayi yang sengaja di letakkan di ruang tengah.

Joohyun yang semula membaca tabloid menjadi tidak konsentrasi karena suara berisik Taehyung. Pria itu jika sudah berhadapan dengan Taera selalu heboh sendiri. Mulai dari membanggakan sang buah hati dan tak lupa membanggakan diri sendiri. Mengatakan jika wajah cantik Taera adalah turunan dari Taehyung yang tampan.

"Kenapa sudah pulang?" Tanya Joohyun karena dia sudah tidak sanggup lagi membaca tabloid.

Namun sayang, pertanyaan Joohyun tak mendapat respons dari yang diberi pertanyaan. Suaminya masih sibuk bercengkerama dengan sang buah hati walau sebenarnya Taehyung itu bicara sendiri mengingat Taera masih terlalu kecil untuk diajak bercanda.

Malas berlama-lama di sana dan tak dianggap, Joohyun memilih beranjak. Melihat Taehyung sudah ada di rumah, Joohyun memiliki ide untuk ke supermarket.

"Aku ke supermarket ya? Kau jaga Taera."

Taehyung hanya mengangguk. Tak terlalu memperhatikan Joohyun karena seluruh atensi pria itu hanyalah untuk Taera.

*

*

*

Taehyung panik. Mondar-mandir tak tentu karena Joohyun tak segera pulang. Bukan perkara khawatir Joohyun diculik, tapi ini tentang bayi mereka.

Kim Taera menangis sejak beberapa saat yang lalu dan Taehyung tidak tahu harus berbuat apa. Sudah mengupayakan berbagai macam cara mulai dari membuat raut wajah lucu hingga memberinya mainan, tapi semua itu justru membuat tangisan si bayi semakin menjadi-jadi. Mau menggendong pun Taehyung tak berani karena menurutnya Taera masih terlalu kecil.

"Aduh, bagaimana ini?" Taehyung tetap mondar-mandir sembari mencoba menghubungi Joohyun.

Pria itu semakin panik saat panggilan teleponnya tidak mendapat respons.

"Sayang sabar ya, sepertinya Ibu masih di jalan."

Suara tangis adalah jawaban dari Taera.

Namun tak berselang lama, Taehyung dapat mendengar suara pintu apartemen terbuka. Pun pria itu segera berlari menghampiri sumber suara.

"Wae?" Joohyun heran begitu mendapati Taehyung berdiri di hadapannya.

"Itu, Taera menangis." Ucap Taehyung takut-takut. Kedua tangannya menggenggam ponsel di depan dada.

Joohyun memutar mata jengah. Tadi saja dia diabaikan, seolah tak diperlukan. Namun sekarang lihatlah si Taehyung itu. Memasang wajah memelas seolah memohon bantuan Joohyun.

Tak ingin membuang waktu dan membiarkan Taera menangis lebih lama, Joohyun langsung menyerahkan barang belanjaannya kepada Taehyung. Tak banyak komentar, langsung menghampiri Taera dan membawa bayi kecilnya ke kamar untuk diberi asi.

*

*

*

Beberapa waktu Taehyung tak berani masuk kamar. Takutnya malah mengganggu dan membuat Taera kembali menangis. Pria itu memilih menunggu di ruang tengah sembari menonton televisi. Sesekali kepalanya menoleh untuk melihat pintu kamar yang masih tertutup.

Entah sudah berapa kali menoleh, kali ini bertepatan dengan keluarnya Joohyun dari kamar. Tatapan mata saling bertemu, membuat Joohyun tertarik untuk duduk di samping Taehyung.

"Dia tidur?"

"Eung."

Taehyung menghela napas lega. "Syukurlah, dia tadi menangis cukup lama lho."

"Makanya, kalau tidak bisa mengurus bayi, jangan sok bisa dan mengabaikanku."

Taehyung hanya meringis. Sebenarnya bukan bermaksud mengabaikan Joohyun, hanya saja Taera terlalu menggemaskan untuk tidak ditatap. Bawaannya jika sudah melihat Taera enggan untuk melihat ke arah lain. Lagi pula Joohyun sama saja, jika sudah menggendong Taera, biasanya melupakan Taehyung. Well, satu sama.

"Kita kan sudah punya anak perempuan, setelah ini aku ingin yang laki-laki."

Perkataan Taehyung jelas membuat Joohyun terkejut. Dia pun segera melayangkan tatapan protes untuk Taehyung.

Namun yang diberi tatapan protes seolah tak paham. "Hehe, ayo kita buatkan adik untuk Taera."

"Cih, adik untuk Taera kau bilang? Menggendong Taera saja kau tak berani, mau membuat adik?"

Taehyung hendak menjawab, memberikan alibi tapi kalah cepat dengan Joohyun yang buru-buru beranjak menuju dapur. Mengabaikan Taehyung yang mulai merengek seperti bayi.

Jika Taera sedang tidur, maka kebahagiaan Taehyung adalah menggoda Joohyun. Mengenai adik untuk Taera, bukan berarti Taehyung tidak ada niat untuk menambah anak. Taehyung berniat, tapi tidak sekarang mengingat Taera masih sangat kecil. Untuk saat ini, ketika dia berkata ingin membuat adik, itu semata-mata hanya untuk menggoda Joohyun.

Kesalnya Joohyun adalah bahagianya Taehyung. Namun terlepas dari hal itu, kebahagiaan yang sesungguhnya bagi Kim Taehyung adalah memiliki Bae Joohyun dan Kim Taera di hidupnya.

END




___________
2022-11-14

Make It Right ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang