14. Danau

93 17 2
                                    

Rain menuruti perintah kakaknya Marvel, dia bersembunyi di gudang rumah sakit.

Setelah sekitar satu jam dia menunggu, lahirnya Rain keluar dari gudang tersebut.
Ia berjalan ke arah parkiran rumah sakit, kali ini dia melihat pedagang mochi isi kacang, makanan itu adalah makanan favorit Rain.

Rain menghampiri pedangang itu.

"Mas, mochi nya berapa?"

"25 ribu satu kotak isi 10 neng"

"Oh, saya mau ya dua kotak"

"Siap"

Mas-mas mochi yang tadi mengambil dua buah kotak mochi dan memasukannya kedalam kantong kresek putih, ia memberikan itu kepada Rain.

Rain hendak membayar tetapi ia lupa mengambil dompet yang berisi uang di rumahnya.

"Mas, uang saya ketinggalan, saya boleh ke dalam dulu gak? mau minta uang ke kakak saya" pinta Rain

"Hadeuh neng, cantik cantik kere"

"Mas, kok gitu"

"Ya udah cepet ya neng, saya mau ngider ini keburu sore kasian customer saya yang lain"

"Iya mas ini saya mau lari kok"

Saat Rain membalikan badannya ia dihentikan oleh tarikan tangan dari seseorang.

"Saya aja yang bayar mas, 50 ribu kan?"

Rain melihat kearah suara itu, dan itu adalah Raihan.

"Iya a terimakasih ya"

Raihan mengangguk.

"Makasih ya han"

"Sama-sama, tukang jajan."

"Dih, suka-suka gue"

Raihan hanya tersenyum kecil.

"Nanti uangnya gue ganti setelah kak Marvel ngasih uang ke gue" lanjut Rain

"Gak usah, itung-itung jajanin bocil"

"Ih lo mah, yaudah tapi makasih"

"Haha"

"Btw, lo ngapain kesini?"

"Nyari lo lah"

"Ngapain nyari gue"

"Mau ngajak lo jalan"

"Gila"

"Gue serius"

"Gue mau ngejagain mama"

"Gue udah izin ke kak Marvel kok, katanya boleh kalo gue bawa lo keluar"

"Bohong"

"Beneran, kalo gak percaya ayo kita ke dalem dulu ketemu kak Marvel"

"Gak, tadi kakak suruh gue ngumpet"

"Oh, iya? kenapa?"

"Mana gue tau Raihan"

"Yaudah jadi gak jalan-jalannya?"

"Mau kemana?"

"Mau ngajak lo ke suatu tempat"

"So rahasia rahasiaan"

"Pokoknya lo bakal suka deh sama tempatnya"

"Gue jadi penasaran, ayo deh"

Mereka pergi meninggalkan tempat itu, untuk kemudian mengunjungi suatu tempat yang dirahasiakan oleh Raihan.

Setelah berjalan kaki sekitar lima belas menit dari rumah sakit akhirnya mereka sampai di tempat yang dimaksud oleh Raihan.

KLANDESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang