Chapter 30

1K 98 5
                                    

Toho University

Tok tok tok

"Masuk"

Changmin segera masuk ke ruangan dosen pembimbingnya dengan hati berdebar. Semoga saja tidak terlalu banyak kesalahan yang dia buat, sehingga dapat segera maju ke seminar hasil.

"Songsaengnim"

"Oh Changmin-ssi silahkan duduk" ucap Kibum

Namja berkulit seputih salju itu menghentikan kegiatannya membaca beberapa tugas mahasiswanya dan beralih menatap Changmin yang sudah menyodorkan draft skripsinya. Kibum mengambilnya dan mulai meneliti tulisan Changmin. Sesekali Kibum terlihat mencorat-coret tulisan Changmin, kadang-kadang juga terlihat manggut-manggut setuju dengan apa yang Changmin tulis.

Semua ekspresi imut namja yang dijuluki ice prince itu tak pernah luput dari manik mata Changmin. Anak bungsu keluarga Jung itu seakan tersihir oleh keindahan namja cantik di depannya. Changmin memang baru bertemu Kibum tiga kali, karena Kibum baru saja pindah ke Toho beberapa bulan lalu. Dosen pembimbing Changmin sebenarnya adalah Mr Han tapi beliau memutuskan untuk bersekolah kembali, hingga Changmin diambil alih oleh Kibum.

"Semuanya sudah bagus hanya ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kau bisa maju minggu depan"

Changmin tersenyum sumringah "Terima kasih songsaengnim"

Kibum mengangguk kemudian menyerahkan draft skripsi itu ke Changmin. Namja jangkung itu pamit dan berniat keluar ruangan ketika Kibum memanggilnya.

"Tunggu Changmin-ssi. Aku memiliki buku tentang Fisika Kuantum. Kuharap kau mambacanya sebelum ujian, karena kulihat kau sedikit lemah di bagian ini"

"Baik songsaengnim"

Kibum beranjak dari mejanya menuju ke sebuah rak buku yang menjulang tinggi di sampingnya. Namja cantik itu kemudian naik ke tangga yang biasanya di gunakan untuk mengambil buku di tempat-tempat yang tinggi. Changmin memperhatikan tubuh ramping dosen pembimbingnya itu berayun dari satu rak ke rak buku lainnya tanpa rasa takut. Beberapa saat kemudian Kibum terlihat sudah menemukan buku itu. Namun ketika hendak turun kakinya terpeleset dan tubuhnya oleng.

"Songsaengnim!!!"

Changmin dengan sigap menangkap tubuh Kibum yang hendak menghantam lantai.

Grepp

Changmin melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Kibum dan memeluknya. Sedangkan Kibum memeluk leher Changmin dengan mata terpejam ketakutan. Posisi tubuh mereka sangat berdekatan dan menempel erat. Karena Changmin jauh lebih tinggi, kaki Kibum terlihat menggantung tidak menapak lantai.

Deg deg deg

Jantung mereka berdetak kencang dengan alasan masing-masing. Kibum karena dirinya kaget akan jatuh sedangkan Changmin?

Sret

Kibum mengangkat wajahnya dan langsung bertemu dengan sepasang deer eyes yang tajam warisan keluarga Jung. Kedua anak manusia itu saling berpandangan seolah terhipnotis dengan lawan pandang mereka masing-masing.

Changmin mengamati wajah Kibum yang ada tepat di depannya. Kulit seputih salju, hidung mancung, bibir semerah darah, rambut yang hitam legam dan...oh!

Namja cantik itu ternyata memiliki mata bulat yang indah. Selama ini mata indah itu selalu tertutup oleh kacamata tebal yang sekarang entah hilang kemana. Mungkin terjatuh saat Kibum oleng tadi.

Darah Changmin kembali berdesir ketika dengan lancangnya sang bayu meniup pelan rambut Kibum menyebabkan surai lembut itu melambai halus menutupi sebagian wajahnya. Otomatis satu tangan Changmin melepaskan pinggang Kibum dan meraih helaian rambut itu, menyelipkannya di telinga kiri Kibum.

YOUR VOICE {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang