09. Naresh

142 72 43
                                    

Malam ini bulannya sangat cantik, bersinar bulat sempurna dengan taburan bintang yang mengelilinginya, sunyi dan tenang.

Cririring..

Raihan XI MIPA 3

Rai, udah tdr?

belum

gue vc mau?

gamau

kok gamau

mau tidur

oh yaudah, good night sweetie

Ketika Rain hendak menutup ponsel, satu pop it notifikasi dari Naresh berhasil menarik perhatiannya.

Naresh XI MIPA 3

Jangan lupa besok

ya

itu juga kalo lo mau tau sih, kalo enggak ya gak dateng juga gpp, tapi ini menyangkut orang-orang di sekitar lo

iya bawel

Ada-ada saja.

Rain menutup ponsel, menaruhnya di meja dekat ranjang, kemudian menyelimuti tubuhnya sendiri lalu memejamkan matanya.

...

Waktu berjalan begitu cepat, padahal baru saja Rain menutup mata tiba-tiba pagi sudah datang, segera ia bersiap untuk pergi ke sekolah.

Rain merasa seperti ada yang kurang, benar saja ternyata sang mama tidak pulang dari kemarin malam, entah pergi kemana.

"Mbak, kakak udah berangkat ya?"

"Iya neng, tumben tumbenan a Marvel berangkat jam dua subuh biasanya jam 8 baru berangkat"

"Ada urusan kali mbak, kakak kan orang penting" Rain tersenyum.

"Ya sudah neng Rain sarapannya dihabisin, nanti kesiangan"

"Iya mbak, ini udah habis aku berangkat dulu"

"Hati-hati neng"

Rain pergi meninggalkan rumah, tidak ada yang spesial hanya saja kali ini ia merasa sedikit cemas entah karena alasan apa.

Rain menunggu Raihan di tempat biasanya, 10 menit Raihan belum juga terlihat.

Raihan XI MIPA 3

Han lo dimana, udah mau telat nih?

Han?

tumben gak fast respon?

yaudah gue duluan ya

Tumben sekali Raihan tidak menjawab pesannya, sudahlah sekarang mending pikirkan cara untuk segera tiba di sekolah, karena menunggu bis pun pasti akan terlambat.

Tiiin tiinn

Suara klakson motor ini sangat asing di telinga Rain, ia menolehkan wajahnya ke belakang ternyata itu Jendra.

KLANDESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang