(2) Lunch

523 86 21
                                    

*

*

*

*

*

Beberapa hari telah berlalu tapi berita tentang 'Joohyun Menolak Cinta Anak Magang Tampan' masih santer terdengar. Banyak karyawan yang awalnya tidak tahu sosok Joohyun, kini menjadi tahu akan dirinya. Joohyun yang selama ini selalu menjaga diri agar tidak menjadi perhatian di area kerja nyatanya telah berhasil menjadi Top Star.

"Hey, itu yang bernama Joohyun. Kemarilah. Lihat, itu dia." Satu orang bersuara.

"Oh, aku baru tahu. Tak aku sangka dia menolak pria tampan." Orang yang lainnya bergabung.

"Bukankah Jungkook sangat tampan? Berani sekali dia menolak."

"Tak heran. Dia kan cantik, mungkin sedikit jual mahal."

Kurang lebih seperti itu rangkaian kata dengan Joohyun sebagai pokok permasalahannya. Bukan berarti Joohyun tak mendengar. Jelas saja dia mendengar karena orang-orang berbicara lumayan keras sambil curi-curi pandang ke arahnya.

Joohyun menghela napas panjang. Hari masih pagi tapi sudah banyak yang membicarakannya. Jika dulu dia senantiasa tersenyum ramah saat berpapasan dengan karyawan kantor, kini dia hanya bisa menampilkan ekspresi datar saat banyak pasang mata yang menyorotnya. Tak ingin menggunakan lift, Joohyun memilih untuk pergi melalui tangga yang sepi. Tangga menjadi pilihannya selama beberapa hari terakhir guna menghindari berada di lift dan menjadi bahan bisik-bisik orang yang sedang ada di dalam bersamanya.

"Menggunakan tangga lagi?" Tanya seorang pria yang berjalan di belakang Joohyun saat gadis itu mulai menapaki tangga.

"Ne." Jawab Joohyun ala kadarnya. Sedikit tak menyangka pimpinan redaksi seperti Kim Taehyung akan menggunakan tangga juga. Namun Joohyun tentu tak ingin banyak tanya. Maka dia hanya diam saja bahkan saat Taehyung kini telah menyejajarkan langkah dengannya.

"Kantor kita ada di lantai tiga, kau tak lelah?"

Joohyun melirik sekilas pada Taehyung. Apakah atasannya itu baru saja mengkhawatirkannya? Atau hanya sekedar basa-basi untuk mengisi kesunyian selama menapak menuju lantai tiga?

Joohyun tak menjawab. Biar saja dia dikata tidak sopan.

Tak mendapat jawaban apa-apa dari Joohyun nyatanya tak menyurutkan keinginan Taehyung untuk bertanya. "Bagaimana dengan bocah itu?"

Bocah?

Joohyun memproses sejenak. Detik berikutnya dia paham dengan 'bocah' yang dimaksud Taehyung. Siapa lagi kalau bukan Jungkook.

"Pyeonjibjangnim." Tiba-tiba Joohyun menghentikan langkahnya, membuat Taehyung juga berhenti dan mereka saling tatap. "Bukankah ini area kantor? Tidak seharusnya Anda membahas masalah pribadi di sini." Selesai dengan kalimatnya, Joohyun berlalu begitu saja. Sungguh tak memedulikan tata krama. Dia sedang sangat sensitif jika membahas mengenai masalah pribadi, jadi untuk sesekali dia merasa perlu berkata-kata sedikit tegas sekalipun itu kepada atasan.

*

*

*

Rapat tentang konten yang akan dimuat pada edisi selanjutnya baru saja selesai. Kini para karyawan sedang bersiap-siap untuk istirahat makan siang.

"Joohyun-ah, kau sungguh tak ingin bergabung dengan kami?" Tanya Jina.

Gadis sepantar Joohyun itu tak pernah bosan mengajak Joohyun untuk pergi makan siang di luar. Biasanya Joohyun akan ikut dengan senang hati, tapi mengingat skandal mengenai dirinya masih hangat-hangatnya, maka dia menolak ajakan Jina.

Make It Right ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang