O27

2.4K 312 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Buat lagu?"

Javier bergeming kala melihat Javien tengah berdiri tidak jauh dari posisinya yang baru saja memasuki rumah. Tatapan Javien begitu dingin dan tajam.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, namun nyatanya Javien belum tidur. Ia kira setelah menghadiri acara yang begitu melelahkan, Javien akan tidur lebih cepat.

Nyatanya dia salah.

Javier berdecak, hendak melewati Javien begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Javier berdecak, hendak melewati Javien begitu saja. Namun Javien menahan bahunya.

"Sejak kapan lu jadi pinter bohong?"

Javier menghempaskan tangan Javien dari bahunya. Ia melempar tatapan jengkelnya pada Javier.

"Gua emang buat lagu tadi"

Javien melipat ke 2 tangannya di depan dada, ia menoleh memandangi wajah sang adik. Seusaha mungkin ia memendam amarahnya.

Ia sudah berjanji pada Nana untuk tidak menghajar Javier.

"Jelasin"

"Siapa yang ngasih tau?"

"Jelasin!"

Javier mendengus, ia menoleh keatah Javien. Akhirnya pun ia pasti akan selalu ketahuan.

"Anak sebelah ngajakin balapan--"

"--Taruhannya Grace, gua gak terima cewe gua di jadiin bahan taruhan"

Nanggara triplets || Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang