8. Uncle J

22.8K 2.9K 81
                                    

Taeyong tersenyum menatap kotak berwarna merah muda yang katanya dari Baekhyun, kakaknya. Pria itu pulang ke Korea tapi tidak memberi kabar apapun, membuat Taeyong merasa sedih. Maka niatnya malam ini adalah menelepon kakaknya.

"Ya, halo?"

"Hyung! Kenapa tidak memberitahu jika pulang?"

Terdengar suara tawa dari seberang, "maaf, maaf. Lain kali aku akan mengabari."

"Kapan? Tahun depan?"

"Itu kau tahu. Oh iya, kau sudah menerima hadiah dariku?"

Taeyong mengangguk walaupun kakaknya tidak bisa melihat itu, "ya, hadiahnya sudah berada di kamarku."

"Hyung?"

"Ya?"

"Aku sudah pulang."

Sambungan telepon itu hening beberapa saat, Taeyong tahu jika Baekhyun menunggunya berbicara.

"Semuanya sudah kembali. Appa, Eomma kita sudah bisa pulang. Aku pikir hari ini tidak akan pernah datang, hyung... Terimakasih."

"Jangan buat aku terbang ke Korea malam ini hanya untuk menemui mu, Lee Taeyong."

Taeyong tertawa kecil, mengusap hidungnya yang memerah, "pulanglah ketika kau senggang. Aku tidak bisa menemui."

"Ya, ya. Aku tutup teleponnya."

"I love you, Brother."

"Menggelikan," Jeda beberapa saat, "i love you too, Yongie."

Taeyong tersenyum, menahan air mata yang bisa jatuh kapan saja.

────────────

Pekan kedua liburan semester Taeyong dan si kembar memiliki rencana pergi ke Lotte World. Harusnya di saat beginilah Jaehyun ada bersama mereka, karena tidak mudah menjaga dua anak di tempat yang sangat ramai seperti ini. Tapi Taeyong juga tidak ingin memaksa pria itu, semalam Jaehyun memberitahu akan terbang ke Canada, urusan bisnis mendadak padahal itu adalah hari liburnya.

Entah sebuah kebetulan atau kesengajaan, Jongin datang ke Mansion Jung bersama dengan mobil hitam kesayangannya menjemput Taeyong dan si kembar. Padahal Taeyong sama sekali tidak memberitahu rencananya kepada siapapun kecuali Ten. Tidak diragukan lagi, pelakunya adalah pria pendek itu.

Taeyong menghela napasnya gusar, "aku bisa pergi sendiri, hyung." Tolak Taeyong halus.

"Aku sudah bersiap pagi-pagi sekali, kau benar-benar menyuruhku untuk kembali?" Jongin bertanya seraya melirik si kembar, "kalian mau pergi ke Lotte World, benar?"

Mark dan Jeno mengangguk semangat, ah kedua anak itu benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

"Baiklah, maaf merepotkan." Taeyong akhirnya mengalah, membuka pintu mobil belakang untuk si kembar. Sedangkan dirinya di depan bersama sang pengemudi.

"Uncle gendong!" Jeno mengulurkan tangannya pada Jongin kemudian diterima baik oleh si pria dewasa.

"Jeno mau naik yang mana?" Jongin bertanya seraya usap keringat yang mengalir di pelipis si bocah.

"Itu!" Tunjuknya pada wahana paling besar, "kereta terbang."

"No, Jeno tidak boleh naik yang itu."

 Mommy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang