5. Holiday

23.2K 3.1K 130
                                    

Liburan semester adalah harinya anak-anak seluruh dunia. Mereka bisa menikmati waktu 2 Minggu tanpa pelajaran di sekolah dan menghabiskan waktu dengan bermain.

Termasuk si kembar yang sangat antusias berlibur. Kedua bocah itu meminta pergi ke pantai bersama orangtuanya.

Tetapi Jaehyun sibuk, jadi Taeyong menawarkan pergi bertiga saja tanpa Daddy nya. Tapi mereka marah dan berteriak membuat Taeyong pusing.

Mereka benar-benar anaknya Jung Jaehyun.

Maka disinilah Taeyong dengan ponselnya, bingung haruskah dia menghubungi Jaehyun yang masih di kantor.

Pada akhirnya dia kembali memikirkan anak-anak dan mendial nomor Jaehyun.

"Halo, Jaehyun-ssi."

"Ya?"

"Anak-anak sudah liburan semester, mereka menginginkan liburan."

"Lalu?"

"Mereka ingin kau ikut, bisakah?"

"Tidak. Liburan saja seperti tahun-tahun sebelumnya tanpaku, aku sibuk."

"Kali ini saja, mereka akan sangat sedih jika kau tidak ikut."

Taeyong menunggu. Berharap ayah dari si kembar mau ikut berlibur.

"Baiklah."

"Terimakasih. Aku akan segera memberitahu mereka kalau Daddy nya ikut."

Jaehyun yang lebih dulu menutup sambungan telepon, Taeyong tidak masalah karena dia sedang bahagia saat ini. Si kembar pasti akan sangat senang mendengar hal ini.

────────────

Pagi datang, Taeyong segera membersihkan diri dan memasak untuk bekal berlibur ke pantai dengan anak-anak.

Ketika hendak membangunkan si kembar, rupanya mereka sudah bangun terlebih dahulu saking terlalu bersemangatnya semalam karena ini liburan pertama mereka bersama Daddy dan Mommy.

"Mark mau pakai celana semangka!" Si sulung menunjuk celana pantai kecil miliknya yang memiliki motif semangka dan berwarna kuning mencolok.

Taeyong mengangguk seraya memasukan celana itu kedalam tas.

"Jeno mau pakai celana ya mana?"

"Semangka!"

Taeyong melirik Mark, celana motif semangka hanya ada satu dan itu adalah milik sulungnya.

"Tidak! Itu punyaku!" Mark memegang celana yang tadinya sudah masuk ke dalam tas.

Jeno menangis keras disusul Mark yang iri karena adiknya dipeluk oleh Taeyong.

"Jeno pakai yang lain saja, ya? Yang semangka 'kan sudah punya Mark hyung, masih ada celana Ironman, mau?" Taeyong bertanya, "mommy akan menyuapi Jeno di pantai, bagaimana?" Berharap tawaran ini akan diterima.

Jeno nampak berpikir namun tidak lama segera mengangguk semangat, Mark melempar celananya dan membuat Taeyong heran.

"Dongsaeng boleh pakai celana semangka, tapi tidak boleh disuapi Mommy."

"Tidak mau, Jeno mau disuapi Mommy."

Taeyong tertawa, apa yang kedua bocah ini lakukan? Sedang bertukar, huh?

"Tapi hyung juga mau disuapi!" Mark berteriak tidak terima, hampir menangis lagi.

"Ssst hey jagoan, kemari. Mommy akan menyuapi kalian berdua, okay?" Taeyong mengusap air mata pada sulungnya dan memeluk mereka bersamaan.

Pukul 8 Jaehyun, Taeyong dan si kembar berangkat menggunakan mobil berwarna kuning dengan atap terbuka.

Si kembar nampak bahagia sekali di belakang, mereka selalu fokus ke jalanan, sesekali Taeyong akan menengok memastikan.

Taeyong tersenyum seraya mengarahkan kameranya untuk memotret kebersamaan Jaehyun dengan anak-anaknya yang sangat jarang terjadi. Mungkin ayah dua anak itu akan memerlukan foto langka ini.

Dia hanya duduk di bawah payung besar menjaga barang-barang, dan juga Taeyong tidak cocok berenang di air laut karena kulitnya akan memerah dan iritasi. Itu sudah terjadi saat dia masih kecil sekali.

────────────

Jaehyun tertawa menatap bungsunya yang kakinya tenggelam dalam pasir karena ulahnya.

"Daddy, tolong Jeno!" Bocah 5 tahun itu merengek, hampir menangis karena berusaha mengeluarkan kakinya yang terasa berat.

Mark menoleh pada dongsaeng nya kemudian melanjutkan acara membangun istananya, tolong katakan pada siapa saja untuk tidak mengganggu sulung Jung.

"HUWAA... MOMMY! TOLONG." Jeno berteriak nyaring berusaha meraih Jaehyun yang masih tertawa.

Taeyong dari kejauhan menatap heran kepada ayah dan anak itu, entah apa yang Jaehyun lakukan sampai anaknya menangis seperti itu.

"Iya-iya, angkat tanganmu." Jaehyun mengangkat Jeno, membuatnya keluar dengan kaki dipenuhi pasir. Anak itu mengusap air matanya kemudian tersenyum lebar seraya melempar kaos putih ayahnya dengan pasir.

"YAK! JUNG JENO!" Jaehyun berlarian mengejar bungsunya. Mark ikut berlari mengejar adiknya dengan membawa sekop mainan.

Hari itu benar-benar hari paling bahagia untuk mereka, Taeyong sebagai satu-satunya orang yang memperhatikan bahkan tidak bisa untuk tidak tersenyum lebar.

Taeyong harap dengan acara liburan ini, Jaehyun dan si kembar bisa lebih dekat lagi. Setidaknya sebelum Taeyong pergi anak-anak sudah punya tumpuan lain yaitu ayahnya.



























TBC



 Mommy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang