10. Apartemen Jendra

164 68 50
                                    

Mata pelajaran terakhir sudah selesai semua siswa di kelas itu bersorak ria seolah mendapat kebebasan.

"Rain ayo" ajak Jendra

"Aduh Jen kayaknya gue pulang sendiri aja deh gapapa, makasih ya tawarannya"

"Bodo amat lo harus pulang bareng gue"

"Gue masih ada ongkos kok Jen serius deh"

"Kamu pulang bareng aku aja Jen" ucap seorang siswi yang tak lain dan tak bukan adalah Mela

"Apaan sih, gue mau pulang bareng Rain"

"Apa istimewanya sih cewek itu" Mela menunjuk Rain memberi jeda "Cantik juga cantikan aku, keren juga kerenan aku"

"Berisik lo" Jendra menarik tangan Rain kemudian pergi meninggalkan Mela sendirian di dalam kelas.

Tanpa sepatah kata pun Jendra memakaikan helm ke kepala Rain.

"Jen-"

"Diem" Jendra menaiki motor berwarna hitam pekat miliknya "Naik"

Yah, pada akhirnya Rain mengalah lebih memilih menuruti perkataan Jendra.

"Ke apart gue dulu ya Rai, ajarin gue mapel yang kemarin"

"HAH??, aduh Jen gimana ya"

"Gak usah nolak"

"Yaudah deh, tapi gak bisa lama"

"hm"

Sudah sekitar 30 menitan mengendarai motor, Rain dan Jendra akhirnya tiba di apartemen milik Jendra.

"Duduk dulu Rai, lo mau minum apa?" tanya Jendra

Rain shock, ia tidak menyangka Jendra akan memperlakukannya dengan baik.

"Apa aja Jen"

"Lo suka susu?"

"Suka"

"Ya udah susu aja ya, mau rasa apa?"

"Apa aja asalkan jangan susu pisang"

"Kenapa lo gak suka susu pisang?"

"Bikin mual"

"Oh"

Jendra meninggalkan Rain di ruang tamu, ia pergi ke dapur untuk mengambil susu rasa full cream, coklat, strawberry beserta cemilan di dalam kulkasnya.

"B-banyak banget Jen" ucap Rain terbata-bata

"Biar lo kenyang"

"Haaha" Rain tertawa canggung

"Oh iya, gue ambil buku dulu sebentar"

Jendra meninggalkan Rain sendiri, ia mengambil buku yang ada di meja belajarnya. Saat Jendra kembali ia menyadari suatu hal, Ponsel Rain terus berbunyi.

"Kenapa gak di angkat?"

"Gapapa, gak penting"

Tanpa sengaja Jendra melihat layar ponsel Rain disana terlihat tulisan 'Mama(?)'

"Ya udah kita mulai aja ya Jen keburu sore gue gak bisa lama" Lanjut Rain

"Iya"

Rain mulai menerangkan materi tersebut kepada Jendra, sudah sekitar satu jam Jendra memerhatikan Rain. Tidak, dia tidak memerhatikan apa yang Rain ajarkan melainkan benar-benar hanya memandangi betapa indahnya paras gadis itu.

"Paham kan Jen" ucap Rain

"Paham" Jendra mengangguk sambil tersenyum. "Haus ya?" lanjutnya

"Iya"

KLANDESTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang