Chapter 9

797 95 6
                                    


Esok harinya Jaejoong masih menemani Yunho terapi. Namun keadaan semakin tidak memungkinkan karena terlalu banyak yeoja yang berkumpul di sekitar tempat terapi. Yunho mulai merasa terganggu dan memutuskan untuk pulang. Pada akhirnya Mrs Jung membuatkan tempat terapi sendiri bagi Yunho di rumah kaca mansion Jung, persis seperti yang ada di rumah sakit. Dokter Park juga datang seminggu dua kali untuk memantau perkembangan Yunho.

Mukjizat itu nyata, selalu ada hadiah bagi orang yang berusaha. Lihatlah Yunho sekarang, dia sudah bisa berjalan meskipun masih menggunakan kruk. Yunho juga sudah bisa berjalan sendiri di dalam mansion Jung dengan cara menghitung tiap langkah yang di gunakannya.

Dirinya sudah menghapal seluk beluk mansion itu dalam jangka waktu yang singkat. Sifat angkuh Jung Heechul menurun telak padanya, sehingga dirinya tidak akan meminta bantuan orang lain jika tidak benar-benar terpaksa.

Jaejoong dan Yunho sedang ada di rumah kaca sekarang. Mereka sedang duduk berdampingan di salah satu bangku dan dikelilingi oleh berbagai macam bunga yang indah. Yunho duduk menyamping menghadap Jaejoong dengan kedua kakinya berada di pangkuan Jaejoong. Jaejoong mengambil salep yang diberikan Yoochun dan menggosoknya ke kedua kaki Yunho. Setelah itu dia mulai memijat kaki Yunho pelan. Tunangan palsu yang baik, ania?

Tiba-tiba angin berhembus dan membuat surai almond Jaejoong melambai lembut. Yunho terkesiap, aroma itu datang lagi ke indera penciumannya. Aroma manis yang memabukkan, persis ketika dirinya mencium Jaejoong di mobil dulu.

"Karam-ah" panggil Yunho pada tunanganya.

"Ne?" sahut Jaejoong yang masih sibuk memijit lembut kaki Yunho.

"Apakah kau mengganti parfummu?"

"Hm tidak, kenapa?" Jaejoong mendongak dan memandang wajah tampan tunangan palsunya.

"Baumu berbeda, biasanya kau menggunakan parfum chanel no 5"

'Duh memang ada parfum seperti itu?' batin Jaejoong polos.

"Aku bosan Yunho-ah sekarang aku hanya menggunakan shampoo dan sabun saja. Terasa lebih alami, umm wangi vanilla jika kau ingin tahu"

Yunho kemudian menurunkan kakinya dengan susah payah dari pangkuan sang tunangan palsu. Kemudian dia beringsut mendekati Jaejoong. Sedangkan Jaejoong yang merasakan sinyal bahaya sudah bersiap untuk lari. Namun dengan cepat Yunho mencekal lengan Jaejoong, dirinya mengambil beberapa helai rambut Jaejoong dan mengendusnya.

'Ah jadi seperti ini wangi vanilla' batin Yunho mengerti.

Jaejoong yang diperlakukan seperti itu tentu saja merasa gugup. Jantungnya berdetak kencang seakan ingin meloncat keluar. Wajah Yunho sangat dekat, seketika wajahnya memerah sempurna mengingat apa yang pernah dilakukan Yunho padanya.

"Y-yunho apa yang-"

"Ssh diamlah" desis Yunho pelan.

.

.

.

Yunho POV

Rambut Karam benar-benar halus dan lembut, wangi vanilla ini membuatku addicted. Tapi aku masih merasa ada yang aneh dengan diri Karam yang sekarang. Dia benar-benar menjadi lebih perhatian dan penuh kasih sayang. Dulu dia sedikit cuek dan bersifat egois sama sepertiku. Susah diatur dan sedikit liar. Semua kemauannya harus dituruti, jika tidak maka dia akan marah dan mulai membuat masalah. Mirip seekor kucing jalanan yang bebas. Mungkin pengaruh dari dirinya yang sedari kecil tinggal di luar negeri.

Sekarang dia lebih seperti seekor puppy yang selalu mengikuti majikannya kemanapun. Menjadi lebih penurut, ceria dan simple. Yang secara tidak langsung merupakan tipe idealku. Aku selalu jatuh hati pada uke atau yeoja yang memiliki aura innoncent. Karena mereka selalu membiarkanku menjadi seme yang dominan.

YOUR VOICE {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang