.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi untuk pelajaran hari ini, kita akan melakukan praktek bola voli"
Mendengar ucapan Dion membuat para murid kelas 12-IPA-1 mendesah lelah, tidak semuanya walau rata rata tampaknya malas untuk melakukan praktek ini.
Emang anak IPA jiwa rebahan semua isinya.
"Untuk kelompok akan saya atur, kalo kalian pilih nanti ada yang gak kedapetan, kayak tahun kemarin tidak ada yang mau sekelompok dengan Nana," Ujar Dion dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Nana yang namanya disebut, agak merasa tidak enak.
Padahal tidak apa apa ia sendiri, toh memang tahun kemarin jumlah muridnya ganjil.
"Baik akan saya atur sekarang"
Dion mulai membacakan pembagian anggota kelompok satu per satu. Ya tentu saja ada beberapa di antara mereka yang sepertinya kurang suka dengan teman sekelompoknya.
"Javien dan Taro," Ujar Dion sembari melirik kearah muridnya yang ia kira Javien, tidak lain Nana.
"Eh, saya Nana pak, kakak disitu," Ujar Nana sembari menunjuk Javien yang tengah duduk dibawah pohon rindang.
Begini enaknya kalo jadi cucu donatur sekolah, mau tidur bentar gak bakal di usik 🙏🙏
Dion menoleh, ia berdeham," Oh iya saya lupa, kalian rambutnya samaan sih"
Nana tersenyum tipis, memaklumi kesalahan Dion. Padahal rambutnya dengan Javien ada sedikit perbedaan.
Rambutnya lebih blonde, kalau Javien agak putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanggara triplets || Na jaemin
Random"Kalian ini kayak satu orang, 3 kepribadian yah" Kira kira itu kalimat yang seringkali didengar oleh ke 3 anak laki laki kembar keluarga Nanggara. Tentu saja kalimat itu membuat mereka kesal, namun tidak dapat memungkiri kalau... ...memang benar me...