04. 95

193 85 63
                                    

Rain terlalu sibuk memikirkan siapa laki-laki ber hoodie hitam itu sehingga dia melupakan janji untuk belajar dengan kakak nya, untung saja Marvel mengingatkan nya lewat chat, jika tidak mungkin dia tidak akan belajar hari ini.

Kak Marvel

Dek jadi belajar gak?

jadi.

Setelah Rain membalas pesan kakak nya langsung dia berlari menuju ruang belajar di sebelah kamar kakaknya.

"Kak, maaf telat"

"Iya santai, sini duduk"

"Oh iya kak, mama kemana? tadi kok aku liat beliau keluar pake mobil"

"Katanya mama ada urusan"

"Urusan apa emangnya?"

"Kakak gatau, mama gak ngasih tau"

"Oh gitu"

"Yaudah mulai aja ya, kamu masih kurang faham bagian mana?"

Setelah Marvel menanyakan itu, Rain segera memperlihatkan isi catatan dan buku materi yang dia pinjam di perpustakaan sekolah, dia menunjukkan kepada kakaknya bagian mana saja yang belum dia kuasai.

"Oh kalo yang ini, di cari dulu persamaannya baru abis itu di jumlahin" Marvel menjelaskan.

Rain mengangguk mengerti apa yang Marvel katakan.

Kegiatan belajar bersama sang kakak berselang sekitar satu jam. Rain merupakan sosok yang gampang mengerti, tidak perlu waktu lama bagi Marvel menjelaskan apa isi materi tersebut.

"Makasih ya kak"

"Iya dek, kakak keluar duluan ya mau istirahat"

"Iya kakak"

Marvel melangkahkan kaki nya keluar dari ruang belajar perlahan punggung pria itu menghilang dari pandangan Rain.

Rain mengecek ponsel nya, dia terkejut mendapat beberapa missed call dari nomor yang tidak dia kenal.

+6286565000007 ( 12 missed call 4 massage)

"Siapa sih ini, ganggu banget"

Dia segera memencet nomor tidak dikenal itu untuk melihat apa yang nomor itu tuliskan.

+6286565000007

Rain kok gak diangkat, ini gue Jendra!!!

Rainn🤬

ppp

p

Rain menghela nafas kasar kemudian memijat pelipisnya, dia tidak menyangka Jendra akan menghubunginya dengan nomor lain.

"Kenapa sih Jen, gak cape apa dari kelas sepuluh ngebully gue terus?" ucap Rain

Dia mengabaikan pesan dari Jendra, memilih untuk melihat keluar jendela, diluar sedang hujan mata nya tertuju pada seekor kucing di pinggir jalan rumahnya, malang sekali.

Segera Rain berlari ke dapur di lantai bawah, berharap masih ada sisa makanan untuk dia berikan kepada kucing yang tadi.

Beruntungnya masih ada sisa ikan balado, langsung Rain mengambil ikan itu beserta payung dari garasi, baru saja Rain membuka pagar besi di depan rumahnya dia melihat seorang laki-laki berpayung hitam dan memakai masker sedang memberi makan kucing itu, wajahnya tidak terlihat jelas karena setelah menyadari keberadaan Rain laki-laki itu langsung lari.

KLANDESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang